5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! 

Gunung itu sakral, perlu berhati-hati #IDNTimesTravel

Mendaki gunung bukan hanya aktivitas berpetualang saja. Selain menguasai ilmunya, dalam perjalanan pendakian tersebut juga harus dibekali dengan adab dan tata karma yang perlu dijunjung tinggi.

Ibaratnya, dalam bertamu kita wajib menjaga etika dan sopan santun kepada sang tuan rumah. Begitu juga saat kita sedang sowan ke gunung.

Untuk itu, dalam melakukan perjalanan terbuka seperti mendaki gunung, kita wajib menerapkan 5 adab berikut ini. Simak, ya!

1. Jangan merasa paling jago

5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Follow Alice)

Mendaki gunung bukanlah perjalanan yang singkat dan tentunya akan berhadapan dengan banyak rintangan. Salah satu contohnya seperti cuaca yang kurang bersahabat. Sesama pendaki harus memiliki pikiran yang terbuka agar dapat menyelesaikan masalah bersama. 

Sebab, perjalanan mendaki bukan wadah untuk menunjukkan siapa yang paling hebat. Jadi, jangan sampai merasa paling jago di antara teman yang lain.

2. Jangan mendaki karena ikut-ikutan dan tren

5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! ilustrasi seorang pendaki gunung (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Mendaki gunung merupakan aktivitas yang penuh risiko sehingga perlu persiapan fisik dan mental yang matang. Jadi, mendaki karena sekadar ikut-ikutan bukanlah alasan yang tepat karena harus mempunyai bekal ilmu yang memadai terlebih dahulu. Kalau ilmu pemahaman pendakian masih minim, tentu kita tidak akan mendapatkan pengalaman apa-apa kecuali rasa letih.

Baca Juga: Bagi Pendaki, 10 Puncak Gunung Ini Paling Mematikan di Dunia 

3. Jangan berswafoto di area berbahaya 

5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! ilustrasi berfoto ( pexels.com/Vanessa Garcia)

Salah satu tujuan mendaki adalah untuk menikmati keindahan alam sekaligus melatih fisik dan mental. Namun, sepertinya dewasa ini esensi mendaki sudah semakin bergeser. Banyak yang melakukan perjalanan mendaki untuk mengejar konten sehingga para pendaki itu tidak mengetahui esensinya.

Mendaki itu adalah suatu perjalanan yang penuh pengalaman dan pembelajaran, bukan hanya datang untuk bersantai dan berswafoto saja. Berswafoto memang tidak dilarang, namun, tentu kita harus mengutamakan keselamatan. Jangan sampai lupa menjaga diri hanya demi mengejar konten untuk kebutuhan eksistensi.

4. Jangan berbuat kurang ajar 

5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! ilustrasi mendaki gunung (unplash.com/Ashim D’Silva)

Adab lain yang harus diperhatikan adalah memberi salam saat hendak masuk ke tempat baru. Salah satunya adalah dengan tidak memutar musik dengan volume yang terlalu keras. Kamu juga tidak diperkenankan mencoret apapun di pohon ataupun batu karena akan merusak kealamiannya.

5. Utamakan solidaritas 

5 Adab Mendaki Gunung, Jangan Langgar Pantangan! ilustrasi membantu teman (pexels.com/PNW Production)

Mendaki bukan ajang kompetisi siapa yang bisa lebih dulu sampai di puncak. Tetapi, mendaki adalah metafora kebersamaan untuk mencapai satu tujuan di puncak bersama.

Sebagai tim, kalian harus sigap memberikan bantuan kepada salah satu teman yang membutuhkan pertolongan. Sikap toleransimu juga bakal sangat diuji saat mendaki gunung.

Penjelasan mengenai hal penting di atas mesti diperhatikan saat mendaki gunung. Selain menguasai ilmu mendaki, kita harus selalu menjaga adab dan etika di alam terbuka. Semoga bermanfaat, ya!

Baca Juga: 9 Fakta Gunung Slamet, Gunung Tertinggi di Jawa Tengah 

Ni Photo Verified Writer Ni

nothing is impossible if you keep trying.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya