Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Visa Single Entry dan Multiple Entry yang Perlu Kamu Tahu

Potret visa single entry
Potret visa single entry (commons.wikimedia.org/Visit visa master)
Intinya sih...
  • Visa single entry hanya mengizinkan masuk ke negara tujuan satu kali selama masa berlaku visa, sementara visa multiple entry memungkinkan keluar masuk berkali-kali.
  • Visa single entry memiliki masa berlaku lebih pendek, cocok untuk liburan singkat, sementara visa multiple entry bisa mencapai enam bulan hingga lima tahun.
  • Visa multiple entry memiliki biaya pengurusan yang lebih mahal, namun cocok bagi pelancong yang sering bepergian lintas negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu berencana liburan atau urusan bisnis ke luar negeri, pasti kamu sudah sering mendengar istilah visa single entry dan multiple entry. Meski sekilas terdengar mirip, kedua jenis visa ini punya aturan dan manfaat yang sangat berbeda, lho. Mengetahui perbedaan keduanya penting, agar kamu tidak salah memilih jenis visa yang sesuai dengan kebutuhan perjalananmu.

Banyak orang masih bingung ketika harus menentukan jenis visa mana yang paling cocok, apakah cukup dengan single entry atau perlu multiple entry. Padahal, keputusan ini bisa berdampak pada kemudahan perjalanan dan biaya yang kamu keluarkan.

Untuk itu, simak perbedaan visa single entry dan multiple entry selengkapnya di bawah ini, agar kamu lebih paham sebelum mengajukan visa ke suatu negara tujuanmu!

1. Jumlah masuk ke negara tujuan

Perbedaan paling mendasar antara single entry dan multiple entry terletak pada jumlah kunjungan yang diizinkan. Visa single entry hanya mengizinkan kamu masuk ke negara tujuan satu kali saja dalam masa berlaku visa tersebut. Artinya, jika kamu keluar dari negara itu, visa otomatis dianggap tidak berlaku, meskipun masa waktunya belum habis.

Sebaliknya, visa multiple entry memungkinkan kamu untuk keluar masuk negara tujuan berkali-kali selama masih dalam masa berlaku. Jenis visa ini cocok bagi kamu yang sering bepergian, karena urusan pekerjaan, bisnis, atau kunjungan keluarga. Jadi, kamu tidak perlu mengajukan visa baru setiap kali ingin masuk kembali ke negara tersebut.

2. Masa berlaku visa

Visa single entry umumnya memiliki masa berlaku yang lebih pendek, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan ke depan, tergantung kebijakan negara penerbit. Jenis visa ini biasanya diberikan untuk tujuan wisata singkat atau perjalanan satu kali. Jika rencanamu hanya untuk liburan singkat, visa single entry saja sudah cukup.

Sementara itu, visa multiple entry memiliki masa berlaku yang lebih panjang, bisa mencapai enam bulan, satu tahun, atau bahkan lima tahun. Dengan masa berlaku yang lebih panjang, kamu bisa menggunakannya untuk beberapa perjalanan tanpa harus mengajukan visa baru. Jenis visa ini sangat efisien bagi pelancong yang sering bepergian lintas negara.

3. Biaya pengurusan visa

Potret visa multiple entry
Potret visa multiple entry (commons.wikimedia.org/UjuiUjuMandan)

Karena menawarkan fleksibilitas lebih tinggi, visa multiple entry biasanya memiliki biaya pengurusan yang lebih mahal dibandingkan single entry. Namun, biaya yang lebih tinggi ini sebanding dengan kenyamanan yang kamu dapatkan, terutama jika kamu sering melakukan perjalanan keluar masuk negara yang sama.

Sedangkan, visa single entry cenderung lebih ekonomis dan cocok bagi pelancong dengan jadwal perjalanan satu kali. Jadi, jika kamu jarang bepergian atau hanya ingin liburan singkat, visa single entry bisa menjadi pilihan yang lebih hemat. Pilih jenis visa sesuai dengan kebutuhan dan frekuensi perjalananmu, supaya lebih efisien.

4. Tujuan penggunaan visa

Visa single entry umumnya diberikan untuk keperluan wisata, kunjungan keluarga, atau perjalanan singkat lainnya. Jenis visa ini ideal bagi kamu yang tidak berencana kembali ke negara tersebut dalam waktu dekat. Proses pengajuannya juga biasanya lebih cepat dan sederhana.

Sementara itu, visa multiple entry sering digunakan untuk kepentingan bisnis, kerja, atau urusan diplomatik. Jenis ini sangat membantu bagi orang yang perlu bolak-balik antarnegara tanpa ribet mengurus visa baru. Selain itu, beberapa negara bahkan memberi syarat harus menggunakan visa multiple entry bagi pelaku bisnis internasional.

5. Risiko dan aturan imigrasi

Pemegang visa single entry harus lebih berhati-hati, karena sekali keluar dari negara tujuan, visanya langsung tidak berlaku. Jika ingin masuk kembali, kamu wajib mengajukan visa baru dari awal. Jadi, penting untuk memastikan semua urusan di negara tujuan selesai sebelum meninggalkannya.

Berbeda dengan itu, multiple entry visa memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Namun, pemegangnya juga wajib mematuhi aturan imigrasi, seperti batas waktu tinggal dalam satu kunjungan. Jika melanggar batas waktu, visa bisa dibatalkan atau kamu bisa terkena larangan masuk di masa depan.

Jadi, apakah kamu sudah tahu jenis visa mana yang cocok untuk perjalananmu berikutnya? Pilih dengan bijak karena visa bukan hanya tentang izin masuk, tetapi juga kenyamanan dalam menjelajahi dunia tanpa batas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Beristirahat di Alam Bebas

09 Okt 2025, 18:47 WIBTravel