Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Syarat Duduk di Kursi Darurat Pesawat Terbang?

Ilustrasi kursi pesawat terbang (pixabay.com/ty_yang)
Ilustrasi kursi pesawat terbang (pixabay.com/ty_yang)
Intinya sih...
  • Penumpang di kursi darurat harus berusia minimal 15 tahun untuk memahami instruksi keselamatan dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam situasi darurat.
  • Penumpang di kursi darurat harus memiliki kondisi fisik yang prima, mampu membuka pintu darurat, dan membantu evakuasi dengan cepat.
  • Penumpang di kursi darurat harus mampu memahami dan berkomunikasi dalam bahasa resmi maskapai, serta siap fokus membantu evakuasi tanpa gangguan dari anak kecil atau hewan peliharaan.

Saat naik pesawat terbang, kamu mungkin pernah melihat kursi darurat yang terletak di dekat pintu darurat. Kursi ini memiliki ruang kaki yang lebih luas, sehingga sering menjadi incaran para penumpang. Namun, tidak semua orang bisa duduk di kursi darurat, karena ada syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Duduk di kursi darurat pesawat bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga ada tanggung jawab besar di baliknya. Penumpang yang duduk di sini harus siap membantu awak kabin dalam situasi darurat.

Dalam artikel ini, IDN Times akan mengulas secara detail syarat-syarat duduk di kursi darurat, sehingga kamu dapat mengetahui apakah kamu memenuhi kriteria tersebut.

1. Berusia dewasa

Ilustrasi suasana di dalam pesawat (pexels.com/Fidan Jafarova)
Ilustrasi suasana di dalam pesawat (pexels.com/Fidan Jafarova)

Penumpang yang ingin duduk di kursi darurat harus berusia minimal 15 tahun. Hal ini penting karena usia tersebut dianggap cukup matang untuk memahami instruksi keselamatan yang diberikan. Selain itu, usia ini memastikan penumpang memiliki kemampuan fisik dan mental untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Mengapa batas usia ini diterapkan? Dalam situasi darurat, keputusan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Penumpang yang masih terlalu muda mungkin belum memiliki keberanian atau kemampuan untuk menghadapi tekanan dalam kondisi mendesak.

2. Tidak memiliki keterbatasan fisik

Ilustrasi kabin pesawat (pixabay.com/juno1412)
Ilustrasi kabin pesawat (pixabay.com/juno1412)

Penumpang yang duduk di kursi darurat harus memiliki kondisi fisik yang prima. Mereka harus mampu membuka pintu darurat, yang biasanya berat, dan membantu evakuasi dengan cepat. Oleh karena itu, kursi ini tidak diperuntukkan bagi penumpang dengan keterbatasan fisik atau kondisi medis tertentu.

Keterbatasan fisik juga dapat menghambat proses evakuasi yang cepat dan aman. Dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berharga, sehingga penumpang di kursi darurat harus benar-benar siap secara fisik untuk menjalankan tugasnya.

3. Mampu berbahasa Inggris atau bahasa yang digunakan awak kabin

Ilustrasi situasi di dalam pesawat (pexels.com/Pew Nguyen)
Ilustrasi situasi di dalam pesawat (pexels.com/Pew Nguyen)

Instruksi keselamatan dalam penerbangan sering diberikan dalam Bahasa Inggris atau bahasa resmi maskapai. Penumpang di kursi darurat harus mampu memahami dan berkomunikasi dalam bahasa tersebut. Hal ini penting agar mereka dapat mengikuti arahan dengan tepat.

Kemampuan bahasa juga memungkinkan mereka untuk merespons instruksi secara cepat. Jika penumpang tidak memahami bahasa yang digunakan, hal ini bisa menyebabkan kesalahan dalam tindakan yang diambil, sehingga bisa membahayakan keselamatan.

4. Tidak membawa anak kecil

Ilustrasi awak pesawat (pexels.com/Vinh Lâm)
Ilustrasi awak pesawat (pexels.com/Vinh Lâm)

Penumpang yang membawa anak kecil tidak diizinkan duduk di kursi darurat. Hal ini karena tanggung jawab mengurus anak atau hewan dapat mengurangi fokus mereka dalam situasi darurat. Kursi darurat membutuhkan penumpang yang sepenuhnya siap dan fokus membantu evakuasi.

Selain itu, anak kecil dapat menjadi hambatan fisik saat evakuasi dilakukan. Hal ini berpotensi memperlambat proses penyelamatan dan membahayakan keselamatan penumpang lainnya.

5. Bersedia membantu dalam keadaan darurat

Ilustrasi situasi di dalam pesawat (pexels.com/Dylan Bueltel)
Ilustrasi situasi di dalam pesawat (pexels.com/Dylan Bueltel)

Penumpang di kursi darurat harus memiliki kesiapan mental untuk membantu awak kabin dan penumpang lainnya. Mereka perlu membuka pintu darurat, memimpin evakuasi, dan memberikan instruksi kepada penumpang lain. Hal ini adalah tanggung jawab besar yang tidak semua orang bersedia lakukan.

Kesiapan membantu juga mencerminkan sikap peduli terhadap keselamatan bersama. Penumpang yang tidak bersedia membantu dapat membahayakan keselamatan seluruh penumpang dalam situasi darurat.

6. Memiliki postur tubuh yang sesuai

Ilustrasi suasana di dalam pesawat (pexels.com/Domenico Bandiera)
Ilustrasi suasana di dalam pesawat (pexels.com/Domenico Bandiera)

Penumpang dengan postur tubuh yang terlalu besar atau tinggi mungkin tidak diizinkan duduk di kursi darurat. Hal ini karena mereka dapat menghalangi akses menuju pintu darurat yang seharusnya tetap terbuka dan mudah diakses. Postur tubuh yang ideal memastikan evakuasi berjalan lancar.

Selain itu, ruang di sekitar pintu darurat dirancang untuk memberikan akses cepat dan aman. Penumpang yang tidak sesuai postur tubuhnya dapat mempersempit ruang gerak, sehingga mengurangi efisiensi evakuasi dalam keadaan darurat.

Jika kamu memenuhi semua syarat di atas, kursi darurat bisa menjadi pilihan untuk penerbangan kamu berikutnya. Namun, jangan lupa bahwa tanggung jawab besar datang dengan kenyamanan yang ekstra ini, ya! Jadi, kamu harus selalu persiapkan diri untuk menjadi bagian dari keselamatan bersama selama di udara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sinta Listiyana
Dewi Suci Rahayu
Sinta Listiyana
EditorSinta Listiyana
Follow Us