Hat-hati, 3 Jenis Koper Ini Gampang Rusak di Bandara!

- Koper yang tidak berkualitas rentan rusak karena bahan kurang terjamin dan mudah lecet, penyok, atau pecah.
- Koper dengan muatan besar mempersulit proses pemindahan koper, patuhi batas berat maksimal barang bawaan dan bentuk yang sesuai.
- Koper tanpa roda atau rodanya macet menyulitkan petugas handling, pastikan koper memiliki roda dan kondisinya baik.
Saat bepergian naik pesawat, tak jarang kita menemukan kasus koper yang rusak (damage). Misalnya seperti lecet di beberapa bagian, rodanya lepas, ritsleting macet atau tidak bisa ditutup, handling patah, hingga penyok. Padahal, saat diserahkan kepada petugas di konter checkin, kondisinya masih baik-baik saja. Bisa jadi, kerusakan tersebut karena proses bongkar-muat bagasi di bandara.
Petugas penanganan bagasi atau baggage handler dituntut untuk bekerja dengan sangat cepat dan berkejaran dengan waktu. Tak jarang mereka melempar koper penumpang, agar proses tersebut lebih cepat. Faktor ketidaksengajaan yang menyebabkan koper terbentur benda keras selama proses tersebut juga sering terjadi.
Situs Express menginformasikan ternyata ada beberapa jenis koper yang sangat rentan mengalami kerusakan atau bahkan hilang saat proses handling dan bongkar-muat di bandara. Hal ini diketahui dari seorang mantan spesialis perjalanan darat, K. Handunneti, dan diunggah di situs Express pada Senin (15/9/2025).
Wah, kira-kira apa jenis koper yang yang rawan rusak di bandara? Simak informasi lengkapnya d bawah ini, yuk!
1. Koper yang tidak berkualitas
Koper yang tidak berkualitas memang rentan mengalami kerusakan saat proses bongkar-muat di bandara. Hal ini dikarenakan bahan-bahannya kurang terjamin atau memang kondisinya "tidak kebal" menghadapi situasi di bandara. Saat dilempar atau terkena benturan, koper tersebut mudah lecet, penyok, atau bahkan pecah.
"Saat membeli koper, pilihlah merek yang berkualitas," ujar Handunnetti seperti dikutip dari situs Express pada Senin (15/9/2025). Dia pun merekomendasikan beberapa merek koper yang digunakan awak kabin dan jarang mengalami kerusakan, seperti Globe-Trotter, Travelpro, GATE8, dan Antler. Harganya memang mahal, sepadan dengan kualitasnya yang awet dan tahan banting.
2. Koper dengan muatan besar

Penumpang kerap membawa barang dengan muatan besar. Menurut Handunneti, hal ini juga bisa mempersulit proses pemindahan koper. Ia mengimbau penumpang untuk mematuhi batas berat maksimal barang bawaan. "Jangan membawa koper yang berat, patuhi aturan batas 23 kilogram," ujarnya.
Misalnya kamu mendapatkan jatah bagasi 40 kilogram, pisahkan menjadi dua atau tiga bagian, yakni masing-masing 20 kg atau 15 kg dan 25 kg. Jangan langsung jadi satu 40 kg. Beberapa maskapai juga memiliki aturan batas berat per kopernya. Kamu bisa mengetahuinya lebih lanjut dengan membaca aturan bagasi di setiap maskapai sebelum berangkat.
Handunneti juga menambahkan membawa barang dengan bentuk yang tidak sesuai dengan koper juga seringkali menyebabkan kerusakan pada koper saat proses muatan bagasi. "Jangan membawa barang yang bentuk, ukuran, atau desainnya tidak sesuai (dengan koper)," ungkapnya. Akibatnya, koper sangat rentan robek atau rusak saat dilempar.
3. Koper tanpa roda atau rodanya macet
Beberapa koper memang tidak dilengkapi roda, sehingga biasanya dibawa dengan cara dijinjing. Koper jenis ini rupanya menyulitkan pekerjaan para petugas handling, lho! Begitu pula dengan koper yang rodanya macet. Mereka terpaksa melemparnya, agar proses pemindahan bagasi berlangsung cepat dan efisien.
Oleh karena itu, pastikan kopermu memiliki roda dan kondisinya sangat baik. Sebagian besar koper yang dijual sekarang memiliki setidaknya empat roda. Hal ini akan memudahkan petugas dalam mendorong dan memindahkannya dari dan ke dalam kargo pesawat.
Nah, sekarang kamu sudah tahu beberapa jenis koper yang mudah rusak di bandara. Jangan sampai kopermu masuk kriteria tersebut, ya!


















