Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Tidur Nyaman di Gunung Tanpa Takut Hipotermia

ilustrasi tidur di gunung (unsplash.com/Frederick Shaw)
Intinya sih...
  • Pemilihan tempat tidur yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan saat tidur di gunung.
  • Sleeping bag harus sesuai dengan suhu di tempat berkemah, serta teknik masuk ke dalamnya juga berpengaruh.
  • Sistem layering pakaian, memanfaatkan benda di sekitar, dan konsumsi makanan berkalori tinggi dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Mendaki gunung memang seru, tapi urusan tidur bisa jadi tantangan besar. Kalau gak hati-hati, bisa-bisa kena hipotermia, kondisi serius yang bisa berakibat fatal. Makanya, tidur yang nyaman di gunung bukan cuma soal enak, tapi juga keselamatan. Gak mau perjalanan yang harusnya menyenangkan malah berujung bahaya, kan?

Nah, supaya bisa tidur dengan tenang tanpa takut hipotermia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Bukan sekadar pakai jaket tebal atau selimut saja, tapi ada teknik khusus biar tidurmu tetap hangat dan nyaman meskipun suhu sedang ekstrem.

Yuk, simak lima tips tidur nyaman di gunung tanpa takut hiportemia berikut ini. Pendakian jadi aman sampai akhir, deh!

1. Pilih lokasi berkemah yang tepat

ilustrasi berkemah di gunung (unsplash.com/Matt Gross)

Mungkin kelihatannya sepele, tapi memilih tempat tidur yang tepat bisa menentukan seberapa nyaman dan aman kamu saat tidur di gunung. Jangan asal pasang tenda di sembarang tempat, karena bisa jadi lokasi tersebut malah bikin suhu makin dingin.

Hindari area terbuka yang langsung terkena hembusan angin, karena bisa bikin tubuh lebih cepat kehilangan panas. Pilih tempat yang terlindung, misalnya, di balik batu besar atau di bawah pohon yang rapat. Pastikan lokasinya gak terlalu lembap agar terhindar dari embun berlebih.

Selain itu, cek kondisi tanah sebelum mendirikan tenda. Permukaan yang terlalu berbatu atau berakar bisa bikin tidur gak nyaman dan mengganggu sirkulasi darah yang akhirnya bikin badan makin kedinginan. Kalau memungkinkan, gunakan matras atau alas tambahan supaya tubuhmu gak langsung bersentuhan dengan tanah dingin. Kombinasi lokasi strategis dan alas yang cukup membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil semalaman.

2. Gunakan sleeping bag yang sesuai

ilustrasi sleeping bag (unsplash.com/Lucas Canino)

Sleeping bag bukan sekadar kantong tidur biasa, tapi alat paling penting buat menjaga suhu tubuh tetap hangat saat tidur di gunung. Jangan asal pilih yang murah atau kelihatannya tebal saja, tapi pastikan sesuai dengan suhu di tempat kamu berkemah.

Ada sleeping bag yang dibuat khusus untuk suhu ekstrem dan ada yang hanya cocok untuk suhu sedang. Pastikan kamu membaca label temperatur yang biasanya tertera di sleeping bag sebelum membelinya.

Selain itu, teknik masuk ke sleeping bag juga berpengaruh. Jangan pakai baju yang terlalu tebal, karena bisa menghambat panas tubuh menyebar merata. Sebaiknya pakai pakaian berbahan dry-fit atau wool yang bisa menghangatkan tanpa bikin berkeringat berlebih. Kalau perlu, taruh botol air hangat di dalam sleeping bag sebelum tidur agar bagian dalamnya tetap hangat sepanjang malam.

3. Kenakan pakaian berlapis yang tepat

ilustrasi pakaian naik gunung (unsplash.com/Fil Mazzarino)

Banyak orang berpikir, makin tebal pakaiannya, makin hangat tubuhnya. Padahal, cara terbaik buat menjaga suhu tubuh adalah dengan sistem layering atau berlapis. Mulailah dengan pakaian dasar berbahan thermal yang bisa menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering. Setelah itu, lapisi dengan pakaian insulasi, seperti fleece atau down jacket, yang berfungsi menahan panas tubuh. Terakhir, gunakan jaket tahan angin dan air untuk melindungi dari suhu dingin ekstrem.

Jangan lupa, pakai kaos kaki tebal dan sarung tangan. Kaki dan tangan adalah bagian tubuh yang paling cepat kehilangan panas. Dengan melindunginya, maka bisa membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil. Kalau suhu terlalu dingin, pakai penutup kepala atau buff untuk menahan panas di area kepala dan leher, karena sekitar 10 persen panas tubuh hilang dari bagian ini.

4. Manfaatkan benda-benda di sekitar untuk menambah kehangatan

ilustrasi api unggun (unsplash.com/Caleb Fisher)

Gak selalu harus bergantung pada perlengkapan mahal, kamu bisa memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk tambahan kehangatan. Misalnya, sebelum tidur, kumpulkan batu di sekitar perkemahan dan panaskan di api unggun selama beberapa menit.

Setelah cukup hangat, bungkus dengan kain atau masukkan ke dalam kaos kaki lalu taruh di dalam sleeping bag. Batu hangat bisa bertahan selama beberapa jam dan membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Selain batu, gunakan juga daun kering atau jerami sebagai alas tambahan di bawah sleeping bag. Material alami ini bisa berfungsi sebagai insulator alami yang mencegah hawa dingin dari tanah menembus tubuhmu. Dengan cara ini, kamu bisa tetap hangat tanpa perlu membawa banyak perlengkapan tambahan yang berat.

5. Konsumsi makanan dan minuman yang bisa menghangatkan tubuh

ilustrasi masak di gunung (unsplash.com/Myles Tan)

Apa yang kamu konsumsi sebelum tidur juga berpengaruh besar terhadap suhu tubuh di malam hari. Hindari makan makanan dingin atau minum air es, karena bisa menurunkan suhu tubuh. Sebaliknya, pilih makanan berkalori tinggi, seperti kacang-kacangan, cokelat, atau makanan berlemak sehat, yang membantu tubuh menghasilkan panas lebih lama.

Minuman hangat juga bisa jadi penyelamat saat suhu mulai turun. Teh jahe, cokelat panas, atau susu hangat bisa membantu meningkatkan suhu tubuh sebelum tidur. Kalau memungkinkan, bawa termos kecil berisi air hangat untuk diminum kapan saja saat mulai merasa kedinginan. Dengan kombinasi makanan bergizi dan minuman hangat, tidurmu di gunung bakal lebih nyaman tanpa takut hipotermia.

Tidur di gunung memang butuh persiapan ekstra. Dengan lima tips di atas, kamu bisa mengurangi risiko kedinginan penyebab hipotermia dan tetap mendapatkan istirahat yang cukup. Kuncinya adalah memilih perlengkapan yang tepat, menggunakan teknik tidur yang benar, dan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us