Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Bahaya Jika Tekanan pada Ban Mobil Tidak Sesuai, Hindari!

ilustrasi velg ban (pexels.com/Mike Bird)
ilustrasi velg ban (pexels.com/Mike Bird)

Menjaga tekanan ban agar tetap sesuai dengan anjuran pabrik ternyata merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang keselamatan dan juga kenyamanan berkendara. Tekanan ban yang terlalu rendah atau pun terlalu tinggi bukan hanya dapat memengaruhi performa mobil secara keseluruhan, namun juga dapat berpotensi menimbulkan bahaya serius di jalan.

Sering kali banyak pengendara yang mengabaikan pentingnya memeriksa tekanan ban secara berkala, padahal ini justru bisa mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa bahaya berikut ini yang mungkin dapat terjadi jika tekanan ban mobil sampai tidak sesuai dengan standar pabrikan.

1. Menurunnya kendali dan stabilitas

ilustrasi mengemudikan mobil (pexels.com/Peter Fazekas)
ilustrasi mengemudikan mobil (pexels.com/Peter Fazekas)

Tekanan ban yang tidak sesuai, entah itu terlalu rendah atau pun terlalu tinggi ternyata bisa mengurangi stabilitas dan juga kendali mobil pada saat Blberada di jalanan. Ban yang memiliki tekanan rendah akan lebih rentan mengalami deformasi, sehingga bagian permukaan ban yang menyentuh jalan pun terasa tidak rata dan membuat mobil jadi semakin sulit untuk dikendalikan.

Biasanya kesulitan dalam mengendalikan mobil akan sangat terasa pada saat kamu melakukan manuver tajam atau pun melaju di area tikungan. Sebaliknya jika tekanan ban yang dimiliki terlalu tinggi, maka dapat mengurangi traksi pada permukaan jalan. Efek yang akan terasa adalah mobil jadi lebih mudah tergelincir, apalagi jika kondisi jalanan sedang basah akibat hujan yang membuat mobil jadi rentan sekali mengalami kecelakaan.

2. Risiko ban jadi mudah pecah

ilustrasi velg ban (pexels.com/FBO Media)
ilustrasi velg ban (pexels.com/FBO Media)

Ban yang memiliki tekanan udara tidak sesuai dengan anjuran biasanya akan lebih rentan mengalami kondisi pecah, khususnya pada saat berkendara dengan kecepatan tinggi. Hal ini juga akan sangat terasa apabila kamu melewati jalanan yang berlubang, sehingga akan memicu risiko yang lebih serius

Tekanan ban yang terlalu rendah bisa menyebabkan dinding ban jadi harus bekerja dengan lebih keras, sehingga memicu panas berlebih yang pada akhirnya dapat mempercepat risiko keausan dan juga menyebabkan ban jadi mengalami pecah. Sebaliknya tekanan yang terlalu tinggi bisa saja membuatnya menjadi cenderung kaku, sehingga tidak mampu meredam guncangan dan pada akhirnya meningkatkan potensi pecah jika ban sampai terhantam benda keras. Hal ini biasanya akan lebih rentan terjadi apabila mobil melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

3. Mengurangi usia pakai ban

ilustrasi velg ban (pexels.com/Mike Bird)
ilustrasi velg ban (pexels.com/Mike Bird)

Pada dasarnya ban juga memiliki usia pakai yang berbeda-beda tergantung pada penggunaan dan juga kondisi dari komponen tersebut. Jika tekanan ban tidak sesuai, maka usia ban juga akan secara otomatis berkurang secara signifikan. Sedangkan tekanan terlalu rendah dapat menyebabkan permukaan bagian sampingnya jadi lebih cepat aus, sebab mengalami kontak yang lebih banyak dengan jalanan.

Jika ban mengalami tekanan yang terlalu tinggi, maka bisa membuat bagian tengah dari ban tersebut justru cenderung terkikis. Pada kedua kasus yang berbeda risiko kausan yang tidak merata akan memperpendek masa pakai ban, sehingga membuat pengendara jadi harus lebih sering mengganti ban untuk menunjang keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.

4. Efisiensi bahan bakar menjadi buruk

ilustrasi bensin (unsplash.com/@ahirur)
ilustrasi bensin (unsplash.com/@ahirur)

Tekanan ban yang terlalu rendah ternyata dapat meningkatkan hambatan gulir, sehingga membuat mesin jadi harus bekerja dengan lebih keras dalam gerakan mobil. Hal ini ternyata dapat berakibat pada pengonsumsian bahan bakar yang semakin meningkat, sebab membutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga kecepatan.

Sayangnya tekanan ban yang terlalu tinggi mungkin akan sedikit mengurangi hambatan, namun bisa mengorbankan kenyamanan berkendara dan juga meningkatkan risiko kerusakan. Oleh sebab itu, penting sekali untuk menjaga tekanan sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar nantinya dapat menunjang efisiensi bahan bakar secara optimal.

Tekanan ban yang tidak sesuai ternyata bisa mendatangkan berbagai bahaya, mulai dari berkurangnya kendali kendaraan hingga risiko pecah ban. Selain itu, usia pakai dari ban juga akan semakin pendek, sehingga membuatmu jadi lebih boros karena harus mengganti ban secara berkala. Pastikan tekanan pada ban terus dicek agar sesuai dengan standar yang ada!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brilian Damani
EditorBrilian Damani
Follow Us