Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Membiarkan Mobil Penyok, Berpengaruh pada Performa

ilustrasi mobil hitam (unsplash.com/Tom Blackout)
ilustrasi mobil hitam (unsplash.com/Tom Blackout)

Mobil yang mengalami penyok mungkin kerap dapat menurunkan nilai estetika dari penampilannya, namun ternyata hal ini tidak bisa dilihat sebelah mata saja. Mobil yang mengalami penyok bisa diakibatkan karena banyak faktor, mulai dari benturan, tabrakan, hingga masalah-masalah lain yang mungkin pernah dialami selama proses berkendara dilakukan.

Sebetulnya penyok pada body mobil harus segera diantisipasi agar nantinya tidak membawa risiko yang lebih serius, sehingga harus mendapatkan perbaikan yang tepat. Jika kamu membiarkan body mobil penyok tanpa segera diperbaiki, maka ada beberapa bahaya membiarkan mobil penyok yang patut kamu ketahui agar bisa menghindarinya.

1. Kerusakan struktural pada mobil

ilustrasi mobil Tesla (pexels.com/Matt Weissinger)
ilustrasi mobil Tesla (pexels.com/Matt Weissinger)

Kamu harus menyadari bahwa ternyata penyok pada mobil bisa menjadi awal dari kerusakan struktural yang mungkin akan dialaminya, sehingga bisa berkembang menjadi lebih serius. Bagian rangka mobil yang mengalami tekanan dapat melemah, sehingga pada akhirnya akan memengaruhi kemampuan mobil untuk melindungi pengemudi di dalamnya.

Satu hal yang berbahaya adalah bila rangka mobil jadi melemah akibat penyok, namun kemudian mobil mengalami kecelakaan yang membuat kondisinya semakin sulit untuk diselematkan. Kerusakan struktural ini bagaimana pun juga dapat memengaruhi kinerja mobil seara keseluruhan, termasuk handling dan stabilitas yang dimilikinya.

2. Risiko penyebaran karat

ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Arvid Skywalker)
ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Arvid Skywalker)

Karat atau korosi menjadi masalah yang harus kamu atasi agar nantinya tidak sampai mengganggu tampilan dan fungsi yang dimilikinya. Memang biasanya body mobil yang penyok akan menyebabkan lapisan pelindung cat dan pelapis anti karat pada body mobil menjadi lebih mudah terkelupas, sehingga rentan korosi.

Korosi bisa terjadi karena bahan utama pada body mobil terbuat dari logam, sehingga jika kondisinya terbuka akan memungkinkan air dan kelembapan masuk dan memicu proses oksidasi yang menyebabkan karat. Jika karat dibiarkan, maka dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada body atau pun komponen lainnya. Biaya perbaikan yang diperlukan bisa jadi akan jauh lebih mahal, sehingga penyok sedikit pada mobil sebaiknya dapat segera diperbaiki.

3. Nilai kendaraan menjadi menurun

ilustrasi mobil Jeep (pexels.com/Brett Sayles)
ilustrasi mobil Jeep (pexels.com/Brett Sayles)

Membeli kendaraan seperti mobil sering kali dianggap sebagai salah satu bentuk investasi masa depan, sebab bisa dijual kembali jika ingin menggantinya dengan yang baru. Namun kondisi body mobil yang penyok ternyata bisa menyebabkan penurunan nilai jual jika tidak segera diperbaiki, sehingga harus kamu antisipasi dengan baik.

Biasanya calon pembeli akan mempertimbangkan kondisi fisik mobil sebagai faktor penting dalam menentukan harga jual, sehingga kamu bisa mengalami kerugian jika tidak memperhatikannya. Mobil dengan bagian body yang mulus dan bebas penyok tentu saja akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil yang kondisinya rusak, sehingga harga jual pun menurun.

4. Mengalami masalah mekanis lanjutan

ilustrasi mobil (unsplash.com/Dustin F Owen)
ilustrasi mobil (unsplash.com/Dustin F Owen)

Masalah mekanis bisa terjadi pada mobil yang kondisi body-nya mengalami penyok, sehingga harus dihindari. Hal ini karena memang penyok tersebut akan sangat berdampak signifikan pada kondisi mobil, apalagi saat digunakan berkendara sehari-hari dan tentunya bisa terasa sangat mengganggu atau pun tidak nyaman.

Salah satu contohnya adalah bila penyok terjadi di bagian dekat roda, sehingga dapat memengaruhi alignment atau penyetelan roda yang pada akhirnya mengakibatkan keausan pada ban yang tidak merata. Selain itu, handling ban pun menjadi buruk dan justru bisa menyebabkan terjadinya getaran atau pun benturan yang tidak nyaman. Hal-hal seperti itu diakibatkan karena penyok, sehingga komponen mekanis pun mudah rusak, seperti misalnya bagian suspensi atau sistem kemudi.

5. Berisiko menyebabkan kecelakaan

ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Arvid Skywalker)
ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Arvid Skywalker)

Kamu harus berhati-hati dengan kondisi penyok pada body mobil karena bisa berisiko menyebabkan kecelakaan yang cukup fatal. Hal ini karena memang mobil yang penyok akan sangat memengaruhi performa airbag dan juga sistem keamanan lain yang ada di dalam mobil, sehingga kamu tidak bisa menyepelekannya begitu saja.

Kondisi penyok mungkin akan terlihat kecil, namun sebetulnya bisa menutupi kerusakan yang lebih serius seperti retak pada bagian-bagian yang justru dapat menyebabkan kegagalan struktural. Hal ini bisa menyebabkan risiko kecelakaan jika kondisi penyoknya tidak segera diperbaiki, sehingga sangat berbahaya.

Kamu tidak bisa menyepelekan kondisi penyok pada mobil milikmu. Ada bahaya membiarkan mobil penyok yang menyebabkan kerusakan serius hingga risiko kecelakaan selama mengemudikannya. Segera perbaiki jika mobil mengalami penyok!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us