5 Efek Buruk Mobil Jarang Dipakai, Buka Cuma Aki Soak!

- Aki mobil bisa tekor karena jarang digunakan
- Ban bisa cepat rusak meskipun mobil tidak bergerak
- Kualitas oli dan cairan lain menurun akibat mobil jarang dipakai
Pernahkah kamu menganggap jika menyimpan mobil di garasi dan jarang menggunakannya adalah cara terbaik untuk menjaga kondisinya? Anggapan ini adalah mitos besar yang justru bisa menimbulkan masalah serius pada mobil. Mesin diciptakan untuk bekerja, dan membiarkannya tidur terlalu lama akan berbalik menjadi kerugian yang merugikan finansial dan membutuhkan perbaikan yang memakan waktu.
Mobil jarang bergerak berisiko mengalami berbagai penurunan fungsi komponen yang tidak terduga. Kondisi ini disebabkan oleh kelembaban, gravitasi, dan bahan kimia alami yang bisa merusak komponen vital. Mari bongkar kerugian apa saja yang harus kamu ketahui jika mobil kesayangan lebih sering menjadi pajangan daripada alat transportasi.
1. Bukannya awet, malah bikin aki tekor

Pada dasarnya aki mobil punya usia pakai, alih-alih awet, jarang menggunakannya secara teratur justru akan mempercepat kematiannya. Saat mobil mati, komponen elektronik seperti alarm dan jam tetap menarik daya, yang dikenal sebagai parasitic draw. Jika mobil diam lebih dari seminggu tanpa pernah dinyalakan, aki yang kekurangan daya hingga di bawah level kritis akan sulit untuk dihidupkan lagi.
Kemudian, aki yang terus kehabisan daya dan tidak diisi secara optimal akan mengalami sulfatasi, yaitu penumpukan kristal timbal sulfat pada komponen pelat di dalamnya. Sulfatasi inilah yang akan mengurangi kemampuan aki untuk menyimpan dan menghantarkan listrik. Ujung-ujungnya, kamu harus mengganti aki, padahal mobil kamu jarang dipakai.
2. Ban menjadi cepat rusak

Salah satu komponen yang paling menderita akibat mobil jarang dipakai adalah ban, meskipun tidak bergerak. Ketika mobil terparkir lama, seluruh berat kendaraan akan tertumpu pada satu titik ban yang menyentuh lantai. Tekanan berkelanjutan ini menyebabkan deformasi permanen pada karet ban yang dikenal sebagai flat spotting.
Kerusakan ini membuat ban kehilangan bentuk lingkaran sempurnanya, dan ketika mobil dijalankan kembali, kamu akan merasakan getaran kuat yang sangat mengganggu saat mengemudi. Pada kecepatan tinggi, kondisi flat spotting bahkan dapat membahayakan karena merusak struktur internal ban. Untuk mengatasinya, kamu mungkin perlu mengganti satu set ban baru yang tentunya tidak murah.
3. Kualitas oli dan cairan lain menurun

Oli adalah darahnya mesin, membiarkan mesin diam terlalu lama tidak akan membuatnya lebih baik. Oli mengandung berbagai zat yang dirancang untuk melindungi mesin, namun zat-zat ini akan mengendap dan terpisah dari minyak dasar jika mobil jarang dihidupkan. Hal ini tentu mengurangi efektivitas oli dalam melumasi dan mendinginkan mesin.
Selain oli, cairan penting lainnya seperti minyak rem juga akan terkena dampak akibat mobil jarang dipakai. Minyak rem bersifat higroskopis, artinya cairan ini mudah menyerap kelembaban atau uap air dari udara. Kelembaban yang berlebihan dalam sistem pengereman dapat menyebabkan korosi pada komponen rem dan menurunkan titik didihnya sehingga berpotensi fatal saat pengereman mendadak.
4. Komponen berbahan karet bisa getas

Mobil memiliki beberapa komponen seperti selang, seal, dan wiper yang terbuat dari bahan karet untuk menyalurkan cairan dan mencegah kebocoran. Komponen seperti selang radiator misalnya, jika tidak terlumasi oleh cairan yang mengalir didalamnya, kelenturannya akan berkurang akibat perubahan suhu. Hal ini akan membuat selang menjadi kering, kaku, dan mudah retak tau getas.
Komponen karet getas juga bisa menimbulkan kebocoran pada sistem-sistem vital, seperti selang power steering, AC, bahan bakar, dan rem. Masalah ini sering kali sulit terdeteksi hingga akhirnya menyebabkan kerusakan serius pada mesin dan membutuhkan biaya perbaikan yang besar. Oleh karenanya, sebaiknya tetap gunakan mobil sesekali agar cairan di dalamnya tetap bersirkulasi dan menjaga kelenturan komponen karet.
5. Menjadi tempat bernaung bagi hewan pengerat

Garasi yang tenang dengan mobil yang jarang digunakan, akan menjadi tempat favorit bagi hewan pengerat seperti tikus. Mereka akan mencari lokasi yang hangat dan tersembunyi untuk bersarang dan berkeliaran. Celakanya, ruang mesin mobil sering kali menjadi tempat ideal bagi tikus, selain membuat sarang, mereka juga bisa menggigit kabel-kabel penting di dalamnya.
Kerusakan akibat gigitan tikus ini bisa sangat merepotkan, mulai dari lampu indikator menyala hingga mobil mogok total akibat korsleting. Memperbaiki sistem perkabelan mobil bisa menjadi proses yang rumit dan mahal. Kerugian ini menunjukkan bahwa mendiamkan mobil di dalam garasi cukup lama juga sanggup mengundang masalah biologis yang tidak pernah kamu bayangkan.
Mobil adalah mesin yang dirancang untuk bergerak dan bekerja secara teratur. Menghemat jarak tempuh dengan membiarkannya menganggur lama di garasi bukanlah jalan menuju keawetan, yang ada malah kerusakan dan biaya perbaikan yang tak terduga. Untuk menjaga mobil kamu tetap prima, setidaknya panaskan dan jalankan mobil dalam jarak dekat minimal dua kali seminggu agar semua komponen tetap terlumasi dan berfungsi normal.