Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keunggulan Mobil Hidrogen Dibanding Mobil Listrik

Toyota Mirai (toyota.com)

Mobil berbahan bakar hidrogen (Fuel Cell Electric Vehicle, FCEV) dan mobil listrik berbaterai (Battery Electric Vehicle, BEV) sama-sama ramah lingkungan. Kedua jenis mobil ini juga sama-sama diproyeksikan menggantikan mobil berbahan bakar bensin dan solar.

Tapi, di antara mobil hidrogen dan mobil listrik, mobil hidrogen ternyata lebih unggul. Nah, berikut beberapa keunggulan mobil hidrogen dibandingkan mobil listrik yang harus kamu ketahui. 

1. Waktu pengisian bahan bakar lebih cepat

Hyundai Nexo (hyundai.com)

Salah satu keunggulan utama mobil hidrogen adalah waktu pengisian bahan bakarnya yang sangat cepat. Tangki hidrogen dapat diisi penuh hanya dalam waktu 3-5 menit, hampir setara dengan pengisian bahan bakar kendaraan konvensional.

Sebaliknya, mobil listrik membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi baterai, tergantung pada jenis pengisian daya (pengisian cepat bisa memakan waktu 30 menit hingga 1 jam, sedangkan pengisian standar bisa memakan waktu hingga beberapa jam).

2. Jarak tempuh yang lebih jauh

BMW (bmw.co.id)

Mobil berbahan bakar hidrogen umumnya memiliki jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan banyak mobil listrik berbaterai. Misalnya, Toyota Mirai dan Hyundai Nexo dapat menempuh jarak sekitar 650-666 km dalam satu kali pengisian bahan bakar hidrogen. Hal ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pengemudi yang sering melakukan perjalanan jarak jauh.

3. Bobotnya lebih ringan

Toyota Mirai (toyota.com)

Sistem bahan bakar hidrogen umumnya lebih ringan dibandingkan dengan baterai besar pada mobil listrik. Mobil listrik berbaterai membutuhkan baterai besar untuk mencapai jarak tempuh yang jauh, yang menambah bobot kendaraan. Sebaliknya, mobil hidrogen memiliki tangki hidrogen yang relatif ringan, sehingga kendaraan menjadi lebih efisien dan tidak terlalu membebani struktur mobil.

4. Lebih mudah didaur ulang

Honda Clarity (hondanews.com/)

Mobil listrik memang ramah lingkungan. Tapi produksi baterai untuk mobil listrik memerlukan bahan seperti lithium, kobalt, dan nikel, yang proses ekstraksi dan pengolahannya memiliki dampak besar terhadap lingkungan.

Selain itu, baterai bekas mobil listrik sulit untuk didaur ulang secara efisien. Sementara itu, hidrogen sebagai bahan bakar dapat dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin, menjadikannya lebih berkelanjutan dari segi siklus hidup.

5. Mobil hidrogen lebih adaptif terhadap cuaca

Hyundai Nexo (hyundai.com)

Mobil hidrogen lebih andal dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, seperti suhu yang sangat dingin atau panas. Sementara mobil listrik berbaterai sering kali mengalami penurunan efisiensi dan performa di suhu ekstrem karena sensitivitas baterai terhadap perubahan suhu. Sebaliknya, teknologi fuel cell pada mobil hidrogen dirancang untuk bekerja stabil dalam berbagai kondisi cuaca.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us