Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Mobil Listrik Butuh Asuransi Khusus? Ini Jawabannya

ilustrasi mobil listrik
ilustrasi mobil listrik (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Intinya sih...
  • Mobil listrik punya risiko teknis kompleks dan berbeda dari mobil bensin, seperti kerusakan akibat pengisian daya dan posisi baterai yang rawan.
  • Asuransi mobil listrik umumnya meliputi asuransi all risk dan total loss only (TLO), namun ada juga produk khusus untuk perlindungan baterai dan sistem kelistrikan.
  • Premi asuransi mobil listrik bisa lebih mahal karena biaya perbaikan yang tinggi, terbatasnya bengkel yang bisa menangani, serta jarangnya tenaga ahli dalam memperbaiki mobil listrik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil listrik sekarang udah bukan lagi sekadar tren masa depan, tapi realita yang makin banyak terlihat di jalanan Indonesia. Dari Jakarta sampai Surabaya, kendaraan bertenaga baterai ini mulai menarik perhatian karena hemat energi dan ramah lingkungan. Namun, di balik semua keunggulannya, muncul satu pertanyaan penting: apakah mobil listrik perlu asuransi khusus?

Banyak pemilik mobil listrik masih belum paham sepenuhnya tentang perlindungan yang seharusnya mereka miliki. Soalnya, sistem dan komponennya berbeda banget dari mobil konvensional. Dari baterai yang harganya selangit sampai potensi risiko saat pengisian daya, semua hal itu butuh perhatian lebih dalam urusan asuransi. Yuk, kita bahas lebih dalam soal ini!

1. Risiko mobil listrik yang gak bisa disamakan dengan mobil bensin

ilustrasi asuransi mobil
ilustrasi asuransi mobil (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mobil listrik punya karakteristik teknis yang cukup kompleks, terutama di bagian baterai dan sistem kelistrikannya. Komponen ini bukan cuma mahal, tapi juga punya potensi risiko yang berbeda dari mesin berbahan bakar minyak. Misalnya, kerusakan akibat korsleting, overheat, atau bahkan kebakaran saat pengisian daya. Semua risiko itu jelas gak bisa diabaikan.

Selain itu, beberapa kasus di luar negeri menunjukkan bahwa mobil listrik bisa mengalami kerusakan berat setelah kecelakaan kecil karena posisi baterainya yang rawan. Biaya perbaikannya pun bisa jauh lebih tinggi daripada mobil biasa. Jadi wajar kalau perusahaan asuransi mulai memikirkan perlindungan khusus buat kendaraan jenis ini. Tanpa perlindungan yang tepat, kerugian finansialnya bisa bikin kantong jebol.

2. Jenis asuransi yang umum untuk mobil listrik

illustrasi klaim asuransi mobil (freepik.com/jcomp)
illustrasi klaim asuransi mobil (freepik.com/jcomp)

Secara umum, mobil listrik bisa dilindungi dengan dua jenis asuransi yaitu asuransi all risk dan asuransi total loss only (TLO). Asuransi all risk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap segala jenis kerusakan, dari lecet kecil sampai rusak parah. Sementara itu, asuransi TLO hanya menanggung kerusakan berat atau kehilangan kendaraan secara total. Keduanya punya keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Namun, beberapa perusahaan asuransi kini menawarkan produk yang lebih spesifik untuk mobil listrik. Misalnya, ada perlindungan tambahan untuk baterai, sistem kelistrikan, hingga risiko saat pengisian daya di rumah atau stasiun umum. Dengan begitu, pemilik mobil listrik gak perlu khawatir berlebihan saat menghadapi risiko yang khas dari kendaraan ini.

3. Kenapa premi asuransi mobil listrik bisa lebih mahal?

illustrasi klaim asuransi mobil (pexels.com/Mikhail Nilov)
illustrasi klaim asuransi mobil (pexels.com/Mikhail Nilov)

Salah satu alasan premi asuransi mobil listrik bisa lebih mahal adalah biaya perbaikan yang jauh lebih tinggi. Bengkel yang bisa menangani mobil listrik masih terbatas, dan suku cadangnya gak sebanyak mobil konvensional. Apalagi, baterai yang jadi jantung mobil listrik bisa menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta rupiah kalau rusak.

Selain itu, tenaga ahli yang bisa memperbaiki mobil listrik juga masih jarang. Jadi, perusahaan asuransi menyesuaikan premi dengan tingkat risiko dan biaya klaim yang mungkin muncul. Tapi, di sisi lain, pemilik mobil listrik biasanya lebih peduli dengan perawatan kendaraan, sehingga risiko kecelakaan atau kerusakan justru bisa lebih kecil. Semua kembali pada kebijakan dan kalkulasi tiap perusahaan asuransi.

4. Tips memilih asuransi mobil listrik yang tepat

illustrasi klaim asuransi mobil (freepik.com/jcomp)
illustrasi klaim asuransi mobil (freepik.com/jcomp)

Memilih asuransi mobil listrik gak bisa asal pilih seperti kendaraan biasa. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah apakah perusahaan asuransi sudah punya pengalaman menangani kendaraan listrik. Perusahaan yang paham karakter mobil listrik biasanya menawarkan perlindungan lebih spesifik, termasuk jaminan terhadap baterai dan sistem kelistrikan.

Selain itu, penting juga mengecek apakah bengkel rekanan asuransi tersebut punya fasilitas untuk servis mobil listrik. Tanpa dukungan bengkel yang memadai, proses klaim bisa jadi rumit dan lama. Pertimbangkan juga nilai premi, manfaat tambahan seperti layanan derek atau pengisian darurat, serta kemudahan klaim digital. Asuransi yang ideal adalah yang bisa memberikan rasa aman sekaligus kemudahan saat kondisi darurat datang tiba-tiba.

Mobil listrik memang menawarkan masa depan transportasi yang lebih hijau, tapi juga membawa tantangan baru dalam hal perlindungan finansial. Asuransi bukan sekadar formalitas, tapi langkah penting untuk menjaga nilai investasi kendaraan. Dengan memilih asuransi yang tepat, risiko besar bisa berubah jadi masalah kecil. Pada akhirnya, punya mobil listrik bukan cuma soal gaya hidup modern, tapi juga soal kesadaran akan perlindungan yang bijak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Subsidi Berarkhir, Penjualan Mobil Listrik di AS Diprediksi Anjlok!

28 Okt 2025, 21:05 WIBAutomotive