Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar Kekurangan Mobil China, Pahami Dulu Sebelum Membeli

ilustrasi mengecek mobil (pexels.com/Antoni Shkraba)

Mobil-mobil buatan China semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan fitur canggih dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan merek Jepang atau Eropa, mobil China berhasil menarik perhatian banyak konsumen. Namun, di balik keunggulan tersebut, ada beberapa kekurangan yang masih menjadi perhatian calon pembeli.

Sebelum memutuskan untuk membeli mobil China, penting untuk mengetahui beberapa faktor yang masih menjadi kelemahan mereka. Berikut adalah beberapa kekurangan mobil China yang perlu dipertimbangkan.

1. Jaringan dealer terbatas

Ilustrasi bengkel mobil (Pexels/Artem Podrez)

Salah satu tantangan utama bagi pemilik mobil China di Indonesia adalah jaringan dealer yang masih terbatas. Jika dibandingkan dengan merek Jepang seperti Toyota, Honda, atau Suzuki yang memiliki ribuan dealer dan bengkel resmi di seluruh negeri, mobil China masih memiliki cakupan yang jauh lebih kecil.

Hal ini bisa menjadi masalah bagi pemilik mobil ketika mereka membutuhkan perawatan berkala atau perbaikan darurat. Tidak semua kota atau daerah memiliki bengkel resmi mobil China, sehingga pemilik harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan servis resmi.

Selain itu, keterbatasan jaringan dealer juga membuat waktu tunggu perbaikan lebih lama, terutama jika suku cadang harus dipesan terlebih dahulu.

2. Durabilitas masih harus dibuktikan

GWM Tank 300 HEV (GWM Indonesia)

Mobil China menawarkan berbagai fitur modern dengan harga yang lebih murah, tetapi kualitas dan daya tahannya masih menjadi pertanyaan. Meskipun beberapa merek China telah meningkatkan standar produksinya, masih ada kekhawatiran mengenai ketahanan mesin, bodi, dan komponen lainnya dalam jangka panjang.

Merek-merek Jepang seperti Toyota dan Honda telah terbukti memiliki durabilitas yang tinggi karena telah digunakan selama puluhan tahun di berbagai kondisi jalan dan cuaca. Sebaliknya, mobil China masih tergolong baru di pasar Indonesia, sehingga belum banyak data mengenai ketahanan mobil ini dalam jangka waktu lebih dari lima atau sepuluh tahun.

Beberapa laporan dari pengguna menyebutkan bahwa ada beberapa masalah pada sistem elektronik dan kualitas bahan interior yang lebih cepat aus dibandingkan merek lain. Oleh karena itu, bagi pembeli yang mencari mobil dengan daya tahan tinggi untuk penggunaan jangka panjang, mobil China masih perlu pembuktian lebih lanjut. 

3. Sparepart dan aftermarket masih terbatas

Spooring ban mobil (wuling.id)

Ketersediaan suku cadang (sparepart) merupakan salah satu faktor penting dalam membeli mobil. Sayangnya, mobil-mobil China masih memiliki keterbatasan dalam hal sparepart dan dukungan aftermarket.

Berbeda dengan merek Jepang yang memiliki banyak pilihan sparepart original maupun aftermarket dengan harga kompetitif, suku cadang mobil China sering kali harus dipesan langsung dari dealer resmi. Hal ini menyebabkan waktu tunggu yang lama dan harga yang lebih mahal untuk perbaikan atau penggantian komponen tertentu.

Selain itu, industri aftermarket untuk mobil China masih berkembang. Aksesori dan modifikasi untuk mobil-mobil ini belum sebanyak mobil Jepang atau Eropa, sehingga pemilik mungkin kesulitan jika ingin mengganti atau meningkatkan beberapa komponen mobil mereka. 

4. Harga jual kembali terjun bebas

ilustrasi kunci mobil (pexels.com/Negative Space)

Salah satu kekurangan terbesar mobil China adalah penurunan nilai jual yang sangat cepat. Jika dibandingkan dengan merek Jepang seperti Toyota atau Honda yang masih memiliki harga jual kembali yang tinggi, mobil China mengalami depresiasi harga yang lebih tajam dalam beberapa tahun pertama setelah pembelian.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti brand awareness yang masih rendah, stigma kualitas yang belum terbukti, serta permintaan pasar yang masih kecil. Konsumen cenderung lebih memilih merek yang sudah mapan ketika membeli mobil bekas, sehingga harga mobil China lebih sulit untuk tetap stabil.

Bagi pembeli yang sering mengganti mobil dalam beberapa tahun, penurunan harga jual ini bisa menjadi kerugian besar. Jika membeli mobil China dengan harga Rp300 juta, misalnya, dalam waktu tiga tahun nilai jualnya bisa turun drastis hingga hanya Rp150 juta atau bahkan lebih rendah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us