Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Ciri-Ciri Inreyen Gagal yang Patut Dipahami Pengendara

ilustrasi mobil mogok (carcredible.com)

Bagi para pencinta otomotif, memiliki kendaraan baru tentunya menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kendaraan baru, baik mobil maupun motor, memerlukan proses penyesuaian khusus yang disebut inreyen.

Tahapan penting ini berperan besar dalam menentukan kinerja mesin di masa mendatang. Sayangnya, jika proses inreyen tidak dilakukan dengan benar, hal ini bisa menyebabkan masalah serius pada kendaraan.

Lantas, apa ciri-ciri inreyen gagal? Yuk, simak ulasan selengkapnya pada artikel IDN Times di bawah ini!

1. Suara mesin kasar

ilustrasi seseorang sedang mengecek kondisi mesin mobil (unsplash.com/Kenny Eliason)

Salah satu tanda paling umum dari inreyen yang gagal adalah munculnya suara kasar dari mesin. Bunyi mesin yang terdengar lebih berisik dari biasanya bisa disebabkan oleh gesekan tidak normal antara piston dan dinding silinder. 

Hal ini mengakibatkan keausan dini pada komponen-komponen mesin. Pada tahap ini, piston dan ring piston mungkin belum memiliki kombinasi perpaduan sempurna di dalam silinder sehingga menyebabkan gesekan berlebihan dan merusak bagian dalam mesin.

2. Asap knalpot tebal

ilustrasi knalpot mobil (pexels.com/Khunkorn Laowisit)

Asap knalpot yang keluar dengan warna hitam pekat dan tebal sering kali menjadi indikasi bahwa proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin tidak berjalan sempurna. Salah satu penyebabnya adalah inreyen yang gagal di mana komponen mesin seperti ring piston tidak bekerja optimal.

Akibatnya, oli masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama bahan bakar. Kondisi ini juga bisa menyebabkan penurunan efisiensi bahan bakar serta potensi kerusakan pada komponen lainnya.

3. Performa mesin menurun

Ilustrasi pengecekan mesin mobil (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kendaraan terasa kehilangan tenaga atau akselerasinya lambat setelah masa inreyen, ini bisa menjadi pertanda bahwa proses inreyen tidak berjalan dengan baik. Mesin yang seharusnya sudah bekerja optimal justru menunjukkan penurunan performa.

Hal ini bisa disebabkan oleh gesekan yang berlebihan di dalam mesin, keausan komponen, atau adanya kebocoran pada sistem pembakaran. Selain itu, konsumsi bahan bakar bisa menjadi lebih boros karena mesin harus bekerja lebih keras untuk mencapai performa yang diinginkan.

Cara melakukan inreyen yang benar pada kendaraan

ilustrasi berkendara (pexels.com/Oleksandr P)

Inreyen atau sering disebut juga sebagai break-in adalah proses krusial pada awal penggunaan kendaraan baru. Pada tahap ini, komponen-komponen dalam mesin, seperti piston, ring piston, blok silinder, hingga komponen transmisi, saling beradaptasi dan bekerja sama untuk memastikan performa mesin optimal.

Masa inreyen umumnya dilakukan dalam periode jarak tempuh tertentu dan membutuhkan perhatian ekstra dari pemilik kendaraan. Berikut beberapa cara untuk melakukan inreyen kendaraan dengan tepat:

  • Menjaga kecepatan tetap stabil
    Pada masa inreyen, sangat penting untuk tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Disarankan untuk menjaga kecepatan kendaraan tetap stabil dan tidak melebihi 80 km/jam selama 500 hingga 1000 kilometer pertama, ya.

  • Hindari pengereman mendadak
    Pengereman mendadak selama masa inreyen bisa mempercepat keausan pada kampas rem, lho. Agar komponen rem dapat beradaptasi dengan lebih baik, cobalah untuk mengerem dengan halus dan perlahan.

  • Rutin melakukan servis
    Selama masa inreyen, mematuhi jadwal servis yang direkomendasikan oleh pabrikan sangatlah penting. Servis rutin ini bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi mesin tetap dalam keadaan optimal dan memungkinkan deteksi dini jika ada potensi masalah, ya.

  • Menghindari beban berlebih
    Terakhir, selama masa inreyen penting untuk menghindari bawa beban yang berlebihan di dalam kendaraan. Beban berlebih dapat memaksa mesin bekerja lebih keras dari yang seharusnya yang pada akhirnya dapat mempercepat proses keausan komponen mesin.

Demikian ulasan mengenai ciri-ciri inreyen gagal pada sebuah kendaraan serta tips untuk menjalani masa inreyen dengan tepat. Kalau kamu tertarik dengan informasi seputar otomotif lainnya, yuk, simak terus IDN Times!

Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Mayang Ulfah Narimanda
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us