Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Air Radiator Selalu Berkurang?

Ilustrasi radiator (Hyundai.com)

Salah satu masalah yang kerap menghantui para pemilik mobil, terutama mobil tua, adalah overheating. Sumber dari masalah ini biasanya ada di seputar radiator, seperti termostat, kipas radiator mati, hingga saluran radiator tersumbat.

Selain itu overheating juga bisa terjadi karena radiator kehabisan air. Ini adalah penyebab paling umum dar penyakit overheating. Cara mengeceknya mudah, lihat saja tabung air radiator mobilmu, kalau volume airnya berkurang terus, berarti ada yang bermasalah.

Nah, berikut beberapa penyebab yang bisa membuat volume air radiator selalu berkurang.

1. Kebocoran eksternal pada sistem pendingin

ilustrasi selang radiator mobil (dok. Astra Daihatsu)

Salah satu penyebab utama air radiator berkurang adalah adanya kebocoran eksternal, baik pada selang radiator, tutup radiator, atau radiator itu sendiri. Selang radiator yang retak atau longgar bisa menyebabkan cairan keluar. Kebocoran pada radiator sering disebabkan oleh korosi atau retakan kecil yang sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan mendetail.

Solusinya adalah melakukan inspeksi visual secara berkala untuk melihat adanya tanda-tanda kebocoran seperti cairan di bawah kendaraan, serta memastikan selang dalam kondisi baik dan tidak ada retakan atau kebocoran pada sambungan.

2. Tutup radiator rusak

Ilustrasi tutup radiator (auto2000.co.id)

Tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam sistem pendingin. Jika tutup ini tidak bekerja dengan baik, tekanan akan turun, memungkinkan cairan radiator menguap lebih cepat.

Tutup radiator yang rusak atau tidak rapat sering kali menyebabkan air radiator berkurang tanpa tanda-tanda kebocoran yang jelas. Mengganti tutup yang aus atau cacat bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga sistem tetap berfungsi dengan baik.

3. Penguapan akibat panas berlebih

Ilustrasi mesin mobil (Pexels/Anna Shvets)

Jika mesin kendaraan mengalami overheating, suhu tinggi dapat menyebabkan cairan radiator menguap lebih cepat, terutama jika kualitas coolant (cairan pendingin) yang digunakan tidak memadai.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan coolant berkualitas tinggi yang dirancang untuk bekerja pada suhu ekstrem, karena cairan ini lebih tahan terhadap panas dan mencegah penguapan yang berlebihan dibandingkan air biasa.

4. Kebocoran internal ke mesin

Ilustrasi radiator (suzuki.co.id)

Air radiator yang berkurang tanpa adanya kebocoran eksternal bisa mengindikasikan adanya kebocoran internal ke dalam mesin, seperti melalui gasket kepala silinder yang rusak. Hal ini memungkinkan cairan pendingin bercampur dengan oli mesin atau masuk ke ruang pembakaran.

Gejalanya meliputi keluarnya asap putih dari knalpot, perubahan warna oli yang menjadi lebih keruh seperti susu, atau konsumsi air radiator yang sangat tinggi. Jika dicurigai adanya kebocoran semacam ini, segera periksakan kendaraan ke bengkel untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada mesin.

5. Radiator tersumbat

Ilustrasi overheat (communityautoinc.com)

Radiator yang tersumbat oleh kotoran, kerak, atau karat dapat mengganggu sirkulasi cairan pendingin, menyebabkan suhu mesin naik dan air radiator berkurang lebih cepat. Pembersihan atau flushing radiator secara rutin penting untuk menjaga sistem bekerja optimal. Proses ini akan menghilangkan kotoran yang dapat menyumbat jalur sirkulasi cairan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us