Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Mobil Harus Turun Mesin? Ini Penyebab dan Tandanya

Pabrik mobil (honda.co.uk)
Pabrik mobil (honda.co.uk)
Intinya sih...
  • Turun mesin adalah langkah perbaikan menyeluruh pada mesin mobil yang melibatkan pelepasan komponen untuk diperiksa dan diperbaiki.
  • Penyebab turun mesin antara lain overheating, kurangnya pelumasan, kemasukan air, serta gejala seperti kehilangan tenaga dan suara mesin kasar.
  • Meski menyeramkan, turun mesin bisa menjadi solusi menyelamatkan kendaraan dari kerusakan lebih parah dengan biaya yang tidak sedikit.

Istilah turun mesin mungkin terdengar menakutkan. Selain karena biayanya yang tidak murah, proses ini sering dianggap sebagai pertanda bahwa kondisi mobil sudah parah. Padahal, turun mesin sebenarnya adalah langkah perbaikan menyeluruh pada jantung kendaraan, yaitu mesin.

Yup, turun mesin berarti mengeluarkan mesin mobil dari kap mobil agar bisa diperiksa dan diperbaiki secara menyeluruh. Proses ini melibatkan pelepasan komponen mesin, pengecekan bagian dalam seperti piston, ring piston, silinder, klep, dan crankshaft, serta penggantian komponen yang aus atau rusak.

Lalu, apa saja sebenarnya penyebab mobil harus turun mesin, dan bagaimana kita mengenali tandanya?

1. Penyebab utama mobil harus turun mesin

Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)

Ada beberapa penyebab umum mengapa mobil harus menjalani proses turun mesin. Salah satunya adalah overheating atau panas berlebih yang menyebabkan komponen dalam mesin melengkung, retak, atau aus secara tidak wajar. Kondisi ini biasanya terjadi karena sistem pendingin bermasalah, seperti radiator bocor atau kipas yang mati.

Penyebab lainnya adalah kurangnya pelumasan akibat oli yang tidak diganti secara rutin atau bocor, sehingga bagian dalam mesin bergesekan tanpa pelumas dan menimbulkan kerusakan permanen. Selain itu, bocornya kompresi juga bisa memicu turun mesin. Kebocoran ini biasanya disebabkan oleh ring piston yang aus, gasket yang rusak, atau silinder yang aus sehingga tenaga mesin tidak maksimal.

Mobil juga bisa turun mesin jika mengalami kemasukan air (water hammer). Air yang masuk ke dalam ruang bakar melalui saluran udara saat mobil melewati banjir bisa membuat piston tidak mampu bergerak dengan normal dan merusak komponen mesin.

2. Tanda-tanda mobil perlu turun mesin

ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada beberapa gejala yang bisa dikenali sebagai tanda mobil perlu turun mesin. Pertama, mobil terasa kehilangan tenaga atau ngempos meski pedal gas sudah ditekan dalam. Ini bisa menandakan adanya kebocoran kompresi atau kerusakan pada piston. Kedua, mesin mengeluarkan asap putih pekat secara terus-menerus dari knalpot, yang umumnya menunjukkan oli ikut terbakar di dalam ruang bakar.

Tanda lainnya adalah suara mesin yang kasar dan tidak normal, bisa disertai getaran yang tidak biasa. Hal ini menandakan adanya gesekan berlebihan atau kerusakan komponen di dalam mesin. Jika konsumsi oli menjadi sangat boros atau oli cepat habis tanpa adanya kebocoran di luar, kemungkinan besar oli menguap atau terbakar di dalam mesin, yang artinya kondisi mesin sudah tidak sehat.

Selain itu, lampu indikator mesin (check engine) yang menyala terus-menerus juga menjadi sinyal bahwa ada masalah serius pada bagian dalam mesin yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

3. Dampak dan manfaat dari turun mesin

Perawatan mobil di bengkel resmi Mazda (EMI)
Perawatan mobil di bengkel resmi Mazda (EMI)

Meski terdengar menyeramkan, turun mesin justru bisa menjadi solusi yang menyelamatkan kendaraan dari kerusakan lebih parah. Dengan turun mesin, mekanik dapat memeriksa kondisi seluruh komponen dalam mesin secara menyeluruh dan mengganti bagian-bagian yang rusak. Ini akan mengembalikan performa mesin seperti sedia kala dan mencegah kerusakan yang bisa menyebabkan mesin mati total.

Namun, proses ini membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari jenis kerusakan dan jenis mobil. Karena itu, pemilik mobil perlu melakukan perawatan rutin seperti mengganti oli secara teratur, menjaga suhu mesin tetap normal, dan tidak memaksakan mobil bekerja melebihi kapasitasnya agar tidak sampai perlu turun mesin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us