Generasi Millennials Ternyata Gak Suka SUV, Ini Kata Petinggi Nissan  

Millennials lebih suka mobil dengan fitur konektivitas

Jakarta, IDN Times - Jenis mobil yang saat ini sedang naik daun adalah sport utility vehicle (SUV). Wabah SUV ini tak hanya menyebar di Indonesia, tapi juga di hampir semua negara. Ketangguhan melibas berbagai varian jalan, desain yang keren dan gagah, serta fleksibilitasnya menjadikan SUV sebagai mobil idaman masa kini.

Uniknya mobil SUV ternyata kurang begitu dilirik oleh generasi millennials. Hal ini diungkapkan Senior Vice President for Global Design for Nissan Motor, Alfonso Albaisa, di sela peluncuran SUV listrik Nissan Ariya, Kamis (15/7/2020). Menurut Anfonso generasi millennials lebih menyukai mobil yang dibekali fitur-fitur konektivitas.

"Kami sepenuhnya memahami bahwa mobil masa depan perlu berperilaku berbeda. Karena millennials lahir di dunia yang dikelilingi teknologi tinggi," kata saat sesi wawancara bersama beberapa media, termasuk IDN Times.

1. Bagi millennials, SUV adalah kendaraan milik generasi orang tua mereka

Generasi Millennials Ternyata Gak Suka SUV, Ini Kata Petinggi Nissan  youtube.com/Nissan

Alfonso menjelaskan generasi millennials menganggap mobil-mobil SUV lebih mewakili generasi orang tua mereka. Alfonso tak menyebutkan secara rinci mobil apa yang diinginkan millennials. Ia hanya mengatakan ingin sesuatu yang berbeda dari generasi sebelumnya, termasuk soal mobil. 

“Mereka (millennial) juga menginginkan kebebasan mereka, sehingga mereka cenderung tidak tertarik pada segmen SUV, karena itu jenis mobil orang-orang tua mereka,” kata Alfonso.

2. Millennials adalah generasi paling terhubung

Generasi Millennials Ternyata Gak Suka SUV, Ini Kata Petinggi Nissan  youtube.com/Nissan

Alfonso mengatakan millennial adalah generasi paling terhubung di muka bumi ini. Tak mengejutkan jika millennials cenderung ingin membagikan hal-hal yang terbesit di benak mereka. Apalagi di tengah masifnya gelombang media sosial.

“Millennial bukan pemberontak. Mereka hanya ingin menemukan dan mengekspresikan diri mereka. Millennial merasa apa yang terlintas di kepala mereka dapat dibagikan kepada dunia. Dan ini adalah kebebasan yang indah,” kata Alfonso.

Alfonso melihat ini sebagai dorongan bagi mobil-mobil di masa depan untuk mengadopsi karakteristik yang sesuai dengan millennial. 

3. Nissan Ariya hadirkan konektivitas untuk generasi digital native

Generasi Millennials Ternyata Gak Suka SUV, Ini Kata Petinggi Nissan  youtube.com/Nissan

Millennials sebagai bagian dari digital native, membutuhkan kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi agar selaras dengan aktivitas digital mereka. Konektivitas pun menjadi kunci dalam hal ini. 

Nissan Ariya dilengkapi sederet teknologi canggih dan perangkat konektivitas yang melingkupi interaksi antarmuka manusia-mesin dan kemampuan pembaruan firmware melalui udara Remote Software Upgrade.

Setiap unitnya memiliki personal asisten intelijen dan akan menjaga pemiliknya tetap terhubung baik saat di rumah maupun di perjalanan. Asisten intelijen ini aktif saat dipanggil “Hello Nissan” atau “Hai Nissan”. 

Tampilan antarmuka dalam mobil ditunjang dengan dua layar sebesar 12,3 inci yang dipasangkan di depan setir mobil dan di sampingnya dalam satu lini yang sama. 

“Konektivitas Ariya yang kini disaksikan jelas terinspirasi dari dorongan generasi (millennial) ini. Mereka benar-benar mengedukasi kita tentang apa yang mungkin ada di masa mendatang. Karena inilah yang mereka tuntut,” kata Alfonso. 

Baca Juga: Kurangi Kecemasan Pelanggan, Nissan Luncurkan Nissan Care

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya