Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Suku Cadang Aftermarket: Lebih Murah, Tapi Aman?

ilustrasi mesin motor (suzuki.co.id)
ilustrasi mesin motor (suzuki.co.id)
Intinya sih...
  • Suku cadang aftermarket diproduksi oleh perusahaan pihak ketiga, bukan produsen kendaraan atau pemasok resmi
  • Variasi suku cadang aftermarket sangat luas, mulai dari kualitas tinggi hingga rendah dan murah
  • Penggunaan suku cadang aftermarket bisa aman dan ekonomis jika berasal dari produsen tepercaya dan sesuai spesifikasi kendaraan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat mobilmu bermasalah dan sedang diperbaiki di bengkel, biasanya montir akan bertanya apakah kamu akan mengganti suku cadang yang rusak dengan suku cadang asli atau suku cadang aftermarket.

Kalau kamu jarang ke bengkel, barang kali kamu akan bertanya-tanya apa perbedaan di antara suku cadang asli dan suku cadang aftermarket. Nah, biar gak bingung, berikut  penjelasan suku cadang aftermarket yang perlu kamu ketahui.

1. Apa itu suku cadang aftermarket?

Ilustrasi gasket mobil (prestoneuk.com)
Ilustrasi gasket mobil (prestoneuk.com)

Suku cadang aftermarket adalah komponen pengganti yang diproduksi oleh perusahaan pihak ketiga, bukan oleh produsen kendaraan atau perusahaan yang menjadi pemasok resmi. Meskipun bukan original equipment manufacturer (OEM), banyak suku cadang aftermarket yang dirancang agar kompatibel dengan berbagai merek dan model kendaraan.

Produk aftermarket memiliki variasi yang sangat luas, mulai dari yang berkualitas tinggi—bahkan setara atau lebih baik dari OEM—hingga yang kualitasnya rendah dan murah. Beberapa produsen aftermarket ternama bahkan sudah diakui di kalangan bengkel karena performanya yang baik dan tahan lama.

Namun demikian, karena tidak semua aftermarket dibuat dengan standar yang sama, penting bagi pemilik kendaraan untuk memilih dengan cermat.

2. Apakah aman menggunakan suku cadang aftermarket?

Ilustrasi bengkel mobil (PT Kreta Indo Artha)
Ilustrasi bengkel mobil (PT Kreta Indo Artha)

Secara umum, penggunaan suku cadang aftermarket bisa aman—bahkan ekonomis—selama komponen yang dipilih berasal dari produsen tepercaya dan sesuai spesifikasi kendaraan. Banyak bengkel umum atau spesialis menggunakan suku cadang aftermarket karena harganya lebih terjangkau dan ketersediaannya lebih fleksibel.

Namun, risiko tetap ada. Beberapa suku cadang aftermarket murah dibuat dengan bahan yang kualitasnya di bawah standar, sehingga bisa menimbulkan kerusakan lain pada kendaraan atau memperpendek usia pakai. Misalnya, kampas rem aftermarket yang tidak sesuai standar bisa mengurangi performa pengereman atau merusak cakram.

Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan teknisi yang berpengalaman dan mencari ulasan atau referensi sebelum membeli suku cadang aftermarket. Hindari tergiur harga murah tanpa mengetahui reputasi produsennya.

3. Apakah penggunaan aftermarket bisa membatalkan garansi?

ilustrasi mengecek mobil (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi mengecek mobil (pexels.com/Antoni Shkraba)

Jawabannya tergantung. Jika kendaraan kamu masih dalam masa garansi pabrikan, penggunaan suku cadang aftermarket bisa berpotensi membatalkan garansi—terutama jika komponen tersebut menyebabkan kerusakan atau tidak sesuai spesifikasi teknis. Sebagian besar produsen mensyaratkan penggunaan suku cadang asli atau servis di bengkel resmi agar klaim garansi tetap berlaku.

Namun, jika hanya mengganti komponen ringan seperti wiper, lampu, atau aksesori non-kritis dengan suku cadang aftermarket berkualitas, biasanya tidak langsung membatalkan garansi. Tetap saja, ada baiknya membaca buku garansi kendaraan atau berkonsultasi langsung dengan pihak dealer resmi sebelum mengganti komponen, untuk menghindari kehilangan hak garansi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us