4 Mobil Listrik yang Pakai Baterai LFP, Ada Wuling hingga Tesla

Wuling Air ev dan Wuling BinguoEV disebut-sebut menggunakan baterai LFP, melansir situs resminya. Mobil Wuling Air ev dengan baterai LFP diklaim memiliki daya tahan yang mumpuni dan telah tersertifikasi IP67 yang tahan air dan debu.

Dalam satu kali pengisian daya, Wuling Air ev mampu menempuh jarak hingga 200-300 km. Sementara itu, untuk Wuling BinguoEV yang memiliki kapasitas baterai lebih besar sehingga mampu menempuh jarak hingga 333-410 km dalam satu kali pengisian daya.

Selain itu, Wuling juga mengklaim baterai LFP yang digunakan pada produknya memiliki beberapa unggulan. Mulai dari umur pakai yang lebih panjang, tahan terhadap suhu tinggi, hingga memiliki tingkat keamanan yang mutakhir.

BYD juga menjadi salah satu produsen mobil listrik yang menggunakan baterai LFP pada produknya. Bahkan, BYD menyebut pengembangan teknologi LFP pada produknya dengan sebutan Blade Battery. Teknologi ini diklaim memiliki usia pakai hingga seumur hidup dengan jarak tempuh hingga 1,2 juta kilometer.

Saat ini, BYD telah meluncurkan 3 tipe mobil listrik dengan baterai LFP di pasar Indonesia. Ketiga mobil tersebut di antaranya BYD Seal, BYD Atto3, dan BYD Dolphin. 

Sebelumnya, BYD pernah menyebut akan mempertimbangkan sumber daya nikel Indonesia sebagai bahan baku baterai mobil listrik. Namun, untuk saat ini, BYD memutuskan menggunakan baterai LFP karena dinilai sangat aman dan mampu bekerja optimal.

Chery juga merilis sejumlah mobil listrik besutannya yang sudah dibekali dengan baterai LFP, yakni Omoda 5. Omoda 5 hadir dengan spesifikasi yang menawan. Mobil listrik ini pun sudah diperkenalkan dalam ajang GIIAS 2023 pada bulan Oktober tahun lalu.

Ketangguhan Omoda 5 cukup menarik perhatian penggemar mobil listrik di tanah air. Pasalnya, dalam sekali pengisian daya, Omoda 5 mampu menjelajah hingga  450 km. Gak cuma itu, berbagai fitur canggih pun juga disematkan padanya. Mulai dari adaptive cruise control, autonomous emergency braking, hingga traffic jam assist.

Tak mau kalah dari kompetitornya, Tesla pun turut meramaikan pangsa pasar electic vehicle dengan baterai LFP. Strategi peralihan Tesla menggunakan baterai LFP ini direncanakan sejak 2020. Saat itu, Tesla ingin menggunakan komponen LFP untuk model-model berbiaya rendah.

Pengembangan baterai LFP oleh Tesla mulai serius. Bahkan, Tesla hanya menyisakan separuh produksi mobil listrik yang menggunakan nikel. Ini juga alasan mengapa peluang kerja sama antara Indonesia dan Tesla pun relatif sulit.

Salah satu produk Tesla yang telah dibekali dengan baterai LFP adalah Tesla Model 3 tipe Standard Range. Mobil dengan kapasitas baterai 54 kWh ini mampu menempuh jarak sekitra 422 km dalam satu kali pengisian daya.

Itulah jajaran merek mobil listrik yang pakai baterai LFP yang telah beredar di Indonesia. Dapatkan informasi terbaru dan terpercaya seputar dunia otomotif lainnya, hanya di IDN Times.