Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali 6 Tanda Shock Absorber Mobil Sudah Waktunya Diganti

Unsplash.com/Anastase Maragos

Shock absorber atau peredam kejut merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan. Komponen ini dirancang untuk meredam getaran dan benturan pada sistem suspensi kendaraan. Peredam kejut yang masih berfungsi dengan baik akan memastikan pengendaraan jadi terasa lebih mulus.

Namun seiring waktu dan penggunaan, kendaraan kita mungkin mulai terasa kurang nyaman digunakan terutama ketika melewati jalan yang bergelombang atau rusak. Salah satu penyebabnya adalah kondisi shock absorber yang sudah tidak berfungsi optimal atau rusak.

Apa saja sih ciri-ciri penting shock absorber yang rusak?

1.Mobil terasa berayun

Ilustrasi jalan kosong (Pixabay.com/Paul)

Jika ketika melewati jalan bergelombang, tidak rata, atau medan yang kasar, kendaraan Anda terasa berayun atau bergoyang secara berlebihan, bahkan katika lubang sudah dilewati pun mobil masih terasa berayun beberapa saat, maka hal ini menunjukkan bahwa peredam kejut atau shock absorber tidak cukup meredam getaran dengan baik.

Shock absorber yang baik akan meredam getaran sehingga mobil hanya berayun sesaat dan secara lembut menstabilkan posisi mobil agar perjalanan kamu terasa nyaman.

2.Body roll saat berbelok

Pixabay.com/Dariusz Sankowski

Ketika mobil mengalami body roll yang signifikan saat berbelok atau berpindah jalur, itu tanda bahwa ada masalah pada shock absorber. Body roll adalah situasi di mana mobil terasa miring ke arah sebaliknya dari arah belok mobil. Misalnya ketika mobil berbelok ke arah kiri, maka mobil terasa bergeser atau miring ke arah kanan, begitu juga sebaliknya.

Jika shock absorber masih berfungsi dengan baik, maka itu akan membantu menstabilkan kendaraan selama bermanuver, sehingga memastikan pengendalian yang lebih baik.

3.Keausan ban tidak rata

ricksfreeautorepairadvice.com

Periksalah ban mobilmu. Jika ada tapak ban yang aus secara tidak rata (gundul sebagian), maka hal ini bisa jadi disebabkan oleh kerusakan pada shock absorber. Keausan ban yang tidak rata bisa terjadi karena shock absorber gagal mempertahankan kontak ban yang konsisten dengan permukaan jalan ketika dikendarai.

4.Cairan shock absorber bocor

Pixabay.com/jacqueline macou

Jika kamu melihat ada cairan shock absorber merembes di sekitar penyangga atau langsung dari peredam itu sendiri, maka itu adalah tanda shock absorber sudah mengalami keausan. Kebocoran cairan dapat mengganggu efektivitas peredam kejut dalam meredam getaran dan benturan.

5.Hidung mobil menukik saat pengereman

Pixabay.com/Pexels

Jika ujung depan mobilmu mengarah ke depan secara dramatis saat pengereman, kemungkinan besar shock absorber mobil sudah dalam kondisi aus atau rusak. Fenomena ini, yang dikenal sebagai "nose dive", mempengaruhi kinerja pengereman, kenyamanan, dan keselamatan kamu dalam berkendara.

6.Bagian belakang mobil turun saat akselerasi

Pixabay.com/ Rudy and Peter Skitterians

Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi bila bagian belakang mobilmu terasa turun atau melorot secara berlebihan saat berakselerasi, maka ini menunjukkan adanya gangguan pada shock absorber bagian belakang.

Kapan harus mengganti shock absorber?

Ilustrasi ban mobil (Pixabay.com/Myléne)

Ketika mobilmu mengalami salah satu atau lebih dari enam ciri di atas, segeralah lakukan pemeriksaan pada shock absorber mobil. Karena hal ini dapat mempengaruhi stabilitas, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan saat berkendara.

Peredam kejut attau shock absorber yang masih berfungsi dengan baik sangat penting untuk pengendaraan yang mulus, nyaman, dan aman. Jangan abaikan tanda-tandanya, pastikan agar kendaraanmu tetap memiliki kinerja terbaik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us