Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Ini Bikin Aki Motor Cepat Tekor

Aki motor (yuasa.co.uk)
Aki motor (yuasa.co.uk)
Intinya sih...
  • Menghidupkan motor dengan starter elektrik berulang-ulang membebani aki dan menguras daya secara cepat, terutama jika aki belum terisi penuh.
  • Modifikasi motor dengan aksesori yang menyedot daya besar dapat membuat beban aki semakin berat dan mempercepat kerusakan aki.
  • Motor jarang digunakan atau hanya dipakai jarak dekat bisa menyebabkan aki kekurangan daya secara terus-menerus, sehingga tidak mampu menyimpan arus dan menjadi soak.

Banyak biker mengeluhkan aki motor merea yang cepat soak atau rusak sebelum waktunya. Seharusnya, usia pakai aki bisa mencapai 1 hingga 2 tahun, bahkan lebih jika dirawat dengan benar.

Sayangnya, ada beberapa kebiasaan kecil yang sering dilakukan para biker yang tanpa disadari bisa mempercepat kerusakan aki. Nah, berikut lima kebiasaan yang bisa membuat aki motor cepat tekor.

1. Terlalu sering menggunakan starter elektrik

ilustrasi setang motor (pexels.com/Cottonbro studio)
ilustrasi setang motor (pexels.com/Cottonbro studio)

Menghidupkan motor dengan starter elektrik memang praktis, tapi menekannya berulang-ulang saat mesin susah hidup justru bisa membebani aki. Apalagi jika kamu terus menekan tombol starter tanpa jeda, padahal mesin tidak langsung menyala. Hal ini akan menguras daya aki secara cepat, apalagi jika dilakukan dalam kondisi aki belum terisi penuh.

Sebaiknya, jika mesin sulit dihidupkan, tunggu beberapa detik sebelum mencoba lagi. Atau gunakan kick starter jika motormu masih memilikinya, agar aki tidak terus-menerus terkuras saat motor belum menyala.

2. Memasang aksesori listrik secara berlebihan

Ilustrasi lampu motor (eaglelights.com)
Ilustrasi lampu motor (eaglelights.com)

Kebiasaan memodifikasi motor dengan lampu tambahan, klakson bervolume besar, charger HP, atau alarm tanpa memperhitungkan kapasitas listrik juga bisa mempercepat aki soak. Aksesori yang menyedot daya besar membuat beban aki semakin berat, terutama saat motor dalam kondisi mati dan tidak ada aliran listrik dari pengisian.

Jika kamu ingin menambah aksesori, pastikan kapasitasnya sesuai dengan sistem kelistrikan motor dan pertimbangkan untuk menambah relay atau stabilizer agar distribusi arus lebih aman dan tidak langsung menguras aki.

3. Jarang menghidupkan motor

ilustrasi memanaskan motor (pexels.com/Tausif Ali Khan)
ilustrasi memanaskan motor (pexels.com/Tausif Ali Khan)

Motor yang jarang digunakan atau hanya dipakai menempuh jarak dekat (misalnya 500 meter setiap hari) tidak memberi cukup waktu bagi sistem pengisian untuk mengisi ulang daya aki secara penuh. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan aki kekurangan daya secara terus-menerus, hingga akhirnya tidak mampu menyimpan arus dan menjadi soak.

Untuk mencegahnya, usahakan untuk menghidupkan motor minimal sekali dalam dua hari, dan biarkan mesin menyala sekitar 5–10 menit agar aki terisi dengan baik. Jika memungkinkan, gunakan motor untuk perjalanan yang sedikit lebih jauh agar sistem pengisian bekerja optimal.

4. Lupa mematikan kontak saat mesin mati

ilustrasi setang motor (freepik.com/borisenkoket)
ilustrasi setang motor (freepik.com/borisenkoket)

Masih banyak pengguna motor yang lupa mematikan kunci kontak setelah mesin dimatikan, terutama jika sedang terburu-buru atau parkir di rumah. Padahal, walau mesin mati, sistem kelistrikan seperti lampu kecil atau indikator bisa tetap menyala dan menguras daya aki secara perlahan. Jika kebiasaan ini sering terjadi, aki bisa tekor tanpa kamu sadari.

Jadi, biasakan untuk selalu memutar kunci ke posisi OFF setiap kali motor tidak digunakan, termasuk saat parkir sebentar. Ini kebiasaan sederhana yang bisa memperpanjang usia aki dengan signifikan.

5. Mengabaikan perawatan sistem pengisian

ilustrasi servis motor (unsplash.com/Angry._.Kat)
ilustrasi servis motor (unsplash.com/Angry._.Kat)

Kondisi aki yang soak juga bisa disebabkan oleh masalah pada sistem pengisian, seperti kiprok (regulator) yang rusak atau kabel pengisian yang kendur. Jika arus dari mesin ke aki tidak lancar, maka aki tidak akan terisi sempurna. Masalah seperti ini sering tidak disadari karena tidak menimbulkan gejala langsung, tapi lama-lama membuat aki drop secara bertahap.

Periksakan motor secara rutin, terutama bagian kelistrikan, saat melakukan servis berkala. Teknisi biasanya bisa mendeteksi jika ada gejala abnormal pada pengisian aki, sehingga bisa ditangani sebelum aki benar-benar soak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us