Alasan Jangan Lakukan Bore Up Motor, Bisa Bikin Mesin Jebol

Banyak cara mendongkrak performa mesin motor, salah satunya dengan melakukan bore up atau memperbesar kapasitas mesin. Caranya dengan mengganti piston yang berukuran lebih besar. Dengan begitu kubikasi atau cc motor akan naik secara signifikan.
Tapi bore up juga bisa mengakibatkan beberapa dampak buruk pada mesin. Nah, berikut dampak-dampak buruk yang mungkin terjadi jika kamu melakukan bore up pada mesin motormu seperti dikutip dari laman resmi Suzuki.
1. Piston mudah jebol
Melalukan bore up berarti mengganti piston bawaan motor dengan piston yang berukuran lebih besar. Cara ini memang bisa menambah performa mesin namun sekaligus juga meningkatkan tekanan dari proses pembakaran menjadi energi gerak.
Tekanan yang semakin tinggi akibat perubahan diameter piston ini bisa membuat piston bekerja ekstra keras saat mesin hidup. Akibatnya, piston bisa jebol. Apalagi jika oli dan bahan bakar yang kamu gunakan tidak cukup berkualitas.
2. Overheat
Memperbesar ukuran piston sudah pasti akan meningkatkan pembakaran di dalam mesin. Hasilnya, selain performa mesin terdongkrak, suhu mesin juga akan semakin panas. Karena itu bore up motor juga harus diikuti dengan peningkatan sistem pendinginan. Jika tidak mesin berpotensi overheat. Karena itu jangan hanya mendongkrak mesin tapi juga tingkatkan juga sistem pendinginan motormu.
3. Top speed menurun
Salah satu efek bore up yang jarang disadari adalah menurunnya top speed. Misalnya top speed motor standar kamu adalah 100 km/jam. Setelah di-bore up top speednya menjadi 90 km/jam.
Salah satu penyebabnya adalah rumah filler yang digunakan tidak bisa menampung udara yang dibutuhkan. Alhasil mesin pun seperti dicekik dan berimbas pada menurunnya top speed.
So, masih mau bore up motor?