Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Jadinya Kalau Knalpot Motor Kemasukan Air?

Ilustasi ban motor (Pexels/Anastasia Shuraeva)
Ilustasi ban motor (Pexels/Anastasia Shuraeva)
Intinya sih...
  • Mesin motor bisa rusak jika knalpotnya kemasukan air
  • Air di dalam knalpot bisa menyebabkan motor sulit dinyalakan dan berdampak pada sistem pembakaran
  • Jika knalpot kemasukan air, hindari memaksakan menyalakan mesin dan segera periksakan ke bengkel

Ada beberapa situasi yang membuat biker harus menerabas genangan. Bisa karena dikejar waktu, tidak ada jalan lain, atau bisa juga karena ingin mengetes motornya. Padahal, menerabas genangan sangat tidak dianjurkan karena bisa membuat mesin motor rusak.

Salah satu risiko menerabas genangan adalah masuknya air ke dalam knalpot. Nah, berikut kemungkinan yang akan terjadi kalau knalpot motormu kemasukan air.

1. Motor susah dinyalakan atau mati mendadak

ilustrasi menganalisa sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menganalisa sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)

Gejala paling umum saat knalpot kemasukan air adalah motor menjadi sulit dinyalakan, terutama jika air sampai masuk cukup jauh ke dalam sistem. Ketika air berada di dalam pipa knalpot, tekanan balik dari gas buang bisa terganggu, sehingga siklus pembakaran tidak berjalan normal. Ini membuat motor brebet, kehilangan tenaga, atau bahkan mati saat dikendarai.

Jika air masuk dalam jumlah banyak dan mencapai ruang bakar (misalnya saat motor terendam banjir), risiko kerusakan mesin menjadi lebih besar. Air yang masuk ke ruang bakar bisa menyebabkan “water hammer,” yaitu tekanan air yang menekan piston dan komponen mesin lain secara tidak wajar karena air tidak bisa dikompresi seperti udara.

2. Muncul karat di dalam saluran knalpot

ilustrasi knalpot (YouTube/KeepOnWrenching)
ilustrasi knalpot (YouTube/KeepOnWrenching)

Jika air yang masuk ke knalpot dibiarkan terlalu lama tanpa dikeringkan, maka bagian dalam knalpot yang berbahan logam bisa mengalami korosi atau karatan. Hal ini tentu akan mengurangi usia pakai knalpot dan memengaruhi efisiensi pembuangan gas.

Knalpot yang berkarat juga lebih rentan bocor, dan jika kerusakannya menyebar ke bagian leher knalpot, suara motor pun bisa jadi lebih kasar dan tidak normal. Selain itu, karat dari dalam knalpot bisa menyebabkan penyumbatan di jalur gas buang, sehingga performa motor pun menurun secara bertahap tanpa disadari.

3. Perubahan suara dan keluarnya asap putih

ilustrasi asap motor (suzuki.co.id)
ilustrasi asap motor (suzuki.co.id)

Ketika knalpot kemasukan air dan motor langsung dinyalakan, biasanya akan terdengar suara "blub-blub" atau semburan air dari ujung knalpot. Dalam beberapa kasus, juga bisa muncul asap putih dari knalpot, yang merupakan hasil penguapan air yang tersisa di dalam saluran.

Jika air hanya sedikit dan tidak masuk ke ruang mesin, biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa menit mesin dinyalakan. Namun, jika gejala berlangsung lama dan disertai dengan penurunan tenaga atau suara mesin aneh, maka sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

4. Apa yang harus dilakukan jika knalpot kemasukan air?

ilustasi ban motor (Pexels/Gijs Coolen)
ilustasi ban motor (Pexels/Gijs Coolen)

Jika kamu menyadari bahwa knalpot motor kemasukan air, langkah pertama adalah jangan langsung menggeber motor terlalu keras. Biarkan mesin menyala dalam kondisi langsam selama beberapa menit agar panas dari pembakaran perlahan menguapkan air dari dalam knalpot. Jika perlu, kamu bisa memiringkan motor sedikit ke samping untuk membantu air keluar dari saluran.

Jika motor mati total setelah melewati genangan air atau dicuci, sebaiknya jangan paksa menstarter motor berulang-ulang. Bisa jadi air sudah masuk ke bagian mesin dan perlu penanganan khusus. Dalam kasus seperti ini, lebih aman untuk membawa motor ke bengkel agar teknisi bisa membuka knalpot dan memeriksa apakah ada air yang masuk ke ruang bakar. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us