Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Bensin yang Digunakan di MotoGP Sama Seperti Motor Harian?

ilustrasi bensin motor (pexels.com/Bradley De Melo)
ilustrasi bensin motor (pexels.com/Bradley De Melo)

MotoGP dikenal sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia. Dengan mesin prototipe berkapasitas 1000cc yang mampu melaju hingga lebih dari 350 km/jam, tentu performa tinggi tersebut membutuhkan bahan bakar khusus. Banyak penggemar yang bertanya-tanya, apakah bensin yang dipakai motor MotoGP sama seperti bensin yang dijual di SPBU dan digunakan sehari-hari oleh motor harian?

Pertanyaan ini wajar, karena dari luar keduanya terlihat serupa: sama-sama cairan berwarna bening kekuningan yang menjadi bahan bakar kendaraan bermotor. Namun, kenyataannya ada perbedaan mendasar antara bensin MotoGP dengan bensin motor harian, terutama dari sisi kualitas, regulasi, dan fungsi untuk mesin berperforma tinggi.

1. Standar bahan bakar di MotoGP

Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Matthias Polen)
Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Matthias Polen)

Sejak 2024, MotoGP memberlakukan aturan bahwa bahan bakar yang digunakan harus 100 persen berasal dari sumber non-fosil, yaitu biofuel sintetis. Aturan ini diterapkan sebagai bagian dari komitmen MotoGP untuk menuju balapan yang lebih ramah lingkungan. Artinya, setiap liter bensin yang dipakai di lintasan MotoGP tidak berasal dari minyak bumi murni, melainkan hasil proses kimia atau bioteknologi modern.

Meski begitu, spesifikasi bahan bakar tetap harus menyerupai bensin yang bisa digunakan di jalan raya. FIM dan Dorna sebagai regulator menetapkan standar oktan maksimum, densitas, serta kandungan oksigen tertentu agar semua tim memiliki level permainan yang setara. Jadi, bensin MotoGP memang “berkualitas jalan raya,” tetapi diproduksi dengan cara berbeda dan sangat terkontrol.

2. Perbedaan dengan bensin motor harian

ilustrasi bensin motor (pexels.com/Maria Orlova)
ilustrasi bensin motor (pexels.com/Maria Orlova)

Bensin untuk motor harian yang dijual di SPBU umumnya berasal dari minyak bumi dengan campuran aditif. Kandungan oktannya bervariasi, misalnya RON 90 (Pertalite), RON 92 (Pertamax), hingga RON 95 ke atas untuk bensin premium. Sementara itu, bensin MotoGP dirancang agar setara dengan bahan bakar RON tinggi, biasanya lebih dari 95, untuk menahan rasio kompresi mesin balap yang sangat tinggi.

Selain itu, bensin MotoGP harus sangat konsisten kualitasnya. Setiap tetesnya dipantau oleh FIA dan FIM, sehingga tidak ada variasi yang bisa menguntungkan salah satu tim. Bandingkan dengan bensin harian yang mungkin berbeda kualitasnya tergantung tempat distribusi. Dari sisi performa, bensin MotoGP dirancang agar tahan panas ekstrem, pembakaran lebih sempurna, dan stabil meskipun mesin dipacu pada putaran tinggi dalam waktu lama.

Performa vs Efisiensi

Ilustrasi motor balap (Pexels/Luis Contf)
Ilustrasi motor balap (Pexels/Luis Contf)

Perbedaan terbesar sebenarnya terletak pada tujuan pemakaian. Bensin untuk motor harian diformulasikan agar efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan sesuai standar emisi kendaraan. Fokus utamanya adalah daya tahan mesin dalam jangka panjang serta biaya operasional yang terjangkau.

Sebaliknya, bensin MotoGP difokuskan untuk performa maksimal dalam durasi balapan yang relatif singkat. Konsumsi bahan bakar bukan prioritas, yang terpenting adalah tenaga besar, pembakaran sempurna, serta kestabilan mesin pada kondisi ekstrem. Itulah sebabnya bensin MotoGP meskipun mirip secara kimiawi dengan bensin harian, kualitas dan harganya jauh lebih tinggi karena diproduksi secara khusus dan terbatas.

So, Bensin yang digunakan di MotoGP pada dasarnya mirip dengan bensin motor harian karena harus memenuhi standar yang memungkinkan digunakan di kendaraan biasa. Namun, bahan bakar MotoGP diproduksi secara sintetis, memiliki angka oktan lebih tinggi, dan dibuat dengan pengawasan ketat demi performa serta kesetaraan antar tim. Jadi, meskipun bentuknya serupa, kualitas dan fungsi bensin MotoGP jauh berbeda dari bensin yang kita beli di SPBU untuk motor sehari-hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

9 Rekomendasi Motor Bebek buat Ojol, Tangguh dan Irit Bensin

03 Okt 2025, 19:40 WIBAutomotive