Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Ban Motor Bertapak Lebar Lebih Aman Dibanding Ban Cacing?

ilustrasi ban motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Ban lebar memiliki traksi lebih baik dan cengkeram jalan dengan kuat, meningkatkan kepercayaan diri pengendara, terutama saat kondisi jalan licin.
  • Jalanan di Indonesia yang beragam membuat ban lebar lebih tahan terhadap benturan dan menjaga kenyamanan berkendara.
  • Ban cacing rentan rusak, tidak efisien untuk digunakan sehari-hari, dan bisa melanggar regulasi lalu lintas karena ukurannya yang terlalu kecil.

Di kalangan pecinta modifikasi motor, pilihan ban sering kali jadi sorotan. Ada yang suka tampilan gagah dengan ban lebar, ada juga yang memilih ban kecil alias ban cacing demi gaya ekstrem.

Tapi saat bicara soal keselamatan, banyak yang bertanya: apakah ban bertapak lebar memang lebih aman dibanding ban cacing? Jawabannya: ya, dan berikut penjelasan kenapa.

1. Ban lebar lebih stabil dan punya daya cengkeram lebih baik

ilustrasi ban motor (wahanahonda.com)

Ban dengan tapak yang lebar memiliki permukaan kontak yang lebih luas dengan aspal. Artinya, ban ini bisa mencengkeram jalan dengan lebih baik, terutama saat bermanuver, menikung tajam, atau saat pengereman mendadak. Daya cengkeram yang kuat membuat pengendara bisa lebih percaya diri, apalagi saat kondisi jalan licin akibat hujan.

Sementara itu, ban cacing yang sempit justru punya permukaan kontak yang minim. Ini membuat motor jadi lebih mudah tergelincir, terutama saat melewati jalan berlubang, basah, atau berpasir. Stabilitas saat kecepatan tinggi juga berkurang karena ban tipis cenderung mengikuti bentuk permukaan jalan, sehingga lebih mudah kehilangan traksi.

2. Ban lebar lebih tangguh untuk kondisi jalan Indonesia

ilustrasi touring motor (pexels.com/Blaz Erzetic)

Jalanan di Indonesia punya karakter yang cukup beragam, dari aspal mulus di pusat kota sampai jalan berlubang di pinggiran. Dalam kondisi ini, ban lebar punya keunggulan karena lebih tahan terhadap benturan atau potensi pecah ban akibat menghantam lubang. Ketebalan dan lebar ban membantu meredam guncangan dan menjaga kenyamanan berkendara.

Sebaliknya, ban cacing rentan rusak jika dipaksa melewati jalanan yang tidak rata. Ban yang tipis dan kecil mudah mengalami kerusakan, seperti benjol atau bahkan pecah. Belum lagi jika tekanan anginnya tidak dijaga, ban cacing bisa lebih cepat aus atau mengalami kerusakan pada velg karena tidak mampu menahan beban secara optimal.

3. Ban cacing unggul di gaya, kalah di fungsi

Ilustasi ban motor (Pexels/cottonbro studio)

Alasan utama orang memilih ban cacing adalah untuk gaya. Ban jenis ini memang membuat motor terlihat unik, ramping, dan lebih ‘ceper’. Tapi dari sisi fungsi, hampir tidak ada keuntungan yang signifikan, terutama jika motor digunakan untuk harian. Justru, ban cacing bisa menurunkan kenyamanan karena tidak mampu meredam guncangan dan membuat pengendara cepat lelah saat menempuh perjalanan jauh.

Selain itu, dalam beberapa kasus, penggunaan ban cacing berlebihan bisa melanggar regulasi lalu lintas. Jika ukuran ban terlalu kecil dan tidak sesuai spesifikasi motor, maka bisa dianggap membahayakan keselamatan dan tidak layak jalan. Beberapa daerah bahkan sudah melakukan razia terhadap motor dengan modifikasi ekstrem seperti ini.

So, dari sisi keselamatan dan kenyamanan, ban motor dengan tapak lebar jelas lebih unggul dibanding ban cacing. Meski ban cacing punya nilai estetika untuk gaya modifikasi tertentu, penggunaannya untuk kendaraan harian sangat tidak direkomendasikan.

Jika kamu ingin berkendara dengan aman dan nyaman di berbagai kondisi jalan, ban lebar tetap jadi pilihan terbaik yang menggabungkan fungsi dan keselamatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us