Cara Membedakan Jaket Kulit Asli dan Imitasi untuk Riding

- Jaket kulit asli memiliki tekstur tidak seragam, pori-pori, dan aroma khas kulit hewan alami.
- Kulit asli fleksibel, berat, dan tahan air; sementara imitasi cenderung kaku, ringan, dan tidak menyerap air.
- Perhatikan juga daya serap air serta reaksi terhadap lipatan untuk memastikan keaslian jaket kulit sebelum membeli.
Menggunakan jaket kulit saat riding bukan hanya soal gaya, tapi juga perlindungan. Jaket kulit dikenal mampu menahan gesekan ketika terjadi kecelakaan serta menjaga tubuh tetap hangat saat melaju di jalan. Namun, banyak pengendara motor sering bingung membedakan antara jaket kulit asli dan imitasi.
Padahal, kesalahan memilih bisa berakibat tidak nyaman saat dipakai, bahkan berbahaya karena perlindungan tidak maksimal. Biasanya, jaket yang terbuat dari kulit asli harganya memang lebih mahal, tapi kualitas dan kenyamannya sebanding. Sementara itu, kulit sintetis atau imitasi lebih murah dan ringan, namun daya tahannya kurang maksimal.
Nah, berikut cara membedakan jaket kulit asli dan imitasi.
1. Perhatikan tekstur dan aroma kulit

Jaket kulit asli biasanya memiliki tekstur yang tidak seragam. Ada pori-pori, kerutan alami, bahkan bekas goresan kecil yang justru menunjukkan keaslian. Saat diraba, kulit asli terasa hangat dan lentur, sedangkan kulit imitasi terasa lebih kaku dan dingin. Dari aromanya pun berbeda—kulit asli punya bau khas kulit hewan yang alami, sementara kulit sintetis biasanya berbau plastik atau bahan kimia.
Buat pengendara motor, tekstur yang lentur ini penting karena membuat jaket lebih nyaman saat dipakai lama di jalan dan mengikuti pergerakan tubuh dengan baik.
2. Uji fleksibilitas dan daya tahan

Coba tekuk atau lipat bagian tertentu dari jaket. Kulit asli akan kembali ke bentuk semula dengan cepat dan meninggalkan sedikit garis lipatan alami, sementara kulit imitasi cenderung kaku atau bahkan mudah retak jika sering dilipat. Saat digunakan untuk riding, fleksibilitas ini penting agar jaket tidak mudah pecah atau sobek akibat gerakan berulang.
Selain itu, kulit asli biasanya terasa lebih berat dibandingkan imitasi. Bobot ekstra ini justru memberi kesan kokoh dan proteksi lebih baik ketika kamu riding.
3. Cek daya serap dan reaksi terhadap air

Cara sederhana lain adalah dengan meneteskan sedikit air di permukaan jaket. Kulit asli akan menyerap sebagian air dan warnanya sedikit berubah di titik basah, lalu kembali normal setelah kering. Sebaliknya, kulit imitasi tidak menyerap air sama sekali; air hanya mengalir di permukaan.
Dalam konteks riding, jaket kulit asli memang butuh perawatan ekstra agar tidak cepat rusak karena hujan. Namun, daya serap ini menandakan bahwa bahan yang dipakai benar-benar alami dan lebih bernapas, sehingga tetap nyaman dipakai lama.
Jadi, memilih jaket kulit untuk riding sebaiknya tidak hanya berdasarkan harga atau tampilan luar. Dengan memperhatikan tekstur, aroma, fleksibilitas, serta reaksi terhadap air, kamu bisa lebih mudah membedakan mana yang asli dan mana yang imitasi. Jaket kulit asli memang lebih mahal, tetapi daya tahan, kenyamanan, dan perlindungannya sepadan untuk investasi jangka panjang di jalan.
Kalau kamu sering touring atau riding jarak jauh, jaket kulit asli bisa jadi teman setia yang melindungi sekaligus menambah gaya. Jadi, pastikan kamu cermat sebelum membeli.