Cara Mencegah Mesin Motor Mengalami Knocking

- Gunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai
- Jaga suhu mesin tetap stabil dan pendinginan berfungsi baik
- Bersihkan ruang bakar dan rawat sistem pengapian
Sebagai biker, kamu pasti tahu kalau mesin motor bekerja melalui proses pembakaran yang harus terjadi dengan waktu yang tepat agar tenaga dapat keluar secara optimal. Nah, ketika pembakaran berlangsung tidak sesuai jadwal dan campuran udara–bahan bakar meledak lebih cepat dari seharusnya, muncullah gejala yang disebut knocking.
Di jalanan, knocking sering terjadi tanpa disadari pengendara karena gejalanya mirip dengan suara mesin kasar atau setelan klep longgar. Padahal, knocking adalah tanda bahwa bensin, suhu mesin, dan kompresi sedang berada di kondisi yang tidak seimbang. Jika dibiarkan, efeknya bisa berlanjut pada performa yang menurun, konsumsi bahan bakar boros, sampai kerusakan berat. Oleh karena itu, sangat penting mencegah knocking pada mesin motor.
1. Gunakan Bahan Bakar dengan Oktan yang Sesuai

Langkah pertama dan paling penting dalam mencegah knocking adalah memilih bahan bakar yang cocok dengan rasio kompresi mesin. Mesin berkompresi tinggi membutuhkan bensin beroktan tinggi agar campuran udara dan bahan bakar tidak mudah meledak sebelum waktunya. Jika motor Anda memiliki kompresi 9:1–10:1, RON 90–92 sudah cukup. Namun, motor dengan kompresi di atas 11:1, seperti sport atau motor injeksi modern, sebaiknya menggunakan RON 95 ke atas.
Menggunakan oktan yang terlalu rendah akan membuat bensin terbakar spontan karena tidak mampu menahan tekanan tinggi di ruang bakar. Sebaliknya, oktan yang sesuai akan menjaga pembakaran tetap stabil dan mencegah ledakan dini. Pastikan juga Anda menghindari mencampur bensin berbeda oktan karena dapat memengaruhi kestabilan pembakaran.
2. Jaga Suhu Mesin Tetap Stabil dan Pendinginan Berfungsi Baik

Salah satu penyebab knocking adalah suhu mesin yang terlalu panas. Ketika mesin bekerja dalam kondisi overheat, bensin dapat meledak sebelum percikan busi menyala. Untuk mencegah ini, pastikan sistem pendinginan berfungsi optimal, baik itu air radiator untuk motor berpendingin cair maupun kisi-kisi udara yang bersih pada motor berpendingin udara.
Rutin mengganti oli juga berperan besar dalam stabilitas suhu. Oli yang terlalu lama dipakai akan mengental, kotor, dan tidak lagi mampu menyerap panas secara maksimal. Selain itu, hindari berkendara dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama di cuaca panas ekstrem, terutama pada motor kecil. Menjaga suhu mesin tetap stabil berarti menjaga pembakaran tetap sehat dan bebas knocking.
3. Bersihkan Ruang Bakar dan Rawat Sistem Pengapian

Kerak karbon adalah musuh utama ruang bakar. Penumpukan karbon dapat meningkatkan rasio kompresi secara tidak sengaja, menyebabkan suhu ruang bakar naik, dan memicu knocking. Membersihkan throttle body, injektor, serta melakukan decarbonizing secara berkala dapat membantu menjaga ruang bakar tetap bersih.
Selain itu, pastikan sistem pengapian—busi, koil, dan ECU—berfungsi dengan baik. Busi yang aus atau koil yang lemah bisa membuat timing pengapian tidak stabil. Ketika percikan api terlambat atau terlalu cepat, pembakaran menjadi tidak terkontrol dan rawan knocking. Perawatan berkala di bengkel resmi atau bengkel terpercaya adalah langkah bijak untuk memastikan seluruh sistem bekerja sesuai standar pabrik.

















