First Ride Yamaha E01, Sensasinya Bikin Kaget!

Jakarta, IDN Times - Jurnalis IDN Times mendapatkan kesempatan untuk menjajal motor listrik prototipe dari Yamaha Indonesia, yakni Yamaha E01. Pengetesan ini dilakukan bersama puluhan jurnalis lain di kawasan Bukit Pelangi, Bogor, Jawa Barat (25/10/2022).
Jurnalis IDN Times mendapatkan waktu sekitar 15-20 menit untuk mencoba Yamaha E01, dengan beberapa medan tanjakan yang cukup terjal.
Sepertinya, Yamaha memang ingin mengetes sekaligus menunjukkan kemampuan dari E01 menghadapi berbagai medan tersebut kepada para jurnalis. Nah, berikut ini impresi pertama penulis saat riding dengan Yamaha E01.
1. Posisi riding mirip NMAX

Begitu mencoba duduk di atas Yamaha E01, penulis rasanya seperti sedang duduk di atas salah satu Maxi Yamaha seperti NMAX. Bagi penulis yang memiliki tinggi badan 181 cm, duduk di atas motor ini masih nyaman dan kedua kaki bisa menapak sempurna. Posisi setang dengan jok pun terasa ergonomis dan nyaman. Tetapi, jok motor ini memang terasa cukup lebar sehingga posisi kaki harus melebar saat sedang berhenti.
Saat mulai melaju dengan Yamaha E01, motor ini terasa enteng untuk dipakai bermanuver. Penulis juga sempat melewati beberapa polisi tidur dan jalan berlubang, saat itu yang terasa bantingan motor ini memang enggak bisa dibilang empuk-empuk banget meskipun masih terbilang nyaman.
2. Performa Yamaha E01 bikin kaget

Salah satu yang menarik dari Yamaha E01 ialah penggunaan belt untuk menggerakan roda, jadi tenaga motor listrik yang ada di tengah motor, disalurkan ke roda belakang melaluo belt. Dengan penggunaan belt ini, penulis merasakan motor ini halus tarikannya begitu grip gas diputar, mirip seperti mengendarai motor skutik konvesional. Yamaha E01 dibekali dengan tiga mode berkendara, Eco, Standard, dan Power. Pertama-tama penulis mencoba motor ini dengan mode Eco, yang memang tenaganya dibatasi sehingga tarikan motor tidak terlalu responsif.
Mode ini memang cocoknya bagi pengguna yang akan melakukan perjalanan jauh, agar daya pada baterai tidak cepat terkuras. Begitu penulis memindahkan riding mode ke Standard, barulah benar-benar terasa tenaga dari motor listrik ini meski torsinya masih dibatasi. Dengan mode Standard, penulis bisa melewati beberapa tanjakan dengan mudah. Saat melewati tanjakan yang lebih terjal lagi, penulis langsung mengganti ke mode Power dan tak disangka ternyata mudah saja melewati tanjakan terjal dengan mode Sport. Secara keseluruhan, riding naik Yamaha E01 ini tidak terasa seperti motor listrik prototipe, malah rasanya seperti menunggangi motor hasil produksi.
3. Fitur mundur di Yamaha E01

Selain dari performanya, penulis juga sempat merasakan salah satu fitur yang unik di motor ini. Fitur yang dimaksud ialah Reverse Mode, yang bisa membantu pengendara untuk memundurkan motor lebih mudah. Hal ini menurut penulis sangat membantu ketika akan parkir mundur atau dalam keadaan lainnya, karena tinggal bertumpu satu kaki saja motor bisa mundur otomatis dengan kecepatan 1 km/jam.
Cara mengoperasikannya pun mudah, yang pertama ialah menekan dan menahan tombol ‘R’ di sakelar sebelah kiri sampai panel instrumen menunjukkan mode mundur yang dibarengi menyalanya lampu indikator berwarna oranye. Selanjutnya tinggal menekan dan menahan tombol ‘Mode’ di sakelar sebelah kanan untuk mulai memundurkan motor.