Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gejala V-belt Motor Matik Harus segera Diganti, Jangan Tunggu Mogok!

Ilustrai membersihkan CVT motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • V-belt penting bagi motor matik karena menghubungkan mesin dan roda belakang
  • Gejala V-belt rusak termasuk tarikan motor berat, tersendat saat gas, dan suara gesekan di CVT
  • V-belt perlu diganti setiap 20.000-25.000 km atau saat terlihat retak atau kasar

Buat kamu pengguna motor matik, salah satu komponen penting yang harus rutin dicek adalah V-belt. V-belt atau drive belt berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan roda belakang. Tanpa komponen ini, motor tidak akan bisa melaju. Sayangnya, banyak pengendara yang baru sadar pentingnya V-belt setelah motornya tidak bisa jalan karena sabuk ini sudah aus atau bahkan putus.

V-belt terbuat dari karet dan serat sintetis yang lama-kelamaan bisa menipis dan getas akibat panas, gesekan, serta beban kerja yang terus-menerus. Oleh karena itu, mengenali gejala V-belt yang mulai rusak sangat penting agar kamu bisa menggantinya sebelum terjadi kerusakan parah. Yuk, simak ciri-ciri yang harus kamu waspadai.

 

1. Tarikan motor terasa berat atau tersendat

ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)

Salah satu gejala paling umum adalah tarikan motor yang terasa berat, lambat, atau tidak responsif saat gas ditarik. Jika biasanya motor langsung melaju dengan enteng, tapi sekarang butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan kecepatan, bisa jadi V-belt sudah mulai aus atau kendor. V-belt yang tidak bekerja optimal akan mengurangi efisiensi tenaga dari mesin ke roda, sehingga akselerasi pun terganggu.

Kadang juga terasa seperti motor tersendat atau “ngelos” saat awal gas, lalu tiba-tiba nyambung. Ini bisa menjadi tanda bahwa V-belt sudah tidak menggigit dengan sempurna di pulley-nya.

2. Muncul suara berdecit atau berisik dari CVT

Ilustrai membersihkan CVT motor (deltalube.com)

Kalau kamu mulai mendengar suara decitan, gesekan, atau bunyi kasar dari area CVT (Continuously Variable Transmission), jangan diabaikan. Suara ini bisa menandakan bahwa V-belt mulai aus, permukaannya sudah tidak rata, atau bahkan mulai retak-retak. Suara tersebut muncul karena gesekan antara V-belt dengan pulley tidak lagi halus seperti saat masih baru.

Biasanya suara ini terdengar saat motor baru dinyalakan atau saat mulai berjalan. Kalau dibiarkan, suara bisa makin keras dan akhirnya berujung pada kerusakan komponen CVT lainnya seperti roller dan rumah pulley.

3. V-belt sudah melebihi batas usia pakai

Ilustrai membersihkan CVT motor (suzuki.co.id)

Meski belum ada gejala mencolok, V-belt yang sudah terlalu lama digunakan sebaiknya diganti sebelum terlambat. Umumnya, pabrikan motor menyarankan penggantian V-belt setiap 20.000–25.000 km, tergantung merek dan model motor. Namun, jika motor sering dipakai harian dengan jarak tempuh jauh atau medan berat, masa pakai V-belt bisa lebih pendek.

Kamu bisa cek kondisi fisik V-belt saat servis berkala. Jika terlihat mulai retak, permukaan kasar, atau panjangnya sudah melebihi standar, segera ganti. Jangan tunggu sampai putus di jalan, karena selain motor tidak bisa jalan, biaya perbaikannya bisa lebih mahal jika merusak komponen lain.

So, merawat V-belt adalah bagian penting dari menjaga performa motor matik agar tetap halus dan responsif. Selalu cek kondisi V-belt secara berkala dan ikuti anjuran servis sesuai buku panduan. Ganti V-belt sebelum terlambat, dan kamu pun bisa berkendara dengan tenang tanpa khawatir mogok di tengah jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us