Ini Perbedaan SIM C, C1, dan C2

Jakarta, IDN Times - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meresmikan peluncuran Surat Izin Mengemudi (SIM) C1 pada Senin (27/5/2024) kemarin. Hadirnya SIM C1 sendiri sebenarnya sudah tertuang dalam Perpol Nomor 5 Tahun 2021 yang diteken pada Februari 2021 lalu.
Dalam aturan tersebut, SIM C dibagi menjadi tiga golongan berbeda, yakni SIM C, SIM C1, dan SIM C2. SIM C2 sendiri baru akan diterbitkan pada 2025 mendatang.
1. Perbedaan tiga golongan SIM C

Simpelnya, masing-masing golongan SIM C tersebut dibedakan berdasarkan kubikasi mesin sepeda motor yang digunakan oleh pengendara.
- SIM C: Ditujukan bagi pengendara sepeda motor dengan kapasitas mesin maksimal 250 cc. Syarat membuat SIM C ialah sudah berumur 17 tahun dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
- SIM C1: SIM C1 diwajibkan bagi pengendara sepeda motor dengan kubikasi mesin 250 cc ke atas hingga 500 cc. Untuk membuat SIM C1, pengendara harus sudah punya SIM C minimal setahun.
- SIM C2: SIM C2 ditujukan bagi pengendara sepeda motor dengan kapasitas mesin di atas 500 cc atau sejenis yang menggunakan daya listrik. Syarat untuk memiliki SIM C2 ialah minimal sudah punya SIM C1 selama setahun.
2. SIM C1 berlaku

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyampaikan, diberlakukannya SIM C1 ialah untuk memastikan para pengendara sepeda motor dengan kubikasi besar memiliki kompetensi untuk mengendarai motornya dengan aman.
"Sekaligus juga, kami memastikan adanya perbedaan antara kompetensi SIM C, SIM C1 nanti ada SIM C2. Itu kalau sama-sama berarti bukan peningkatan kompetensi namanya," jelas dia dikutip dari laman resmi Korlantas Polri, Selasa.
3. Mengurangi risiko kecelakaan

Maklum, membawa sepeda motor dengan kubikasi mesin yang besar memang tidak semudah mengendarai skutik berkapasitas 110-125 cc. Maka dari itu, harus dipastikan agar pengendaranya memiliki kemampuan untuk mengendarai motor dengan benar.
Hal ini juga dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Karena bukan tidak mungkin terjadi kecelakaan apabila pengendara motor tidak dapat mengendalikan motornya lantaran kubikasi mesinnya terlalu besar.