Kenapa Motor Kehilangan Tenaga setelah Digunakan Touring Jarak Jauh?

- Filter udara kotor dan tersumbat
- Oli mengalami penurunan kualitas
- Busi mulai melemah
Touring jarak jauh selalu menjadi kegiatan yang memberikan rasa puas dan kebebasan ketika roda berputar menyusuri berbagai kondisi jalan. Namun, ada momen ketika motor terasa kurang bertenaga setelah menempuh ratusan kilometer non-stop. Meski masih bisa jalan, performanya terasa menurun dan akselerasi gak seagresif sebelumnya, sampai-sampai rider harus tarik gas lebih dalam.
Kondisi ini tentu gak boleh disepelekan karena bisa memengaruhi kenyamanan sampai keselamatan. Supaya perjalanan tetap aman, lebih baik paham sejak awal penyebabnya dan melakukan antisipasi sejak persiapan touring. Yuk lebih peduli sama kesehatan motor kesayangan sebelum terlambat, karena perjalanan seru harus berlanjut tanpa hambatan.
1. Filter udara kotor dan tersumbat

Filter udara punya peran vital dalam menentukan kualitas udara yang masuk ke ruang bakar agar pembakaran berlangsung optimal. Saat touring jarak jauh melewati jalan berdebu, filter udara bisa cepat kotor sehingga udara yang masuk berkurang dan tenaga motor terasa menghilang. Motor dengan tarikan yang tadinya responsif mendadak terasa berat dan ngempos.
Jika kondisi ini dibiarkan, konsumsi bensin ikut membengkak karena mesin berusaha mencari tenaga lebih. Hal tersebut membuat perjalanan terasa gak comfort dan dompet pun ikut menipis. Jadi penting banget untuk selalu cek filter udara sebelum dan sesudah touring panjang.
2. Oli mengalami penurunan kualitas

Oli adalah pelindung utama komponen mesin dari gesekan tinggi ketika motor bekerja keras dalam jarak jauh. Ketika suhu mesin terus meningkat sepanjang touring, oli bisa menguap sedikit demi sedikit dan viskositasnya ikut menurun. Mesin pun kehilangan pelumasan ideal dan performa langsung turun terasa jelas saat menanjak atau menyalip.
Selain tenaga melemah, gesekan antar komponen meningkat dan bisa memicu keausan lebih cepat. Jika sudah begitu, mesin bukan hanya kehilangan tenaga, biaya servis pun makin besar. Maka dari itu, sangat penting mengganti oli sesuai jarak tempuh sebelum motor diajak touring lagi.
3. Busi mulai melemah

Busi bertugas memberikan percikan api untuk proses pembakaran yang sempurna. Ketika digunakan touring jauh dengan ritme berkendara yang berubah-ubah, komponen ini bisa mengalami kelelahan kinerja. Percikan api gak sekuat sebelumnya dan pembakaran jadi gak sempurna sehingga tenaga motor terasa hilang perlahan.
Gejala lain yang muncul biasanya mesin brebet, putaran mesin kurang stabil, dan top speed gak tercapai seperti biasanya. Situasi ini jelas mengganggu perjalanan, apalagi saat masuk jalanan yang butuh power besar. Ganti busi secara berkala bisa jadi solusi tepat sebelum masalah bertambah rumit.
4. Ban kehilangan tekanan udara

Ban adalah satu-satunya titik kontak antara motor dengan permukaan jalan sehingga kondisi tekanan udaranya harus selalu ideal. Touring panjang bisa membuat tekanan udara turun akibat suhu yang berubah sepanjang perjalanan. Ketika tekanan ban kurang, laju motor terasa berat dan tenaga mesin banyak terbuang percuma.
Selain mengurangi performa mesin, ban kurang angin berisiko meningkatkan panas dan bisa berujung pecah ban di tengah perjalanan. Itu tentu sangat berbahaya bagi keselamatan rider dan orang lain di jalan. Mengecek tekanan ban di setiap pemberhentian jadi hal wajib selama touring jarak jauh.
Performa motor saat touring memang sangat bergantung pada kondisi komponen yang bekerja keras sepanjang perjalanan. Kalau motor terasa makin hilang tenaga, itu bisa jadi tanda awal bahwa beberapa bagian perlu perhatian ekstra segera. Jangan tunggu sampai motor benar-benar tumbang di tengah perjalanan seru bersama teman.


















