Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Rem Motor Lebih Cepat Habis Kalau Sering Terjebak Macet?

Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Frekuensi pengereman meningkat drastisSaat macet, rem motor digunakan jauh lebih sering untuk menahan laju kendaraan, menyebabkan gesekan berulang yang mempercepat keausan kampas rem.
  • Rem digunakan untuk menjaga stabilitasPengendara motor sering menggunakan rem untuk menjaga stabilitas saat merayap, menyebabkan kampas rem terus bergesekan meski tidak diperlukan sepenuhnya.
  • Panas berlebih mempercepat keausanKemacetan memicu panas berlebih pada sistem pengereman, membuat kampas rem tidak lagi optimal mencengkeram cakram dan mempercepat umur kampas habis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kemacetan sudah jadi bagian dari rutinitas sehari-hari di kota besar. Motor yang biasanya menjadi solusi cepat di jalanan, ternyata juga tidak bisa lepas dari dampak buruk kemacetan. Salah satu komponen yang paling terdampak adalah sistem pengereman. Banyak pengendara tidak menyadari bahwa sering terjebak macet membuat kampas rem motor mereka lebih cepat habis.

Kondisi jalan yang padat memaksa pengendara untuk terus-menerus membuka dan menutup gas, sambil menekan tuas rem. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini menyebabkan gesekan berulang yang mempercepat keausan kampas rem. Agar lebih paham, mari kita bahas mengapa macet bisa bikin rem motor lebih cepat habis.

1. Frekuensi pengereman meningkat drastis

ilustrasi menekan rem motor (freepik.com/freepik)
ilustrasi menekan rem motor (freepik.com/freepik)

Saat jalan lancar, pengendara motor hanya menggunakan rem pada momen-momen tertentu, seperti ketika ingin melambat atau berhenti di lampu merah. Namun, di kondisi macet, tuas rem ditekan jauh lebih sering. Setiap kali motor berhenti hanya beberapa meter, kampas rem harus bekerja lagi menahan laju kendaraan.

Akibatnya, frekuensi gesekan antara kampas dengan cakram atau tromol meningkat berkali-kali lipat. Gesekan inilah yang membuat material kampas lebih cepat menipis. Jika dibiarkan, bukan hanya kampas rem yang aus, tapi juga bisa merusak cakram akibat panas berlebih.

2. Rem digunakan untuk menjaga stabilitas

ilustrasi macet (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi macet (pexels.com/Tom Fisk)

Selain berhenti total, banyak pengendara motor di kemacetan memakai rem untuk menjaga stabilitas. Misalnya, saat motor berjalan pelan sambil merayap, tuas rem ditahan sedikit agar laju tetap terkendali. Kebiasaan ini memang membuat motor lebih stabil, tapi di sisi lain kampas rem jadi terus bergesekan meski tidak diperlukan sepenuhnya.

Gesekan ringan tapi berulang ini sama berbahayanya dengan pengereman mendadak. Lama-kelamaan, kampas rem kehilangan ketebalan dan daya cengkeram, sehingga performanya menurun.

3. Panas berlebih mempercepat keausan

ilustrasi berkendara mengenakan sarung  tangan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi berkendara mengenakan sarung tangan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Kemacetan juga memicu panas berlebih pada sistem pengereman. Saat tuas rem ditekan terus-menerus, kampas dan cakram menghasilkan suhu tinggi akibat gesekan konstan. Jika panas ini terjadi terlalu sering, material kampas bisa mengeras atau bahkan gosong.

Kondisi tersebut membuat kampas rem tidak lagi optimal mencengkeram cakram. Akibatnya, jarak pengereman jadi lebih panjang, dan motor terasa kurang responsif saat harus berhenti mendadak. Panas berlebih inilah yang mempercepat umur kampas habis meskipun jarak tempuh motor sebenarnya tidak terlalu jauh.

So, terjebak macet memang tidak bisa dihindari, tapi kamu bisa mengurangi dampaknya pada kampas rem motor. Hindari menekan rem terus-menerus, gunakan jarak aman dengan kendaraan depan agar tidak perlu sering mengerem, dan lakukan servis berkala untuk memastikan sistem pengereman tetap prima.

Ingat, kampas rem adalah komponen vital yang menjaga keselamatanmu di jalan. Dengan memahami penyebab rem cepat habis saat macet, kamu bisa lebih bijak dalam berkendara dan menjaga motor tetap awet.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Sparepart OEM vs Original Part Bawaan Pabrik, Apa Bedanya?

16 Sep 2025, 11:03 WIBAutomotive