Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Menjajal Indoor Cycling Trainer? Perhatikan 4 Tips Berikut

in.pinterest.com

Jakarta, IDN Times - Indoor cycling trainer adalah perangkat bersepeda dalam ruangan yang bisa dijadikan alternatif ketika kondisi tak memungkinkan untuk bersepeda di luar, seperti di musim hujan seperti sekarang ini.

Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum memulai bersepeda statis. Berikut sejumlah tips untuk menentukan jenis indoor cycling trainer yang tepat untukmu!

1. Tentukan jenis trainer yang diinginkan

flickriver.com/brf

Secara garis besar ada tiga jenis indoor cycling trainer yang bisa dipilih, yaitu roller trainer, rear-wheel trainer, dan direct drive-trainer.

Semua jenis trainer bisa membantu meningkatkan keterampilan bersepeda. Pada akhirnya, pilihan yang tepat bergantung pada anggaran yang disiapkan, tingkat keahlian, dan tujuan keseluruhan.

Jika harga bukan masalah dan mencari trainer dengan suasana gowes paling realistis, pesepeda bisa pilih direct-drive trainer. Dengan trainer ini, pesepeda harus melepas roda belakang dan mengaitkan kaset ke trainer. Jenis trainer ini harganya mulai dari Rp5 juta.

Apabila pesepeda mencari trainer dengan harga lebih terjangkau tapi tetap memberikan latihan yang memadai dan sensasi gowes cukup realistis, pesepeda bisa memilih rear-wheel trainer. Jenis trainer ini bisa ditemukan dengan harga mulai Rp1,5 juta.

Roller trainer bisa dipilih untuk pesepeda yang ingin meningkatkan keseimbangan, efisiensi pedal, dan pengendalian sepeda secara keseluruhan. Harga roller trainer di e-commerce bisa ditemukan mulai Rp500 ribu.

2. Sesuaikan kompatibilitas trainer dengan sepeda

id.pinterest.com/REI

Dalam memilih indoor cycling trainer, hal yang terpenting adalah memastikan sepeda pas dengan trainer. Kebanyakan trainer kompatibel dengan berbagai jenis sepeda dan ukuran roda.

Pesepeda perlu mengetahui jenis sepeda apa yang dimiliki, misalnya apakah sepeda gunung atau road bike. Kemudian perhatikan juga ukuran roda, dan apakah sepeda memiliki thru-axle atau quick release skewer.

3. Pertimbangkan trainer dengan keahlian

commons.wikimedia.org

Terlepas dari pemasangannya, pesepeda juga perlu memperhitungkan apakah trainer mudah untuk dioperasikan sesuai dengan tingkat keahlian. Direct-drive trainer dan rear-wheel trainer relatif mudah untuk digunakan, bahkan untuk pemula. Pasalnya, kedua trainer tersebut membuat sepeda jadi aman dan stabil untuk dinaiki.

Lain halnya dengan roller trainer yang  dioperasikan tanpa pengaman. Roller trainer beroperasikan dengan mengandalkan keseimbangan pesepeda. Namun, bukan berarti roller trainer tidak bisa digunakan oleh pemula. Jika pesepeda pemula memilih roller trainer harus bersiap untuk jatuh-bangun terlebih dahulu sebelum benar-benar lancar.

4. Perhatikan suara yang dihasilkan trainer

id.pinterest.com/Gadget Flow

Suara yang dihasilkan indoor cycling trainer juga perlu dipertimbangkan apabila pesepeda tinggal bersama orang lain.

Jika pesepeda tinggal di rumah bersama keluarga inti, suara trainer mungkin isu yang bisa dikompromikan bersama. Namun, jika pesepeda tinggal di apartemen yang langit-langitnya punya kemampuan kedap suara rendah, suara trainer bisa menjadi masalah.

Direct-drive trainer umumnya adalah opsi aman dengan suaranya yang tak terlalu bising. Opsi kedua adalah rear-wheel trainer. Ketiga adalah roller trainer yang menghasilkan suara paling keras.

Share
Topics
Editorial Team
Meiska Irena Pramudhita
EditorMeiska Irena Pramudhita
Follow Us