Mau Motor Matik Lebih Kuat Nanjak? Lakukan Modifikasi Ini

- Modifikasi roller CVT untuk tarikan lebih responsif
- Ganti per CVT agar tenaga mesin lebih besar saat menanjak
- Optimalkan puli dan drive belt untuk meningkatkan kemampuan menanjak
Bagi pengguna motor matik, performa saat menanjak sering menjadi tantangan tersendiri. Tidak sedikit pengendara yang mengeluh motor terasa berat, terutama saat melewati tanjakan curam atau membawa beban tambahan. Meski mesin dalam kondisi baik, motor matik memang memiliki karakter transmisi yang berbeda dari motor manual, sehingga dibutuhkan tenaga lebih besar agar bisa menanjak dengan mulus. Namun, dengan beberapa modifikasi sederhana yang tepat, performa motor bisa dibuat lebih enteng saat menghadapi tanjakan.
Modifikasi pada motor matik untuk meningkatkan performa tanjakan sebenarnya tidak selalu harus mahal atau ekstrem. Kuncinya ada pada pengaturan sistem CVT, rasio tenaga, serta torsi mesin agar sesuai dengan karakter jalan yang sering dilalui. Beberapa komponen seperti roller, per CVT, hingga puli bisa disesuaikan untuk mendapatkan tenaga yang lebih responsif di putaran bawah. Berikut adalah beberapa jenis modifikasi yang bisa dilakukan agar motor matik lebih enteng saat menanjak.
1. Ganti roller dengan bobot lebih ringan

Salah satu cara paling populer untuk membuat motor matik lebih enteng saat menanjak adalah mengganti roller CVT dengan yang lebih ringan. Roller berfungsi mengatur rasio transmisi otomatis di sistem CVT. Semakin ringan bobotnya, semakin cepat pulley depan menutup, sehingga tenaga mesin bisa disalurkan lebih cepat ke roda belakang. Efeknya, tarikan awal jadi lebih responsif, terutama saat motor harus menghadapi tanjakan curam.
Namun, perlu diingat bahwa mengganti roller terlalu ringan juga bisa berdampak pada top speed motor yang menurun. Motor memang jadi lebih enteng di tanjakan, tetapi kecepatan puncaknya berkurang. Untuk hasil optimal, penggantian roller sebaiknya disesuaikan dengan karakter mesin dan kebutuhan harian. Biasanya, selisih 1–2 gram dari bobot standar sudah cukup untuk menghasilkan performa menanjak yang lebih baik tanpa mengorbankan kecepatan atas secara signifikan.
2. Ganti per CVT agar torsi lebih kuat

Selain roller, per CVT juga memiliki peran penting dalam membantu tenaga mesin saat menanjak. Per CVT yang lebih keras akan menahan bukaan puli lebih lama, sehingga putaran mesin tetap tinggi sebelum berpindah ke rasio berikutnya. Dengan begitu, tenaga yang keluar lebih besar dan motor tidak cepat “ngos-ngosan” saat menanjak.
Jenis per CVT aftermarket biasanya memiliki tingkat kekerasan bervariasi, misalnya 1.000 rpm, 1.500 rpm, atau 2.000 rpm. Semakin besar angkanya, semakin keras per tersebut. Namun, pemilihan per CVT yang terlalu keras juga bisa membuat tarikan terasa kasar dan boros bahan bakar. Karena itu, disarankan mencoba kombinasi roller dan per CVT yang paling seimbang agar karakter motor tetap nyaman untuk penggunaan harian.
3. Optimalkan puli dan drive belt

Komponen lain yang sering diabaikan padahal berpengaruh besar pada kemampuan menanjak adalah puli dan drive belt (v-belt). Puli yang aus atau kotor bisa membuat transmisi tidak bekerja optimal sehingga tenaga tidak tersalurkan dengan sempurna. Mengganti puli dengan versi yang memiliki sudut kemiringan berbeda atau bahan yang lebih ringan bisa membantu meningkatkan respons tarikan bawah.
Selain itu, pastikan drive belt dalam kondisi baik dan tidak kendur. Drive belt yang sudah aus atau licin akan membuat tenaga mesin terbuang percuma karena slip. Dengan membersihkan dan mengganti komponen CVT secara berkala, performa motor matik akan terasa lebih ringan dan bertenaga, terutama saat menghadapi tanjakan panjang. Dengan kombinasi pengaturan roller, per CVT, dan puli yang tepat, motor matik tidak hanya lebih mudah menanjak, tetapi juga tetap irit dan nyaman digunakan setiap hari.



















