Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Touring ke Daerah Dingin, Waspadai 3 Hal Ini

ilustrasi touring motor (pexels.com/Yogendra Singh)
Intinya sih...
  • Naik motor di daerah dingin memiliki risiko tubuh kehilangan panas, menyebabkan kaku dan hipotermia ringan
  • Kondisi tubuh dingin juga berdampak pada konsentrasi dan reflek, butuh pakaian hangat dan peningkatan jarak aman
  • Jalanan basah dan kabut meningkatkan risiko tergelincir, perlu menyesuaikan kecepatan dan perawatan motor yang baik

Naik motor di daerah dingin memang bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh tantangan. Udara sejuk, pemandangan berkabut, serta suasana tenang sering membuat perjalanan terasa lebih berkesan. Namun, di balik keindahan itu, berkendara motor di cuaca dingin juga memiliki risiko dan efek tersendiri yang perlu diantisipasi agar tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan.

Cuaca dingin bisa memengaruhi kondisi tubuh maupun performa kendaraan. Oleh karena itu, pengendara perlu lebih waspada dan melakukan persiapan ekstra. Berikut ini adalah beberapa efek yang sering muncul saat berkendara motor di daerah dingin, lengkap dengan penjelasan dan tips pencegahannya. 

1. Lebih cepat kehilangan fokus

ilustrasi naik motor di salju (pexels.com/Shuaizhi Tian)

Efek paling umum saat naik motor di daerah dingin adalah tubuh menjadi lebih cepat kehilangan panas. Saat angin dingin terus-menerus menerpa tubuh, apalagi dalam kecepatan tinggi, suhu tubuh bisa turun drastis. Hal ini bisa menyebabkan tubuh menggigil, jari-jari menjadi kaku, bahkan dalam kasus ekstrem bisa mengarah pada hipotermia ringan.

Kondisi tubuh yang dingin akan berdampak langsung pada konsentrasi dan reflek. Pengendara bisa menjadi lebih lambat merespons bahaya atau bahkan kehilangan kendali karena sulit menggerakkan tangan atau kaki secara optimal. Untuk mengatasinya, sangat penting mengenakan pakaian hangat berlapis, jaket windproof, sarung tangan tebal, dan penutup leher atau masker yang melindungi dari terpaan angin.

2. Kondisi jalan yang lebih licin dan berbahaya

ilustrasi jalanan angker (pexels.com/apson_magar)

Daerah dingin seringkali memiliki jalanan yang basah karena embun, hujan, atau bahkan es tipis di pagi hari. Permukaan jalan seperti ini sangat licin dan meningkatkan risiko tergelincir saat menikung atau mengerem mendadak. Selain itu, kabut juga bisa mengurangi jarak pandang, sehingga pengendara kesulitan melihat kondisi jalan di depan.

Untuk mengurangi risiko ini, pengendara disarankan untuk selalu menyesuaikan kecepatan, menjaga jarak aman, dan menghindari manuver mendadak. Pastikan juga ban motor dalam kondisi prima dan memiliki cengkraman yang baik. Jangan lupa untuk menyalakan lampu utama dan, jika memungkinkan, gunakan helm dengan visor anti-embun untuk menjaga visibilitas.

3. Performa motor menurun

ilustrasi touring motor (pexels.com/Yogendra Singh)

Udara dingin juga bisa memengaruhi performa motor, terutama jika kendaraan tidak dirawat dengan baik. Oli mesin bisa menjadi lebih kental di suhu rendah, yang membuat mesin bekerja lebih berat saat dihidupkan. Aki pun bisa lebih cepat drop karena suhu dingin memperlambat reaksi kimia di dalamnya. Selain itu, karburator atau injektor bisa lebih mudah berembun, membuat motor sulit menyala di pagi hari.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan motor mendapat perawatan rutin dan gunakan oli yang sesuai untuk suhu dingin. Nyalakan motor lebih dulu dan panaskan beberapa menit sebelum digunakan, agar mesin dan pelumas mencapai suhu kerja optimal. Selalu cek kondisi aki dan sistem pengapian, serta pastikan bahan bakar mencukupi sebelum memulai perjalanan jauh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us