Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Pejalan Kaki Harus Diutamakan di Jalan Raya?

ilustrasi pejalan kaki menyebrang (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi pejalan kaki menyebrang (pexels.com/Vlada Karpovich)
Intinya sih...
  • Pejalan kaki adalah pengguna jalan paling rentanDalam sebuah kecelakaan lalu lintas, pejalan kaki memiliki risiko cedera fatal jauh lebih tinggi dibanding pengendara kendaraan bermotor. Mereka membutuhkan perhatian dan ruang aman untuk bergerak.
  • Ada dasar hukum yang mewajibkan pengguna jalan menghormati pejalan kakiUndang-Undang Lalu Lintas di Indonesia mengatur bahwa pejalan kaki memiliki hak utama atas fasilitas penyeberangan, trotoar, dan ruang gerak di sekitar jalan.
  • Mengutamakan pejalan kaki menciptakan budaya lalu lintas yang lebih sehatKetika pengendara terbiasa memberi ruang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di ruang publik seperti jalan raya, setiap pengguna memiliki hak yang sama. Namun, kelompok yang paling rentan dan paling sedikit perlindungannya adalah pejalan kaki. Mereka tidak memiliki bodi kendaraan, pelindung tambahan, atau teknologi keselamatan yang mampu meredam benturan. Karena itu, prioritas terhadap pejalan kaki bukan hanya etika berlalu lintas, tetapi kebutuhan untuk menjaga keselamatan manusia.

Di Indonesia, kesadaran untuk menghormati pejalan kaki masih perlu ditingkatkan. Banyak pengendara terburu-buru, parkir sembarangan, hingga melintasi zebra cross tanpa memberi kesempatan bagi orang yang ingin menyeberang. Padahal, aturan hukum sudah jelas menempatkan pejalan kaki sebagai prioritas utama. Dengan memahami alasan dan dasar hukumnya, masyarakat dapat membangun budaya berkendara yang lebih beradab dan aman.

1. Pejalan kaki adalah pengguna jalan paling rentan

ilustrasi pejalan kaki menyebrang (pexels.com/Zeeshaan Shabbir)
ilustrasi pejalan kaki menyebrang (pexels.com/Zeeshaan Shabbir)

Dalam sebuah kecelakaan lalu lintas, pejalan kaki memiliki risiko cedera fatal jauh lebih tinggi dibanding pengendara kendaraan bermotor. Hal ini karena tubuh manusia tidak dirancang untuk menahan benturan keras. Kecepatan rendah kendaraan saja bisa menyebabkan luka serius, apalagi jika pengemudi melaju tanpa kontrol atau tidak memperhatikan lingkungan sekitar.

Selain itu, pejalan kaki dapat terdiri dari berbagai kelompok, termasuk anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, hingga ibu hamil. Mereka membutuhkan perhatian dan ruang aman untuk bergerak. Dengan mendahulukan pejalan kaki, pengendara turut menjaga keselamatan sesama warga negara, mengurangi korban kecelakaan, serta membantu menciptakan lingkungan transportasi yang inklusif dan manusiawi. Semakin banyak kota memprioritaskan pedestrian, semakin ramah kota tersebut untuk ditinggali.

2. Ada dasar hukum yang mewajibkan pengguna jalan menghormati pejalan kaki

ilustrasi pejalan kaki menyebrang (pexels.com/Nout Gons)
ilustrasi pejalan kaki menyebrang (pexels.com/Nout Gons)

Prioritas bagi pejalan kaki bukan sekadar anjuran moral, melainkan kewajiban hukum. Undang-Undang Lalu Lintas di Indonesia mengatur bahwa pejalan kaki memiliki hak utama atas fasilitas penyeberangan, trotoar, dan ruang gerak di sekitar jalan. Pengemudi wajib berhenti saat pejalan kaki hendak menyeberang di zebra cross, jembatan penyeberangan, maupun fasilitas khusus lainnya.

Selain itu, pemerintah daerah biasanya memiliki peraturan tambahan yang mewajibkan pembangunan fasilitas pedestrian yang layak, seperti trotoar, rambu peringatan, dan penerangan jalan. Pelanggaran terhadap hak pejalan kaki dapat dikenakan sanksi, mulai dari denda hingga tindakan penegakan hukum lainnya. Artinya, mengutamakan pejalan kaki bukan pilihan, tetapi tanggung jawab hukum yang harus dipatuhi seluruh pengguna jalan.

3. Mengutamakan pejalan kaki menciptakan budaya lalu lintas yang lebih sehat

ilustrasi pejalan kaki menyeberang jalan (pexels.com/Tom Fournier)
ilustrasi pejalan kaki menyeberang jalan (pexels.com/Tom Fournier)

Ketika pengendara terbiasa memberi ruang bagi pejalan kaki, efek positifnya akan menyebar luas. Kemacetan dapat berkurang karena lebih banyak orang merasa aman berjalan kaki. Polusi udara pun menurun, kualitas lingkungan kota meningkat, dan interaksi sosial menjadi lebih hidup. Jalan raya tidak lagi hanya menjadi ruang bagi kendaraan, tetapi ruang publik yang ramah manusia.

Di sisi lain, pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama—mulai dari menyediakan fasilitas trotoar yang layak, menghormati marka jalan, hingga membangun kampanye edukasi keselamatan. Jika setiap pengendara mau melambat, berhenti sejenak, dan memberi kesempatan bagi pejalan kaki, angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

Pada akhirnya, prioritas bagi pejalan kaki adalah wujud penghormatan terhadap nyawa manusia. Semakin kita sadar bahwa keselamatan di jalan adalah hak semua orang, semakin aman dan beradab lalu lintas Indonesia ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

5 Alasan Busi Motor Cepat Gosong dan Cara Mencegahnya

24 Nov 2025, 17:32 WIBAutomotive