Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Harus Isi Oli Lebih Banyak Setelah Turun Mesin?

overhaul mesin motor
ilustrasi overhaul mesin motor (IDN Times/Zaki Narayan Satria)
Intinya sih...
  • Setelah overhaul, bagian dalam mesin berubah total dan menjadi kering, sehingga perlu diisi oli lebih banyak untuk memberikan pelumas optimal.
  • Kondisi gesekan yang memerlukan pelumas lebih saat mesin nyala pertama kali membutuhkan tambahan oli untuk menciptakan lapisan pelindung antara logam.
  • Jika oli kurang setelah overhaul, risikonya termasuk pelumasan tidak merata, overheating, keausan dini komponen mesin, partikel kotoran tidak terangkut, dan tekanan mesin bisa terganggu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Overhaul atau turun mesin jadi salah satu solusi saat performa kendaraan menurun secara berkelanjutan dan mesin sering bermasalah. Setelah melakukan perawatan tersebut, umumnya pemilik juga diwajibkan mengisi oli mesin lebih banyak dari biasanya. Banyak pemilik menganggap ini hal sepele, padahal justru tahap tersebut yang menentukan umur mesin setelah perbaikan besar dilakukan.

Lantas, kenapa harus isi oli lebih banyak setelah turun mesin? Berikut penjelasannya hingga dampak jika oli mesin kurang setelah overhaul.

Kenapa harus isi oli lebih banyak setelah turun mesin?

Setelah overhaul, kondisi bagian dalam mesin berubah total dibandingka sebelum dibongkar. Oleh karena itu, peran oli mesin di sini sangatlah penting. Berikut penjelasannya:

  • Semua bagian mesin akan kering setelah di bersihkan

Ketika mekanik membongkar komponen, mereka akan membersihkan seluruh bagian seperti piston, boring silinder, klep, kruk as, hingga area bak oli. Semua bagian itu jadi benar-benar kering dan tak memiliki sisa pelumasan yang biasanya menempel saat mesin bekerja. Karena itu, kamu harus mengisi oli lebih banyak agar setiap komponen kembali mendapatkan lapisan pelumas yang optimal sebelum mesin kembali bekerja.

  • Ada kondisi gesekan yang memerlukan pelumas lebih saat mesin nyala pertama kali

Ketika mesin dibongkar, permukaan komponen seperti piston dan silinder biasanya mengalami proses honing yang meninggalkan pola kasar halus untuk membantu ring piston “break-in” saat pertama kali mesin hidup. Kondisi ini butuh pelumasan ekstra karena gesekan awal bakal jauh lebih tinggi. Dengan menambah oli, kamu membantu menciptakan film oil atau lapisan pelindung antara logam agar gesekannya tidak merusak komponen baru.

  • Untuk membersihkan adanya serpihan debu

Setelah overhaul ada kemungkinan terdapat serpihan logam mikroskopis atau debu hasil proses perakitan. Nah, oli yang lebih banyak membantu menangkap kotoran itu agar tidak berputar dan menggores bagian penting seperti liner, ring piston, atau bearing. Semakin baik sirkulasi oli, makin kecil pula risiko kerusakan pada masa awal mesin hidup kembali.

  • Agar semua komponen bisa beradaptasi sempurna saat mesin pertama nyala lagi

Kondisi awal setelah mesin selesai dirakit bisa dibilang sebagai masa rawan gesekan tinggi atau inreyen internal. Pada saat tersebut, mesin harus hidup dalam kondisi pelumasan sempurna supaya semua komponen bisa menyesuaikan diri. Karena itu, menambah oli sedikit lebih banyak dapat mengisi cairan dan memberi proteksi ekstra pada mesin yang baru dihidupkan kembali.

Apa yang terjadi jika oli kurang setelah overhaul?

Apa yang terjadi jika oli kurang setelah overhaul
ilustrasi ganti oli (pexels.com/Daniel Andraski)

Kalau tidak mengisi oli lebih banyak setelah turun mesin, kamu sebenarnya sedang membuka pintu bagi berbagai masalah serius pada komponen kendaraan. Berikut beberapa dampaknya:

  • Pelumasan tidak merata

Pertama, pelumasan tidak akan merata karena tak semua jalur oli langsung terisi penuh. Bagian yang seharusnya dilapisi oli bisa terlambat mendapatkan pelindungan sehingga gesekan logam terjadi lebih cepat dan panas. Hal ini sangat berbahaya karena mesin setelah dibongkar membutuhkan pelumasan awal yang sempurna.

  • Ada risiko overheating

Risiko berikutnya adalah overheating. Oli tak hanya berfungsi melumasi, tapi juga mengangkut panas dari komponen mesin. Kalau volumenya kurang, oli tidak mampu menyerap dan memindahkan panas secara maksimal.

Efeknya, mesin mungkin masih bisa menyala, tapi suhu internalnya naik cepat sehingga membuat komponen seperti ring piston, dinding silinder, hingga bantalan bergerak dalam kondisi panas ekstrem. Bila dibiarkan, kondisi tersebut bisa memperpendek umur mesin dan menyebabkan kerusakan yang memaksa kendaraan turun mesin ulang.

  • Komponen mesin bisa aus lebih awal

Selain overheating, komponen mesin juga bisa mengalami keausan dini. Gesekan tanpa pelumasan yang cukup akan mempercepat keausan bagian vital, terutama pada area yang baru dirakit. Efek tersebut bisa kamu rasakan lewat suara kasar, performa menurun, bahkan getaran mesin yang tidak normal.

  • Partikel kotoran tidak terangkut

Setelah overhaul, serpihan kecil sisa perbaikan bisa tetap berada di ruang mesin. Dengan volume oli sedikit, jalur oli yang seharusnya membawa partikel ini ke filter oli menjadi kurang efektif. Akibatnya, partikel itu bisa menggores permukaan komponen yang sensitif.

  • Tekanan mesin bisa terganggu

Paling parah, tekanan internal mesin bisa terganggu. Jika pelumasan kurang, mesin akan bekerja dengan beban ekstra yang bisa memicu knocking atau gesekan keras. Kondisi ini bisa membuat mesin macet atau jebol. Mengingat kamu baru selesai turun mesin, kejadian seperti ini tentu sangat merugikan, baik secara waktu maupun biaya.

Nah, itulah alasan kenapa harus isi oli lebih banyak setelah turun mesin dan risikonya. Cukup fatal, kan? Oleh karena itu, setelah turun mesin, kamu tidak boleh menyepelekan urusan oli, ya.

FAQ seputar kenapa harus isi oli lebih banyak setelah turun mesin

Apakah wajib isi oli lebih banyak setelah turun mesin?

Ya, karena semua komponen mesin dalam kondisi kering dan butuh pelumasan ekstra saat pertama kali hidup setelah perakitan.

Apa bahaya jika oli kurang setelah overhaul?

Mesin bisa cepat panas, komponen cepat aus, dan risiko turun mesin ulang jadi lebih tinggi.

Apakah oli boleh terlalu banyak setelah turun mesin?

Tidak boleh. Oli berlebih bisa menyebabkan tekanan berlebihan, bocor, atau membuat kopling slip. Pastikan tetap sesuai takaran mekanik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Mengapa Pejalan Kaki Harus Diutamakan di Jalan Raya?

24 Nov 2025, 16:05 WIBAutomotive