Motor di Daerah Dingin, Sebaiknya Pakai Oli Kental atau Encer?

- Viskositas oli memengaruhi pelumasan mesin di suhu rendah
- Oli kental dapat menyebabkan tekanan tinggi dan keausan dini pada motor
- Pilih oli encer dengan sertifikasi API dan JASO untuk kondisi dingin
Bagi sebagian orang yang tinggal di daerah pegunungan atau wilayah dengan suhu rendah, memilih oli yang tepat untuk motor bukanlah hal sepele. Cuaca dingin bisa memengaruhi performa mesin, terutama pada saat motor pertama kali dihidupkan di pagi hari. Jika salah memilih oli, mesin bisa terasa berat, boros bahan bakar, bahkan cepat aus. Oleh karena itu, penting memahami karakter oli yang cocok untuk kondisi dingin.
Banyak pemotor masih bingung antara memilih oli yang kental atau encer. Padahal, viskositas atau tingkat kekentalan oli punya peran besar dalam menjaga pelumasan mesin saat suhu lingkungan turun. Oli yang terlalu kental bisa menghambat sirkulasi pada suhu rendah, sementara oli yang terlalu encer bisa kehilangan daya lindung saat mesin mulai panas. Lalu, mana yang sebenarnya paling tepat digunakan di daerah bersuhu dingin?
1. Kenali peran viskositas oli terhadap suhu

Viskositas merupakan ukuran ketebalan atau kekentalan oli yang memengaruhi seberapa cepat cairan tersebut mengalir di dalam mesin. Semakin tinggi angkanya, semakin kental olinya. Contohnya, oli dengan kode 10W-40 berarti pada suhu dingin (angka sebelum “W”) oli masih bisa mengalir cukup baik seperti oli dengan viskositas 10, sementara pada suhu panas setara dengan oli viskositas 40.
Di daerah dingin, saat suhu lingkungan turun drastis, oli cenderung mengental dan butuh waktu lebih lama untuk mencapai semua bagian mesin. Jika oli terlalu kental, pelumasan di awal start akan terlambat, sehingga gesekan logam meningkat. Karena itu, motor di daerah dingin sebaiknya memakai oli dengan nilai “W” yang lebih kecil, misalnya 0W-20 atau 5W-30, karena oli tipe ini tetap encer di suhu rendah dan lebih cepat mengalir saat mesin baru dihidupkan.
2. Risiko menggunakan oli kental di suhu rendah

Banyak yang beranggapan oli kental lebih bagus karena dianggap memberikan perlindungan lebih kuat terhadap keausan. Namun, anggapan itu tidak selalu benar, terutama untuk motor di daerah bersuhu dingin. Oli yang terlalu kental bisa menimbulkan tekanan tinggi di pompa oli dan memperlambat pelumasan di bagian atas mesin. Akibatnya, muncul bunyi kasar saat motor dinyalakan, atau bahkan keausan dini pada komponen seperti noken as dan piston.
Selain itu, oli kental membuat starter bekerja lebih berat karena mesin membutuhkan tenaga ekstra untuk memutar poros engkol. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memperpendek usia aki dan dinamo starter, terutama jika motor sering digunakan di pagi hari dengan suhu rendah.
3. Pilih oli encer dengan spesifikasi sesuai rekomendasi pabrikan

Solusi terbaik untuk motor di daerah dingin adalah menggunakan oli yang memiliki tingkat kekentalan rendah dan sudah memenuhi standar pabrikan. Oli dengan kode 0W-20, *5W-30, atau **10W-30* umumnya direkomendasikan karena mampu menjaga pelumasan optimal sejak mesin dihidupkan hingga mencapai suhu kerja normal.
Selain memperhatikan viskositas, pilih oli yang memiliki sertifikasi API (American Petroleum Institute) dan JASO (Japanese Automotive Standards Organization). Keduanya menjamin kualitas oli sudah sesuai dengan kebutuhan mesin motor modern. Jika motor digunakan untuk perjalanan jauh di daerah pegunungan atau lembah dengan suhu dingin ekstrem, gunakan oli sintetis penuh (full synthetic) karena lebih stabil terhadap perubahan suhu dan tidak mudah mengental.
Dengan memilih oli yang tepat, motor tetap mudah dihidupkan di pagi hari, suara mesin lebih halus, dan komponen internal lebih terlindungi dari keausan. Jadi, jawabannya jelas: motor di daerah dingin lebih cocok menggunakan oli encer, asalkan sesuai spesifikasi yang dianjurkan pabrikan.

















