Apa yang Harus Dilakukan Kalau Ban Mobil Meletus di Jalan Tol?

- Tetap tenang dan kendalikan mobil dengan hati-hati
- Nyalakan lampu darurat dan pasang segitiga pengaman
- Periksa kondisi ban dan roda dengan hati-hati, hubungi pihak pengelola jalan tol atau layanan darurat jika perlu
Setiap pengendara pasti pernah merasakan momen menegangkan di jalan tol, apalagi kalau tiba-tiba ban mobil meletus saat melaju cepat. Suara letusan keras, getaran mendadak di setir, dan rasa panik yang muncul begitu cepat bisa membuat siapa pun kehilangan fokus. Namun, dalam situasi seperti itu, yang paling penting bukan panik, melainkan tetap tenang dan tahu langkah tepat yang harus dilakukan.
Ban meletus di jalan tol memang gak bisa dianggap remeh. Selain membahayakan diri sendiri, kondisi ini juga bisa berisiko bagi pengguna jalan lain. Karena itu, punya pengetahuan dasar soal langkah aman saat ban meletus sangat penting buat menjaga keselamatan. Yuk, simak empat hal penting yang harus dilakukan kalau hal ini terjadi di tengah perjalanan tol!
1. Tetap tenang dan jangan langsung injak rem

Begitu ban meletus, refleks pertama kebanyakan pengemudi adalah menginjak rem sekeras mungkin. Padahal, langkah itu justru bisa membuat mobil kehilangan keseimbangan dan tergelincir. Lebih baik tetap tenang, kendalikan diri, dan fokus pada arah mobil. Rasakan getaran dan pastikan pegangan di setir tetap stabil supaya mobil gak oleng ke sisi jalan.
Kurangi kecepatan secara perlahan dengan melepaskan pedal gas sedikit demi sedikit. Biarkan mobil melambat secara alami tanpa gerakan mendadak. Setelah laju mobil mulai turun dan terasa lebih stabil, baru mulai arahkan mobil ke bahu jalan dengan hati-hati. Langkah ini membantu mencegah mobil kehilangan kendali dan menjaga keamanan pengemudi serta penumpang.
2. Nyalakan lampu darurat dan pasang segitiga pengaman

Setelah mobil berhenti di bahu jalan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyalakan lampu hazard. Tanda ini memberi sinyal ke pengendara lain bahwa mobil sedang dalam kondisi darurat. Lampu hazard sangat penting, terutama di jalan tol yang lalu lintasnya cenderung cepat dan padat.
Kemudian, pasang segitiga pengaman di belakang mobil dengan jarak sekitar 10–20 meter. Langkah kecil ini punya peran besar dalam mengurangi risiko tertabrak dari belakang. Pastikan posisi segitiga terlihat jelas oleh kendaraan lain. Kalau situasi masih berbahaya, jangan keluar dari mobil dulu sampai kondisi benar-benar aman untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Periksa kondisi ban dan roda dengan hati-hati

Kalau situasi sudah cukup aman, coba periksa kondisi ban yang meletus. Perhatikan apakah ban benar-benar robek parah atau hanya kempis sebagian. Kadang, ban bisa meletus karena tekanan udara terlalu tinggi atau terkena benda tajam di jalan. Dari pemeriksaan ini, pengemudi bisa tahu apakah ban masih bisa ditambal sementara atau harus diganti total.
Gunakan senter atau lampu ponsel untuk melihat bagian bawah mobil kalau kejadian terjadi malam hari. Pastikan gak ada serpihan logam, baut, atau bagian karet yang bisa membahayakan. Kalau mobil punya ban cadangan, segera siapkan peralatannya. Tapi kalau kondisi lalu lintas terlalu padat atau berisiko, sebaiknya tunggu bantuan dari petugas tol agar penanganan lebih aman.
4. Hubungi pihak pengelola jalan tol atau layanan darurat

Kalau gak memungkinkan mengganti ban sendiri, langkah terbaik adalah menghubungi petugas jalan tol. Nomor layanan biasanya tertera di gardu tol atau papan informasi di sepanjang jalan. Tim patroli jalan tol siap membantu situasi seperti ini, mulai dari memberi tanda pengaman tambahan sampai membantu mengganti ban.
Selain itu, beberapa asuransi kendaraan juga menyediakan layanan darurat 24 jam yang bisa dihubungi lewat telepon. Pastikan menyimpan nomor darurat tersebut di ponsel agar bisa diakses cepat kapan pun dibutuhkan. Jangan memaksakan diri melanjutkan perjalanan sebelum kondisi ban benar-benar aman, karena keselamatan jauh lebih penting daripada waktu tempuh.
Ban meletus di jalan tol memang bisa bikin jantung berdebar, tapi tetap bisa dihadapi dengan langkah yang tepat. Kuncinya adalah menjaga ketenangan, bertindak terukur, dan selalu memprioritaskan keselamatan. Dengan pengetahuan dasar seperti ini, siapa pun bisa lebih siap menghadapi kondisi darurat di perjalanan panjang.
Jadi, pastikan selalu mengecek tekanan dan kondisi ban sebelum berangkat, ya. Sebab, pencegahan kecil bisa menyelamatkan banyak hal di jalan. Gak cuma soal kenyamanan, tapi juga tentang keselamatan diri dan orang lain.
















