Tips Merawat Sepeda Nganggur, Biar Performanya Terjaga

Jakarta, IDN Times - Banyak goweser terpaksa mengistirahatkan sepeda mereka selama masa pandemik COVID-19. Sebab virus corona memang menakutkan, apalagi varian Delta yang lebih menular.
Karena itu merehatkan sepeda dan tinggal di rumah adalah pilihan terbaik. Tapi sepeda yang tidak digunakan tetap harus dirawat, lho. Nah, berikut cara sederhana merawat sepeda biar performanya selalu terjaga meski tidak digunakan.
1. Bersihkan komponen sepeda

Sepeda yang udah lama gak dipakai pasti kotor, dan pastinya tak nyaman saat dipakai gowes. Mencuci dan membersihkan sepeda adalah kegiatan wajib supaya sepeda bersih, lebih awet dan nyaman saat digowes.
Dengan membersihkan sepeda, selain agar sepeda dapat terhindar dari karatan dan kerusakan lainnya, juga akan membuat kinerja komponen sepeda bekerja dengan baik.
2. Ganti komponen yang sudah berkarat

Karat sering kali mampir ketika sepeda jarang digunakan atau dirawat, terlebih lagi pada bagian rantai, crankset dan bagian pelek. Apalagi kalau karat sudah menyeluruh yang sudah lama nangkring di sepeda kamu, akan sulit dihilangkan. Alhasil komponen harus di ganti.
Namun kamu masih bisa mencoba menghilangkan karat tersebut dengan berbagai cara seperti mengoles bagian berkarat dengan cairan rust protectant solvent atau WD40. Kamu juga bisa gunakan kain, steel wool, sikat besi, atau aluminium foil, atau kertas pasir halus untuk menggosok karat supaya bisa hilang.
Jika sudah terlambat, terpaksa harus ganti part baru, atau kamu juga bisa gunakan part anti karat, seperti carbon, titanium. Part yang lebih mahal biasanya memberikan proteksi karat yang lebih baik .
3. Ban luar dan dalam harus diganti

Penting untuk goweser mengganti ban luar dan dalam ketika sepeda sudah lama nongkrong di garasi rumah dan mau mulai gowes lagi.
Sama halnya dengan motor, ban sepeda juga bisa menyusut karena jarang dipakai, ban tidak mendapatkan udara yang cukup.
Ditambah ban akan mudah kempes, sebab suhu udara dalam ban menjadi dingin ketika sepeda jarang dipakai.
Tentunya hal ini berbahaya mengingat goweser harus memperhatikan tekanan pada ban dan kondisi dari ban itu sendiri.