240 Investor Minat Garap Proyek Pengolahan Sampai Jadi Energi

- Proses lelang dilakukan bertahap dan tunggu lampu hijau
- Bidding dimulai minggu depan dan ada 7 daerah sudah disetujui
- Faktor pendukung di 7 lokasi sudah siap sehingga bisa diproses
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengklaim 200 hingga 240 investor berminat berpartisipasi dalam proyek strategis Waste to Energy (WTE) atau pengolahan sampah menjadi energi.
Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani menuturkan proses penjaringan calon investor untuk proyek WTE sudah dilakukan sebagai bagian dari laporan perkembangan yang disampaikan kepada Presiden.
"Memang ada lebih dari 200, 240 kalau enggak salah, yang berminat dalam dari luar negeri," kata Rosan usai mengikuti rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, dikutip Jumat (7/11/2025).
1. Proses lelang dilakukan bertahap dan tunggu lampu hijau

Meskipun animo investor sangat tinggi, pria yang juga menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menjelaskan proses seleksi dan lelang (bidding) akan dilakukan secara bertahap atau dalam beberapa batch.
Hal ini dilakukan karena pihaknya masih menunggu hasil kajian kesiapan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) serta persetujuan dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Pangan.
"Jadi kemudian baru diberikan kepada kami untuk melakukan proses bidding-nya, tendernya gitu," papar Rosan.
2. Bidding dimulai minggu depan dan ada 7 daerah sudah disetujui

Mengenai target groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan tercepat, Rosan menyatakan sudah ada 7 daerah yang disetujui dan diberikan persetujuan (green light) oleh Kemenko Pangan dan Kementerian LH.
"Kita minggu depan itu kita akan buka untuk proses bidding-nya. Bidding-nya, maksudanya masukkan penawarannya ya. Itu mulai proses kita memberikan data dan penawaran itu kita mulai minggu depan," katanya.
3. Faktor pendukung di 7 lokasi sudah siap sehingga bisa diproses

Rosan menjelaskan, alasan tujuh daerah dapat diproses lebih lanjut dan lebih cepat. Ketujuh lokasi tersebut dinilai sudah memenuhi kriteria kesiapan utama. Dia memastikan ketersediaan lahan sudah tersedia.
"Kemudian kesediaan dari sampahnya juga sudah cukup, kesediaan dari apa infrastrukturnya juga jalan maupun air juga sudah ada. Jadi itu bisa di kita proses lebih lanjut lagi untuk yang tujuh daerah itu gitu," tuturnya.


















