Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

26.840 Jam Kerja Hilang akibat Aksi Mogok, Terbanyak Jakarta

PPSU di Kelurahan Ancol Mogok Kerja/ Instagram @lensaberitajakarta
Intinya sih...
  • Terjadi 94 kasus mogok kerja di Indonesia, melibatkan 3.355 tenaga kerja dan kehilangan 26.840 jam kerja.
  • DKI Jakarta mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 35 kasus mogok kerja, diikuti Jawa Barat dengan 22 kasus, Kalimantan Tengah dengan 10 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan sembilan kasus.
  • DKI Jakarta juga mencatat jumlah tenaga kerja yang terlibat tertinggi dengan 850 orang, diikuti oleh Jawa Barat dengan 630 orang dan Sulawesi Selatan dengan 400 orang.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan tercatat sebanyak 94 kasus mogok kerja terjadi di berbagai provinsi di Indonesia pada Januari hingga Juni 2024.

“Pada periode Januari-Juni tahun 2024, terdapat 94 kasus mogok kerja di Indonesia dengan 3.355 orang tenaga kerja yang terlibat dan 26.840 jam kerja yang hilang akibat mogok kerja tersebut,” tulis dokumen Satu Data Ketenagakerjaan.

1. Laporan kasus mogok kerja terbanyak di Jakarta

Foto deretan bus di Bima, NTB mogok kerja beberapa hari lalu (IDN Times/Juliadin)

Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 35 kasus mogok kerja. Disusul Jawa Barat 22 kasus, Kalimantan Tengah 10 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan sembilan kasus.

Beberapa provinsi lainnya yang juga melaporkan kasus mogok kerja antara lain Banten sebanyak lima kasus, Sumatera Utara tiga kasus, serta Jawa Tengah, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat masing-masing mencatat dua kasus.

Provinsi lain seperti Sumatera Selatan, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara masing-masing melaporkan satu kasus mogok kerja.

2. Sebanyak 850 orang terlibat mogok kerja di Jakarta

(Salah satu pegawai Politeknik Sekayu saat menempel boikot atau tulisan mogok kerja di pintu masuk Politeknik) IDN Times/Yuliani

Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah tenaga kerja yang terlibat tertinggi dengan 850 orang. Disusul oleh Jawa Barat dengan 630 orang dan Sulawesi Selatan dengan 400 orang.

Beberapa provinsi lainnya juga melaporkan keterlibatan tenaga kerja dalam aksi mogok kerja, seperti Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau dengan masing-masing 250 orang, Kalimantan Tengah dengan 300 orang, serta Sumatera Utara dengan 180 orang.

Sementara itu, DI Yogyakarta mencatat 120 orang dan Banten melaporkan keterlibatan 130 orang tenaga kerja dalam mogok kerja. Provinsi-provinsi seperti, Kalimantan Barat 65 orang, Jawa Tengah 90 orang tenaga kerja yang terlibat dalam mogok kerja.

3. Mogok kerja di Jakarta sebabkan 6.800 jam kerja hilang

Ratusan truk terparkir di kawasan Karanglo imbas mogok kerja yang dilakukan sopir. IDN Times/Alfi Ramadana

Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah jam kerja yang hilang tertinggi dengan 6.800 jam. Disusul Jawa Barat dengan 5.040 jam dan Sulawesi Selatan dengan 3.200 jam.

Beberapa provinsi lainnya juga melaporkan kehilangan jam kerja akibat mogok kerja, seperti Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau dengan masing-masing 2.000 jam, Kalimantan Tengah dengan 2.400 jam, serta Sumatera Utara dengan 1.440 jam. Sementara itu, DI Yogyakarta mencatat kehilangan 960 jam dan Banten melaporkan kehilangan 1.040 jam jam kerja.

Provinsi-provinsi seperti Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tenggara masing-masing mencatat kehilangan jam kerja sekitar 400 hingga 720 jam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Dheri Agriesta
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us