Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Bandara Ini Ditutup Operasionalnya usai Erupsi Gunung Lewotobi

IMG-20250618-WA0015.jpg
Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere (dok. Kemenhub)
Intinya sih...
  • Tiga bandara yang ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi, yakni Bandara Fransiskus Xaverius, Bandara Soa, dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman.
  • Ada lebih dari 20 jalur penerbangan terdampak erupsi, dan lebih dari 14 ribu penumpang yang terkena dampak.

Jakarta, IDN Times - Sebanyak tiga bandara ditutup operasionalnya akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Hingga kini telah ada tiga bandar udara yang ditutup operasinya akibat erupsi Gunung Lewotobi, yaitu Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, Soa di Bajawa, dan Haji Hasan Aroboesman di Ende," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Cecep Kurniawan, Rabu (18/6/2025).

1. Waktu penutupan bandara

IMG-20250618-WA0014.jpg
Bandara Haji Hasan Aroboesman di Ende (dok. Kemenhub)

Cecep menjelaskan, batas waktu penutupan operasional ketiga bandara tersebut berbeda-beda. Bandara Fransiskus Xaverius ditutup hingga 19 Juni 2025 pukul 06.00 WITA, sementara Bandara Soa ditutup hingga 18 Juni 2025 pukul 17.00 WITA, dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman ditutup hingga 19 Juni 2025 pukul 07.00 WITA.

"Bandar udara lainnya yang turut terdampak antara lain Kupang, Bajawa, Ende, Sabu, dan sejumlah rute konektivitas di wilayah NTT, NTB, dan Bali. Koordinasi telah dilakukan untuk memastikan pengalihan, pengembalian dana, maupun penjadwalan ulang bagi penumpang yang terdampak," tutur Cecep.

2. Lebih dari 20 jalur penerbangan terdampak erupsi

ilustrasi pesawat terbang di atas awan mendung (pexels.com/Miguel Cuenca)
ilustrasi pesawat terbang di atas awan mendung (pexels.com/Miguel Cuenca)

Cecep menambahkan, terdapat 26 jalur penerbangan yang juga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Rinciannya, 12 penerbangan internasional dan 14 penerbangan domestik dengan total penumpang yang terkena dampak mencapai lebih dari 14 ribu orang.

"Ada beberapa titik lokasi bandar udara dengan jumlah penumpang terdampak terbesar, yaitu Denpasar 10.560 penumpang, Labuan Bajo 2.166 penumpang, Lombok 772 penumpang, dan Maumere 451 penumpang," ujar Cecep.

3. Imbauan kepada maskapai berikan kompensasi yang layak ke penumpang

ilustrasi pesawat (freepik.com/onlyyouqj)
ilustrasi pesawat (freepik.com/onlyyouqj)

Di sisi lain, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa mengimbau kepada seluruh operator penerbangan dan penyelenggara bandara untuk memberikan kompensasi sesuai regulasi yang berlaku kepada penumpang yang terdampak.

“Termasuk opsi reschedule, reroute, hingga pengembalian dana (refund) penuh bagi penumpang yang tidak dapat melanjutkan perjalanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memberikan perlindungan maksimal kepada pengguna jasa,” kata dia.

Sebagai contoh upaya mitigasi, maskapai di Labuan Bajo bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk menyediakan transportasi laut sebagai alternatif perjalanan bagi penumpang yang tertahan.

Secara teknis, AirNav Indonesia juga telah melakukan prosedur kontinjensi terhadap pelayanan navigasi penerbangan, termasuk opsi pengoperasian Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali selama 24 jam penuh, yang biasanya hanya beroperasi hingga pukul 02.00 WITA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us