33 Ribu Pekerja Boeing di AS Mogok Kerja, Tuntut Gaji yang Adil!

Jakarta, IDN Times - Sekitar 33 ribu anggota serikat pekerja Boieng, produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) melakukan mogok kerja. Serikat pekerja Boeing yakni Asosiasi Ahli Mesin Pesawat Internasional atau International Association of Machinist (IAM) berunjuk rasa di pabrik Boeing di dekat Seattle, Washington sejak Kamis, (12/9/2024) pukul 11.59 WIB hingga Jumat, dini hari waktu setempat.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk tuntutan pekerja kepada perusahaan untuk memberikan gaji dan tunjangan yang sesuai dan adil.
1. Pekerja merasa diperlakukan secara diskriminatif

Para pekerja yang melakukan unjuk rasa membawa papan yang bertuliskan kemarahan-kemarahan, dan juga perlakuan tidak adil perusahaan, seperti diskriminasi, interogasi yang memaksa, pengawasan yang melanggar hukum, pemberian tunjangan yang melanggar hukum.
“Boeing harus berhenti melanggar hukum, harus berunding dengan itikad baik, dan kami akan kembali ke meja perundingan kapan pun kami bisa mencapai titik temu untuk mendorong isu-isu yang menurut anggota kami penting,” Presiden IAM District 751, Jon Holden dilansir The Washington Post, Jumat (13/9/2024).
2. Tawaran perusahaan dinilai tak cukup

Boeing telah berupaya memberikan proposal perdamaian dengan serikat pekerja melalui penawaran kenaikan upah hingga 25 persen, pemberian fasilitas perawatan kesehatan, tunjangan pensiun, dan sebagainya.
Adapun tuntutan yang dilayangkan serikat pekerja ialah kenaikan upah sebesar 40 persen. Oleh sebab itu, serikat pekerja menyatakan penawaran Boeing tidak cukup untuk menutupi kenaikan biaya hidup.
3. Aksi mogok kerja Boeing berdampak pada perekonomian AS

Di sisi lain, aksi mogok kerja pegawai Boeing bisa berdampak pada pemulihan perusahaan yang dikenakan denda besar akibat kecelakaan pesawat fatal pada 2018-2019 lalu yang menewaskan 346 penumpang.
Dilansir CNN, perusahaan mempekerjakan 150 ribu orang di AS. Perusahaan menyumbang sekitar 79 miliar dolar AS atau lebih dari Rp1.216 triliun (kurs Rp15.392 per dolar AS) setiap tahunnya pada perekonomian AS. Selain itu, Boeing juga mendukung 1,6 juta pekerja secara langsung dan tidak langsung.
Oleh sebab itu, jika puluhan ribu pegawai mogok kerja, maka produksi pesawat Boeing juga akan terganggu. Hal itu dinilai akan berdampak pada 10 ribu supplier Boeing yang tersebar di seluruh negara bagian AS.
Namun, perusahaan menyatakan akan terus melakukan negosiasi dengan serikat pekerja untuk menemukan kesepakatan baru.