Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelajaran Keuangan dari Drama When Life Gives You Tangerines

still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
Intinya sih...
  • Drama Korea When Life Gives You Tangerines mengajarkan pentingnya perencanaan keuangan dalam kehidupan berpasangan di Pulau Jeju pada 1950-an.
  • Ae-Sun dan Gwan-Sik menghadapi keterbatasan ekonomi dengan pengelolaan keuangan cermat, menabung, dan membuat keputusan finansial bijak untuk masa depan yang lebih stabil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Drama Korea When Life Gives You Tangerines bukan sekadar kisah cinta yang menyentuh, tetapi juga menyajikan pelajaran berharga tentang keuangan dalam kehidupan berpasangan. Berlatar di Pulau Jeju pada 1950-an, drama ini menggambarkan perjuangan Ae-Sun dan Gwan-Sik dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Mereka harus bertahan dengan sumber daya terbatas, mengajarkan pentingnya perencanaan keuangan yang matang.

Dari kisah mereka, penonton dapat belajar tentang pengelolaan pendapatan, investasi jangka panjang hingga pentingnya kerja sama dalam keuangan rumah tangga. Kesabaran dan kerja keras menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan finansial.

Melalui berbagai rintangan yang mereka lalui, drama ini mengajarkan cinta dan tanggung jawab harus berjalan beriringan dalam membangun kestabilan ekonomi keluarga. Berikut beberapa pelajaran finansial yang dapat kita ambil dari drama Korea When Life Gives You Tangerines.

1. Mengelola keuangan pribadi dengan bijak

still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)

Dalam When Life Gives You Tangerines, Ae-Sun dan Gwan-Sik menghadapi keterbatasan ekonomi yang mengharuskan mereka mengelola keuangan dengan cermat. Mereka tidak bisa hidup boros dan harus memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan utama. Hal ini mengajarkan dalam kehidupan nyata, penting untuk memiliki anggaran yang jelas agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan. 

Perencanaan yang matang dapat membangun kehidupan yang sejahtera. Menabung, meskipun dalam jumlah kecil, juga menjadi langkah penting untuk menghadapi situasi tak terduga. Selain itu, pasangan ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya tentang berhemat, tetapi juga tentang membuat keputusan finansial yang bijak demi masa depan yang lebih stabil.

2. Menghadapi krisis keuangan dan resiliensi

still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)

Ae-Sun dan Gwan-Sik menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang menguji ketahanan mereka sebagai pasangan. Krisis keuangan yang mereka alami tidak membuat mereka menyerah, tetapi justru mendorong mereka untuk mencari solusi dan beradaptasi dengan keadaan. Mereka menunjukkan bahwa dalam situasi sulit, penting untuk tetap berpikir jernih dan mengambil langkah strategis agar bisa bertahan.

Dukungan emosional dan kerja sama yang kuat antara pasangan juga menjadi faktor penting dalam melewati masa-masa sulit. Selain itu, mereka mengajarkan fleksibilitas dalam mencari sumber penghasilan baru bisa menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Ketahanan dan semangat pantang menyerah menjadi pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

3. Investasi pada diri sendiri

still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)

Ae-Sun dan Gwan-Sik memahami pendidikan adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik, sehingga mereka berjuang keras untuk menyekolahkan anak mereka. Meskipun kondisi ekonomi sulit, mereka tetap berusaha mengumpulkan biaya pendidikan karena percaya bahwa ilmu akan membuka lebih banyak peluang di masa depan. Kisah mereka mengajarkan investasi pada diri sendiri, seperti meningkatkan keterampilan dan pendidikan adalah aset berharga yang tidak ternilai.

Dalam kehidupan nyata, seseorang dapat berinvestasi dengan mengikuti pelatihan, kursus, atau pengalaman kerja untuk meningkatkan kualitas diri. Selain itu, ketekunan dan pengorbanan dalam mengejar ilmu menunjukkan pendidikan bukan hanya untuk individu, tetapi juga untuk masa depan keluarga. Dengan kerja keras dan komitmen, seseorang dapat membangun kehidupan yang lebih stabil dan sejahtera.

4. Orang tua akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk anaknya

still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)

Ae-Sun dan Gwan-Sik menunjukkan orang tua tidak hanya bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri, tetapi juga masa depan anak-anak mereka. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, mereka tetap berusaha mencari cara untuk membiayai pendidikan anaknya, bahkan jika itu berarti harus bekerja lebih keras atau mengorbankan kebutuhan pribadi. Hal ini mengajarkan bahwa perencanaan keuangan keluarga harus mencakup investasi jangka panjang untuk anak, seperti tabungan pendidikan.

Orang tua yang bijak akan mengatur keuangan dengan baik agar anak mereka bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Selain itu, mereka juga mengajarkan bahwa memberikan pendidikan bukan sekadar soal uang, tetapi juga tentang nilai kerja keras dan tanggung jawab. Pengelolaan keuangan yang tepat akan membuat masa depan anak dapat lebih terjamin meskipun kondisi ekonomi penuh tantangan.

5. Mengenal arti kebahagiaan yang tidak bergantung pada uang

still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)
still cut When Life Give You Tangerines (dok.Netflix/When Life Give You Tangerines)

Ae-Sun dan Gwan-Sik menjalani hidup dengan sederhana, tetapi mereka tetap menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan. Meskipun kondisi ekonomi mereka sulit, mereka tidak menjadikan uang sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan. Mereka menikmati momen kecil, seperti makan bersama, bekerja di ladang, dan melihat anak mereka tumbuh.

Hal ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu bergantung pada materi, tetapi lebih kepada hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang. Dalam kehidupan nyata, banyak orang terjebak dalam anggapan bahwa kekayaan adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan. Kisah mereka mengingatkan bahwa kesejahteraan emosional dan kebersamaan keluarga jauh lebih berharga daripada sekadar memiliki harta yang melimpah.

Kisah Ae-Sun dan Gwan-Sik dalam When Life Gives You Tangerines memberikan banyak pelajaran berharga tentang keuangan, ketahanan, dan makna kebahagiaan. Mereka menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan yang bijak, kerja keras, dan kebersamaan adalah kunci untuk menghadapi tantangan hidup. Dari perjuangan mereka, kita belajar bahwa stabilitas finansial penting, tetapi cinta, komitmen, dan nilai-nilai keluarga tetap menjadi hal yang paling berharga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us