Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah yang Perlu Diketahui, Ada Bansos

ilustrasi mencatat pengeluaran (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Pengeluaran pemerintah daerah mencakup belanja pegawai, barang dan jasa, bunga, subsidi, hibah, dan bantuan sosial.
  • Belanja pegawai termasuk gaji pokok, tunjangan, honorarium, insentif, dan bonus untuk ASN.

Pengeluaran pemerintah daerah (pemda) merupakan bagian penting dalam pengelolaan pemerintahan lokal. Pengeluaran ini mencakup semua belanja yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendanai berbagai program dan kegiatan, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga layanan publik lainnya.

Setiap tahun, pengeluaran pemerintah daerah dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD disusun oleh pemerintah daerah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang bertujuan untuk memastikan dana digunakan secara efektif dan tepat sasaran. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan masyarakat dan prioritas pembangunan yang harus diatasi. 

Dengan adanya pengawasan yang baik, pengeluaran pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Di bawah ini sudah IDN Times rangkum enam jenis pengeluaran pemerintah daerah. Simak, biar kamu tahu, yuk!

1. Belanja pegawai

pexel.com/fauxels

Melansir Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu jenis pengeluaran pemerintah daerah adalah belanja pegawai. Belanja pegawai merupakan salah satu komponen penting dalam pengeluaran pemerintah daerah.

Istilah ini mencakup semua pengeluaran yang terkait dengan pembayaran gaji, tunjangan, dan kompensasi lain untuk aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja dalam pelayanan publik dan administrasi pemerintahan.

Di banyak daerah, belanja pegawai memiliki proporsi besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Belanja pegawai terdiri dari bebeberapa komponen utama, yaitu:

  • Gaji pokok. Pembayaran rutin yang diterima pegawai berdasarkan pangkat dan golongan mereka. Biasanya, besarannya diatur oleh peraturan yang berlaku dan biasanya dipengaruhi oleh masa kerja, tingkat pendidikan, dan jabatan pegawai.
  • Tunjangan. Sejumlah kompensasi tambahan di luar gaji pokok yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai. Tunjangan ini mencakup tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, dan tunjangan kinerja yang dapat membantu meringankan beban hidup pegawai.
  • Honorarium. Pembayaran ini diberikan kepada pegawai yang menjalankan tugas tambahan di luar pekerjaan utama mereka, seperti terlibat dalam proyek pemerintah tertentu. Ini memberi penghargaan atas usaha ekstra yang dilakukan oleh pegawai.
  • Insentif dan bonus. Pemerintah sering kali memberikan insentif atau bonus sebagai bentuk penghargaan untuk pegawai yang menunjukkan kinerja tinggi atau berhasil mencapai target tertentu. Ini dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik dan lebih produktif.

2. Belanja barang dan jasa

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Belanja barang dan jasa merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk mendapatkan berbagai barang dan layanan yang diperlukan dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah. Pengadaan ini mencakup barang-barang habis pakai seperti seperti penyediaan alat tulis kantor, bahan bakar, perlengkapan medis, hingga jasa konsultasi atau penelitian.

Belanja barang dan jasa meliputi beberapa kategori utama, masing-masing dengan peran yang berbeda dalam mendukung fungsi pemerintahan, meliputi:

  • Pengadaan barang habisan. Mencakup barang-barang yang cepat habis dan perlu dibeli secara rutin. Contohnya termasuk alat tulis, kertas, toner printer, bahan bakar, dan perlengkapan medis yang penting untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari.
  • Pengadaan barang modal. Barang-barang modal adalah aset yang tidak habis dalam sekali pakai dan memiliki nilai lebih tinggi. Contohnya kendaraan operasional, peralatan komputer, furnitur kantor, dan mesin-mesin yang digunakan dalam proyek infrastruktur.
  • Pengadaan jasa. Melibatkan jasa yang diperlukan untuk mendukung berbagai program pemerintah. Contohnya jasa konsultan, perawatan, pelatihan, dan penelitian. Pengadaan jasa bisa meliputi penyediaan tenaga ahli dan bantuan teknis untuk meningkatkan layanan publik.
  • Belanja pemeliharaan. Pengeluaran ini ditujukan untuk memelihara dan memperbaiki aset-aset pemerintah, seperti gedung perkantoran, infrastruktur publik, dan peralatan kerja. Pemeliharaan yang baik dapat memperpanjang umur penggunaan aset-aset tersebut.
  • Belanja perjalanan dinas. Pengeluaran yang berkaitan dengan perjalanan dinas pegawai untuk melaksanakan tugas resmi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Belanja ini mencakup biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama perjalanan.
  • Belanja operasional kantor. Pengeluaran ini diperlukan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari di kantor pemerintah, seperti pembayaran untuk listrik, air, internet, serta penyediaan fasilitas kebersihan.

3. Belanja bunga

ilustrasi memegang uang(pexels.com/olia danilevich)

Pengeluaran pemerintah daerah juga mencakup belanja bunga. Ini merupakan bagian dari pengeluaran yang digunakan untuk membayar bunga atas utang yang dimiliki pemerintah, baik utang dalam negeri maupun luar negeri.

Pengeluaran bunga ini muncul karena pemerintah meminjam dana untuk menutupi defisit anggaran, membiayai proyek pembangunan, atau memenuhi kebutuhan lainnya.

Seiring bertambahnya jumlah utang, pengeluaran bunga pun meningkat. Hal ini dapat memengaruhi struktur anggaran daerah secara keseluruhan. Pengeluaran bunga menjadi kewajiban yang harus dibayarkan secara rutin kepada kreditur atau pemberi pinjaman, sehingga menjadi salah satu pengeluaran tetap dalam APBD.

4. Belanja subsidi

Uang dalam koper (Pexels.com/Pixabay)

Belanja subsidi merupakan pengeluaran yang dilakukan pemerintah daerah untuk memberikan dukungan kepada masyarakat atau sektor tertentu dengan tujuan menurunkan biaya produksi atau konsumsi. Subsidi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendukung sektor-sektor penting dalam perekonomian.

Di Indonesia, subsidi menjadi salah satu pos pengeluaran utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melindungi kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok yang paling rentan secara ekonomi.

Bentuk subsidi bisa bermacam-macam, seperti pengurangan biaya langsung yang dibayar masyarakat atau bantuan kepada produsen agar mereka bisa menjual barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau.

5. Belanja hibah

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Kaboompics.com)

Belanja hibah merupakan pengeluaran pemerintah yang berupa bantuan dana atau barang yang diberikan kepada pemerintah daerah, organisasi, lembaga, atau individu untuk kepentingan umum tanpa ada kewajiban untuk mengembalikannya.

Hibah ini ditujukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan atau proyek yang sejalan dengan kebijakan pemerintah, terutama di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya.

Berbeda dengan bentuk bantuan lainnya, hibah memiliki sifat yang lebih fleksibel dan tidak terikat pada proyek tertentu. Meskipun tidak ada kewajiban pengembalian, penerima hibah tetap harus bertanggung jawab atas penggunaan dana atau barang yang diberikan kepada mereka.

6. Bantuan sosial

ilustrasi orang menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Belanja bantuan sosial (bansos) merupakan pengeluaran yang diberikan pemerintah daerah kepada individu, keluarga, atau kelompok masyarakat untuk meringankan beban ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan mereka, terutama yang kurang mampu atau rentan. Bantuan ini biasanya disalurkan melalui program-program yang bertujuan mengatasi kemiskinan, kesenjangan ekonomi, serta dampak dari krisis atau bencana.

Baik pemerintah pusat maupun daerah mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial sebagai bagian dari APBN dan APBD. Ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial kepada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.

Penulis: Syifa Putri Naomi 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Ambar
Jujuk Ernawati
Putri Ambar
EditorPutri Ambar
Follow Us