Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahlil Jadi Ketua Tim Kebijakan Subsidi Energi, Ini Tugasnya

Presiden RI Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna perdana di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/10). (dok. Kementerian PANRB)
Presiden RI Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna perdana di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/10). (dok. Kementerian PANRB)
Intinya sih...
  • Menteri ESDM merumuskan langkah-langkah untuk memastikan subsidi tepat sasaran
  • Tim fokus merapikan data alokasi subsidi agar tidak disalurkan kepada pihak yang tidak berhak
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya tengah merumuskan langkah-langkah untuk memastikan subsidi yang tepat sasaran.

Bahlil mengungkapkan proses penggodokan kebijakan tersebut sedang berlangsung. Sejalan dengan itu, dia ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai ketua tim.

"Dan dalam waktu dekat kita akan melaporkan kepada Bapak Presiden untuk kemudian menjadi materi atau bahan referensi keputusan dari Bapak Presiden," kata Bahlil kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/10/2024).

1. Prabowo minta data penerima subsidi diperbaiki

Presiden Prabowo Subianto berikan pidato usai dilantik sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 di Gedung MPR/DPR pada Minggu (20/10/2024). (youtube.com/MPRGOID)
Presiden Prabowo Subianto berikan pidato usai dilantik sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 di Gedung MPR/DPR pada Minggu (20/10/2024). (youtube.com/MPRGOID)

Bahlil menjelaskan, tim yang bertugas menindaklanjuti kebijakan subsidi sedang berfokus merapikan data alokasi subsidi, sejalan dengan pembahasan sebelumnya.

Prabowo menginstruksikan agar data penerima subsidi dipastikan seragam dan penyalurannya tepat sasaran, sehingga subsidi tidak disalurkan kepada pihak-pihak yang sebenarnya tidak berhak.

"Datanya harus sama, harus tepat sesaran. Jangan yang pakai subsidi yang tidak tepat sasaran," ujarnya.

2. Subsidi dalam bentuk BLT jadi salah satu opsi

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Kaboompics.com)

Dia mengungkapkan, tim yang bertugas tengah merumuskan berbagai formulasi terkait alokasi subsidi energi. Salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah penyaluran subsidi langsung dalam bentuk tunai kepada masyarakat.

"Ada beberapa formulasi. Salah satu alternatifnya adalah yang tadi disampaikan (dalam bentuk BLT)," tuturnya.

Namun, Bahlil menegaskan keputusan final akan disampaikan setelah tim menyelesaikan kajian dan melaporkannya kepada Prabowo.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan subsidi masih disalurkan melalui korporasi, dalam hal ini subsidi energi melalui Pertamina dan PLN, Bahlil menyatakan, hal tersebut masih dalam tahap pengkajian, sehingga belum dapat dipastikan.

3. Prabowo sudah memanggil sejumlah menteri

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Rabu (30/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Rabu (30/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Sebelumnya, Prabowo telah memanggil sejumlah pejabat dalam rapat kabinet terbatas (ratas) yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10). Dalam ratas tersebut, hadir Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, serta Menteri Sosial.

Selain jajaran menteri, turut hadir pula Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menjelaskan, dalam rapat kabinet terbatas, Presiden Prabowo memberikan arahan khusus mengenai kebijakan subsidi. Prabowo meminta agar sistem subsidi dikaji ulang secara mendalam.

"Subsidi itu nanti akan diberikan supaya lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang sangat membutuhkan," kata Hasan usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu kemarin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us