Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada #KaburAjaDulu, Luhut: Gak Usah Buru-Buru, Ini Baru 100 Hari

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mencoblos di TPS 004. (IDN Times/Triyan)
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mencoblos di TPS 004. (IDN Times/Triyan)
Intinya sih...
  • Luhut meminta masyarakat bersabar terhadap pemerintahan Prabowo yang masih seumur jagung.
  • Pemerintah telah melakukan langkah untuk menyerap tenaga kerja muda, contohnya Peruri BUMN memperkerjakan 300 anak muda.

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial belakangan ini.

Luhut mengaku mendengar dan mengetahui adanya ajakan tersebut, tetapi dia meminta kepada masyarakat bersabar terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang masih seumur jagung.

"Ya kita sebenarnya ini kan baru 100 hari, kita dengar. Saya berpesan, gak usah terlalu buru-buru bilang puas, gak puas. Kan baru 100 hari," kata Luhut kepada awak media di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (18/2/2025).

1. Pemerintah lakukan banyak hal untuk menyerap tenaga kerja muda

Pelatihan dan pembinaan untuk menjadi content creator. (dok. PERURI)
Pelatihan dan pembinaan untuk menjadi content creator. (dok. PERURI)

Tagar #KaburAjaDulu muncul sebagai fenomena akibat kekecewaan anak muda atas mahalnya pendidikan di Indonesia yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan maksimal. Terkait itu, Luhut menyatakan pemerintah saat ini telah melakukan beberapa hal guna menyerap tenaga kerja muda.

Sebagai contoh, Peruri selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memperkerjakan sekitar 300 anak muda untuk berperan dalam digitalisasi di dalam negeri.

"Semua Presiden Prabowo yang kasih dorongan dan kasih fasilitas untuk itu. Ya kalau belum jadi ya kan baru 100 hari. Kita lihat lah ya sampai nanti awal tahun depan atau akhir tahun progres ini semua," ujar Luhut.

2. Tentang fenomena KaburAjaDulu

https://x.com/ismailfahmi
https://x.com/ismailfahmi

Tagar #KaburAjaDulu menjadi populer di linimasa X dalam beberapa waktu terakhir. Tagar tersebut menunjukkan gambaran kekecewaan atas kondisi yang dihadapi oleh generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri.

KaburAjaDulu menjadi manifestasi kolektif yang dipicu berbagai masalah sosial seperti beban pajak hingga kesulitan lapangan kerja.

Baru-baru ini tagar #KaburAjaDulu kembali memanas akibat isu efisiensi anggaran yang berimbas pada berbagai sektor, misalnya potongan dana pendidikan, gangguan layanan publik, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.

Hastag ini kemudian mendorong individu untuk 'kabur dulu' ke luar negeri dengan harapan akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Tagar ini turut diramaikan dengan beragam informasi seputar beasiswa, lowongan kerja, hingga tips adaptasi kehidupan di luar negeri.

3. Dampak buruk KaburAjaDulu

ilustrasi seorang pria sedang di bandara (unsplash.com/Anete Lūsiņa)
ilustrasi seorang pria sedang di bandara (unsplash.com/Anete Lūsiņa)

Sejumlah dampak buruk akan dihadapi oleh negara bila gerakan KaburAjaDulu kian masif dilakukan. Jika angka profesional terus menurun, maka Indonesia akan semakin kehilangan tenaga ahli dalam bidang tertentu. Hal ini juga sejalan dengan pengaruh ekonomi ketika pendapatan per kapita akan menurun sehingga imbasnya kian meluas.

Layanan publik seperti kesehatan, pendidikan hingga pemerintahan akan mengalami penurunan. Efeknya akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai lini. Inovasi dan pengetahuan juga semakin menurun, sulit untuk menghasilkan intelek baru.

Tak hanya itu, reputasi negara juga semakin dipertanyakan. Masyarakat kehilangan bisa kepercayaan dan menimbulkan dampak jangka panjang yang mengganggu keberlangsungan kehidupan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us