Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ajak Disiplin Bayar Pajak, Luhut: Kalau Tidak, Alam Marah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat lapor SPT Tahunan. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat lapor SPT Tahunan. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat disiplin membayar pajak. Menurutnya, membayar pajak adalah salah satu cara mensyukuri apa yang dimiliki.

Sebaliknya, jika tidak membayar pajak khususnya bagi masyarakat yang mampu, berarti tidak bersyukur. Dia mengatakan, rasa tidak bersyukur itu akan membuat alam marah.

"Saya harap kita semua rakyat Indonesia mari kita membayar pajak dengan benar, dan kita bersyukur karena kita bisa membayar pajak. Banyak yang tidak bisa bayar pajak karena penerimaan seperti yang disampaikan Bu Ani. Jadi kalau kita tidak bersyukur terhadap apa yang kita terima, nanti alam ini juga akan marah," ucap Luhut dalam acara Pelaporan SPT Tahunan Pejabat Negara yang ditayangkan di YouTube Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (8/3/2022).

1. Pajak menjadi pendorong kemajuan negara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ajak masyarakat lapor SPT Tahunan. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ajak masyarakat lapor SPT Tahunan. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)

Luhut pun kembali mengingatkan masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu. Dia mengatakan, pajak adalah faktor penting untuk kemajuan negara.

"Marilah kita lapor pajak dengan tepat waktu tanpa menunggu jatuh tempo. Dengan pajak kuat, Indonesia maju," ujar Luhut.

2. Luhut menteri paling tajir, bayar pajak 35 persen

Pejabat tinggi negara melaporkan SPT Tahunan serentak. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)
Pejabat tinggi negara melaporkan SPT Tahunan serentak. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan prinsip pajak adalah gotong royong, yakni dibayar oleh orang yang mampu, dan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dukungan negara.

Di hadapan Luhut, Sri Mulyani menyebut Luhut termasuk orang yang mampu membayar pajak, bahkan dia berkelakar Luhut membayar pajak penghasilan (PPh) dengan tarif tertinggi karena Luhut adalah menteri paling kaya.

"Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik. Tapi pajaknya Pak Luhut pribadi juga meningkat pasti di bracket 35 persen. Maka saya sampaikan beliau harus hadir hari ini. Tadinya agak berhalangan, saya bilang kalau Menko yang paling tajir gak datang, nanti simbolnya jadi kurang baik," kata Sri Mulyani.

3. Baru 4,6 juta orang lapor SPT

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo. (dok. YouTube Direktorat Jenderal Pajak)

Per 7 Maret 2022, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu mencatat baru 4,6 juta wajib pajak (WP) yang telah melaporkan SPT Tahunan. Rinciannya, 4,5 juta WP orang pribadi (OP) dan 147 ribu WP badan yang telah melaporkan SPT Tahunan.

Sayangnya, jumlah itu masih jauh dari target Kemenkeu yakni 15,2 juta WP yang melaporkan SPT Tahunan di 2022 ini.

“Jumlah ini masih tergolong cukup jauh dari harapan kami, yaitu penyampaian SPT di kisaran 15,2 juta pada 2022,” kata Suryo.

Dia pun mengajak masyarakat untuk segera melaporkan SPT Tahunan, sebelum batas waktu yakni akhir Maret 2022 untuk WP OP, dan akhir April 2022 untuk WP badan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us