Akun Trust: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Cara Membuatnya

Terdapat 5 karakteristik trust yang menjadi komponen utama menurut Tsachannen - Morgan dan Hoy (1998: 189), adalah sebagai berikut:

1. Benevolence (niat baik): adalah kepercayaan akan kesejahteraan atau kepemilikan atas perlindungan dan perhatian orang lain bahkan kelompok yang dipercaya. Sikap atau keinginan yang baik akan menimbulkan hubungan kepercayaan.
2. Keandalan (reliability): adalah seseorang yang sangat bergantung pada pihak lain untuk memperoleh kenyamanan.
3. Kompetensi (competence): Definisi kompetensi disini adalah keyakinan bahwa seseorang bisa mengerjakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan yang dikehendaki.
4. Jujur (honesty): Kejujuran ini terkait dengan watak, integritas serta perilaku seseorang yang menjadi landasan kepercayaan.
5. Keterbukaan: Sikap keterbukaan adalah rasa untuk saling memahami antara satu sama lainnya.

1. Living trust: jenis akun ini dimana trust dapat dicairkan apabila pemberi trust (grantor) masih hidup.
2. Testamentary trust: jenis akun ini dimana trust bisa dicairkan apabila trust (grantor) sudah meninggal dunia.
3. Revocable trust: jenis akun ini memiliki ketentuan dimana dapat berubah atau bahkan dibatalkan oleh pemberi trust (grantor). Selama akun trust jenis ini masih ada, pendapatan yang didapat diberikan kepada pemberi trust dan apabila pemberi trust sudah meninggal dunia, makan pendapatan akan diberikan ke penerima (the beneficiary).
4. Irrevocable trust: jenis akun ini memiliki ketentuannya tidak dapat diberhentikan atau diubah tanpa izin dari penerima (the beneficiary). Setelah memindahkan kepemilikan aset dalam akun trust, maka secara hukum pemberi trust tidak memiliki hak kepemilikan terhadap asetnya.

Adapun langkah - langkah yang dapat dilakukan untuk membuat akun trust adalah sebagai berikut:

1. Memilih tipe akun trust

Tahapan pertama dalam membuat akun trust adalah menentukan tipe akun trust yang diberikan kepada peneria untuk membuat dan membuka akun trust.

2. Menentukan pihak ketiga

Dalam membuat akun trust dibutuhkannya untuk menunjuk pihak ketiga yang berfungsi sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola seluruh aset trust, serta menjalankan syarat dan ketentuan. Yang menjadi pihak ketiga biasanya merupakan firma hukum atau bank yang ada di departemen trust.

3. Penentuan aset

Langkah selanjutnya yaitu menentukan aset yang akan ditempatkan pada akun trust yang telah dibuka tersebut. Hak kepemilikan dari beberapa set seperti, saham, mobil, rekening bank dan properti real estate harus diubah atas nama pihak ketiga, karena yang menjadi pemilik sah aset dalam akun trust adalah pihak ketiga.

4. Penyusunan dokumen

Akun trust yang telah dibuat harus sesuai dengan ketentuan hukum di daerah trust berlaku dan dokumen tersebut harus dengan benar ditandatangani dan diaktakan.

5. Proses bank

Langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu dokumen yang sudah disusun kemudian diserahkan pada pihak bank untuk membuka dan mendirikan akun trust yang mencakup nama dan penunjukkan pihak ketiga.

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari trust yakni sebagai berikut:

Kelebihan perusahaan trust

• Seluruh anggota ingin mencapai kesuksesan, sehingga terciptanya sistem manajemen yang lebih baik.
• Dapat memanfaatkan skala ekonomi yang tersedia.
• Karena anggota yang lebih dari dua, maka sumber dana akan lebih terjamin.
• Mengeluarkan saham atau obligasi bisa dilakukan perusahaan.

Kekurangan perusahaan trust :

• Perusahaan yang bergabung bertanggung jawab terhadap segala risiko yang terjadi
• Seluruh kelemahan dan kelebihan yang terjadi di perusahaan yang tergabung akan hilang.
• Perusahaan yang bergabung akan kehilangan kebebasan.
• Ketergantungan kepada barang modal dan mesin yang tersedia.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah akun trust merupakan akun yang dipegang oleh pihak ketiga, seluruh aset yang diberikan dalam akun trust akan menjadi milik pihak ketiga dengan atas pihak ketiga.

Sisi positif membuat akun trust adalah seluruh anggota perusahaan ingin mencapai kesuksesan sehingga tercipta sistem manajemen yang lebih baik. Selain itu, dengan menggunakan trust, perusahaan bisa mengeluarkan saham atau obligasi.