Alasan Jokowi Kembali Tunjuk Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali menunjuk Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode selanjutnya.
Jokowi mengatakan, nama Perry juga sudah diserahkan ke DPR RI untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
"Gubernur BI kemarin sudah kita kirimkan nama ke DPR RI, Bapak Perry Warjiyo,” ujar Jokowi di IKN, Kamis (23/2/2023).
1. Kondisi global sedang genting jadi pertimbangan Jokowi pilih kembali Perry

Jokowi mengatakan, alasannya memilih kembali Perry sebagai Gubernur BI karena dunia sedang genting. Oleh karena itu, Perry dianggap sebagai orang yang berpengalaman dalam menghadapi situasi tersebut.
“Jadi dalam situasi kegentingan global seperti ini, kita tidak ingin mengambil risiko. Fiskal, moneter itu menjadi sangat-sangat penting,” ucap dia.
“Kita harus menempatkan orang-orang yang memiliki jam terbang yang tinggi, memiliki pengalaman yang tinggi, jelas,” kata Jokowi lagi.
2. Lima kriteria untuk calon Gubernur Bank Indonesia

Sementara itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, menyampaikan, ada lima kriteria untuk calon Gubernur BI. Pertama, telah terbangun koneksi dengan jajaran Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Kemudian, sudah terbentuk bonding dengan Menteri Keuangan serta para Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Said mengatakan, syarat tersebut penting, sebab saat ini dan ke depan, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang tidak mudah. Menurut dia, ekonomi global diprediksikan masih sulit dan kondisi di dalam negeri tengah menghadapi tahun politik.
“Sehingga dibutuhkan Gubernur BI yang bisa memastikan ekonomi kita tetap tumbuh berkelanjutan. Peran ini telah dijalankan dengan baik oleh Gubernur BI saat ini,” tambahnya.
Kedua, dibutuhkan sosok Gubernur BI yang bisa sigap dan tanggap terhadap berbagai tantangan baru yang tidak terduga. Selain itu, sosok Gubernur BI juga harus bisa membantu pemerintah ketika menghadapi tahun sulit seperti menghadapi pandemik COVID-19 tahun 2020-2021 lalu.
Peran BI juga dinilainya sangat besar dalam berbagi beban (burden sharing) dengan menyerap SBN melalui private placement. BI yang bisa diandalkan, kata dia, menjadi penjaga gawang likuiditas pembiayaan saat pandemik.
“BI saat itu sangat membantu posisi APBN aman akan kebutuhan pembiayaan yang sangat besar. Gubernur BI saat ini juga telah membuktikannya,” kata Said.
3. Pengaturan lalu lintas devisa negara

Ketiga, tugas penting lainnya bagi Gubernur BI adalah memastikan kelanjutan pengaturan tentang lalu lintas dan cadangan devisa negara. Pengaturan tentang lalu lintas devisa diperlukan untuk memastikan devisa negara memiliki dampak multiplayer pada ekonomi nasional.
Keempat, dibutuhkan sosok Gubernur BI yang bisa dan telah membangun hubungan baik dengan DPR, terutama kepada pimpinan DPR serta alat kelengkapan dewan seperti Badan Anggaran dan Komisi XI DPR.
Menurut dia, kemampuan tersebut dibutuhkan oleh Gubernur BI agar dalam menjalankan tugas strategis BI secara teknokrasi mendapatkan dukungan politik yang kuat. Selama 5 tahun ini, Gubernur BI juga telah mendapatkan dukungan cukup oleh DPR.
Kelima, hal yang perlu dipertimbangkan lainnya, sosok Gubernur BI harus yang memiliki jaringan internasional. Sebab, hal ini akan menambah kepercayaan pasar, khususnya investor internasional terhadap pasar keuangan Indonesia.
“Sosok Gubernur BI yang diakui secara internasional akan mendorong capital inflow untuk menguatkan pasar keuangan kita. Agenda ini perlu diperkuat oleh Gubernur BI ke depan,” katanya.