Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anggaran BUMN Dipangkas 41 Persen, Erick Thohir Cari Jalan Keluar

Kantor Kementerian BUMN di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor Kementerian BUMN di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Menteri BUMN, Erick Thohir akan memangkas anggaran Kementerian BUMN hingga 41 persen dari pagu awal.
  • Batas minimum anggaran operasional Kementerian BUMN sepanjang 2025 diajukan sebesar Rp215 miliar.
  • Pihaknya telah mengusulkan batas minimum anggaran tersebut kepada Kementerian Keuangan, dengan alokasi untuk program pengembangan pengawasan BUMN dan dukungan manajemen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir membeberkan anggaran Kementerian BUMN rencananya akan dipangkas hingga Rp115,52 miliar, alias 41 persen dari pagu awal Rp277,5 miliar. Dengan pemangkasan itu, masa sisa pagu Kementerian BUMN hanya Rp161,17 miliar.

“Kemarin kami dengar efisiensi anggaran Kementerian BUMN 2025 menjadi Rp161,17 miliar,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (13/2/2025).

1. Erick Thohir ajukan pemangkasan anggaran hanya Rp62,5 miliar

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Namun, Erick mengatakan batas minimum anggaran untuk operasional Kementerian BUMN sepanjang 2025 ialah Rp215 miliar. Artinya, Erick mengajukan efisiensi anggaran hanya Rp62,5 miliar, atau hanya 22,5 persen.

Dia mengatakan, anggaran Rp215 miliar sudah cukup rendah untuk mendukung operasional tahun ini.

“Batas minimum kami untuk beroperasional kurang lebih di Rp215 miliar,” tutur Erick.

2. BUMN sudah berperan besar ke perekonomian Indonesia

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan, pagu awal Kementerian BUMN tahun ini pun lebih rendah dibandingkan 2024, yang sebesar Rp284,36 miliar. Pagu awal itu pun dinilainya sangat rendah, melihat BUMN berperan terhadap perekonomian Indonesia.

Dari pagu awal itu, Erick menetapkan Rp80 miliar untuk program pengembangan pengawasan BUMN, dan untuk program dukungan manajemen Rp197,4 miliar.

“Tentu pada saat ini kami tidak berpanjang-panjang pimpinan bahwa dari pagu anggaran awal itu Rp277,5, di mana terdiri Rp80 miliar itu untuk program pengembangan pengawasan BUMN dan Rp197,4 program dukungan manajemen, jadi total anggaran Rp277,” ujar Erick.

3. Pos-pos anggaran yang bakal diefisiensi

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan, pihaknya telah mengusulkan batas minimum anggaran Kementerian BUMN tersebut, akan tetapi belum mendapat keputusan.

“Alhamdulillah kemarin jam 2 siang kami coba mengusulkan kepada Kementerian Keuangan, tentu belum mendapat konfirmasi 100 persen, tetapi mereka melihat usulan kami bukan sesuatu yang memang mengada-ngada,” ucap Erick.

Dari usulan batas minimum anggaran Rp215 miliar itu, Rp44 miliar dialokasikan untuk program pengembangan pengawasan BUMN, dan Rp171,1 miliar untuk program dukungan manajemen.

Adapun pos anggaran yang diefisiensi, antara lain anggaran perjalanan dinas sebesar 54 persen, pemotongan biaya pengawasan BUMN sebesar 50 persen, fasilitas IT sebesar 41 persen, pengurangan alat tulis kantor (ATK) sebesar 90 persen, dan fasilitas pimpinan 70 persen, serta penyesuaian kendaraan dinas 66 persen.

“Kendaraan dinas yang kemarin kami sewa kami coba ganti lebih murah dari listrik menjadi hybrid. Harganya bisa lebih murah sampai 66 persen,” ucapnya.

Dia juga memotong anggaran kegiatan rapat, dan meniadakan seremonial sebesar 43 persen, dan efisiensi pemakaian gedung sebesar 39 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us